Part-13

8.5K 174 17
                                    

Kiara Pov

Pagi ini aku tengah bersiap untuk jalan-jalan bersama Rio mengelilingi kota Paris lagi. Seneng banget bisa jalan-jalan lagi sama nih sepupu yang mirip bias.

Nyampe di Indonesia gua ajak jalan-jalan terus ah. Biar di kira gua lagi jalan sama artis boyband korea. Tapi kalo jalan sama Rio di Indonesia, ntar gua dikira pembantunya lagi.

Skip

Aku sama Rio berencana akan pergi ke tempat penjual oleh-oleh. Entah mengapa Rio mengajak aku kesana padahal aku tidak ada niatan untuk membeli oleh-oleh

Kami sampai di sana dan Rio langsung mengajak ku nenuju toko yang menjual berbagai macam gantungan kunci.

Lucu-lucu sekali gantungan kunci ini.

"Tau kenapa kamu aku ajak kesini?"tanya Rio ketika aku sedang asik memilih. Aku hanya menggeleng. "Silahkan beli yang banyak dan setelah itu aku mau tunjukin ke kamu siapa yang membuat ini semua"lanjutnya.

Setengah jam aku berkutat dengan pernak-pernik gantungan yang indah dan akhir nya aku membeli sangat banyak gantungan yang ada disini.

"Masih ada yang mau dibeli nggak?"tanya Rio ketika kami sudah berada diluar toko.

"Emm__apa ya?"tanyaku bingung.

"Untuk sahabat mu, tidakkah kau ingin membelikannya sebuah kalung atau gelang atau mungkin cincin?"

"Oke!"seru ku.

"Mari kita ke tempat pembuatan nya saja"ucap Rio dan sejurus kemudian menarikku untuk menuju tempat yang ia maksud.

Kami menuju ke tempat itu dengan berjalan kaki. Letaknya sangat jauh dari tempat oleh-oleh. Rio tidak mau untuk menaiki taksi ia bilang tidak efektif. Dasar.

Sudah terlalu lama aku berjalan kaki dan akhirnya aku kelelahan. Aku memilih untuk duduk di trotoar. Aku lihat Rio masih terus berjalan. Pegangan tangan kami terlepas ditengah jalan maka dari itu Rio tidak sadar kalau aku tidak lagi mengikutinya.

Ku lihat dari jauh Rio mulai menyadari ketidak adanya diriku di samping nya. Dan ia melihat ke belakang tepatnya ke arah ku duduk dan sejurus kemudian ia menghampiriku.

"Kamu capek?"tanya Rio.

Nih orang buta apa nggak peka sih? Udah tau gua duduk sambil ngos-ngosan eh malah ditanya 'kamu capek' . Sebenarnya nggak apa-apa sih gua ditanya kayak gitu. Tapi nih orang  begonya kelewatan.

"Yo, kamu nggak liat apa aku lagi ngos-ngosan kayak gini?"ucapku dan dia malah cengengesan.

Bunuh orang dosa nggak sih? Tapi jangan deh nanti gua di gentayangin sama malaikat lagi. Apa gua di gentayangin sama fansnya Rio ya.

Skip

"Yaudah ayok aku gendong dikit lagi kok"ucap Rio dengan senyum manisnya.

Haduh meleleh gua. Aduh gua tiba-tiba keserang diabetes nih. Nggak kuaat.

"Nggak usah di gendong aku kann berat"

"Nggak apa-apa sekalian, yuk"ia menyuruh ku untuk naik di punggungnya. Dan akhirnya aku menurut untuk ia gendong.

Lumayan modus dikit nggak apa-apa kan?*senyum devil

...

Kami akhirnya sampai di sebuah rumah yang terbilang sangat kecil dibanding rumah di sebelah kanan dan kiri nya. Rio kemudian menurunkan ku dari tubuhnya.

"Sampai juga"gumam Rio yang masih terdengar oleh ku.

"Disini?"

"Iya, ayo ada di dalam. Sekalian aku mau menunjukkan orang yang membuat gantungan kunci yang kamu beli"tuturnya.

My Cold HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang