Surat

38 14 7
                                    

Memang sulit menghapus luka yang pernah digoreskan oleh orang yang kita percaya.

_________________________

Siang berganti sore. Sore berganti malam. Dan saat ini Nadin sedang duduk memandangi surat yang belum dia buka. Dia bingung siapa lagi yang mengiriminya surat. Terakhir kali dia dapat surat tiga minggu yang lalu. Nadin juga menganggap itu surat nyasar, karena tak ada surat yang dia dapat setelahnya. Tapi sekarang, dihadapannya ada surat lagi.

Daripada Nadin bertanya-tanya dan semakin membuatnya penasaran lebih jauh. Dengan cepat dia membuka surat itu lalu membacanya.


Hai Dear, lama tak berjumpa.

Aku sempat pergi lagi, tapi tak lama. Kini aku kembali.

Tunggulah ...

Your Mine ♡
-A-

Kali ini Nadin tambah bingung apa maksud isi surat itu. Nadin mulai menebak-nebak siapa inisial A yang ada di surat itu. Mengapa orang itu memintanya meninggu.

Ting.

Bunyi ponsel mengalihkan perhatian Nadin. Nadin mulai melihat-lihat siapa yang mengiriminya pesan. Mata Nadin terhenti pada pesan dari nomer tidak dikenal. Dia bingung, soalnya nomer itu sudah lama tidak mengiriminya pesan dan kali ini pesan itu ada lagi. Nadin semakin yakin kalau orang yang mengiriminya pesan ini orang yang sama dengan yang mengiriminya surat. Nadin membuka roomchat dan membaca isi pesannya.

081345XXXXXX

Bulan tak nampak adanya, dan cahaya bintang pergi membuat langit bersedih.

Namun jika bintang lain datang menyinari langit. Apakah langit bersedia?

Star ☆

Nadin mengernyitkan dahi membaca pesan itu. Dia mulai heran, kenapa orang ini mengiriminya pesan tentang bulan, bintang, dan langit saja. Pesan terakhir juga membahas itu. Nadin mulai penasaran dengan semua ini. Karena kali ini di surat dan pesan, orang itu sengaja meninggalkan jejak dan sukses membuat Nadin harus berpikir.

Tapi Nadin mulai bimbang dengan yang dia yakini baru saja. Jika orang yang mengiriminya surat orang yang sama dengan yang mengiriminya pesan, mengapa isi pesan dan surat tidak ada kecocokan sama sekali. Dan mengapa inisialnya berbeda?

Kini Nadin mulai goyah, dia juga bingung dengan surat kali ini yang berinisial A. Bukan kah orang yang Nadin yakini mengirimkan surat pertama itu ada lah dia. Itu berarti kali ini yang mengirimkan surat itu juga dia. Jika orang itu dia, seharusnya bukan inisial A yang dipakai. Tapi inisial D, untuk nama ... Daffa. Karena Daffa yang Nadin yakini orang itu.

Nadin heran kenapa Daffa melakukan semua ini. Apa maksud di balik semua ini. Nadin jadi pusing memikirkannya. Dia memutuskan untuk tidur saja sekarang. Besok dia akan bertanya langsung pada Daffa maksud semua pesan, dan surat ini biar jelas.

***

Keesokan pagi, Nadin berjalan menuju halte tempatnya menunggu angkutan umum. Langkahnya terhenti tak jauh dari halte. Nadin melihat seseorang yang sudah lama tidak dia lihat lagi beberapa minggu ini. Dan sekarang lagi berdiri di halte. Nadin heran kenapa orang itu berada di sini.

Cahaya AsyaWhere stories live. Discover now