Glamournya Dunia.

1.6K 52 0
                                    

Tahun ajaran baru pun telah di mulai, puas sudah liburan berjumpa keluarga dan teman-teman yang disayang saat liburan kenaikan kelas, kini Aufa harus serius lagi dengan sekolahnya, pelajarannya dan segala aktifitas lainnya yang sering membuatnya sibuk dan sulit untuk main keluar rumah lagi seperti dahulu saat baru-baru masuk sekolah.

***

"Huh... Capek banget Ya Allah." Keluh Aufa yang langsung membaringkan badannya di atas sofa.
"Eh... Anak ibu udah pulang." Sapa ibunya.
"Bu, lapar. Ibu masak apa?" Tanya Aufa.
"Baru juga ibu mau ke warung." Jawab ibunya yang berlalu meninggalkan rumah.
"Yah ibu.." Kata Aufa lemas.
"Kak temenin Radit main yuk." Ajak Radit adiknya Aufa.
"Capek Dit, ntar aja ya." Jawab Aufa yang langsung berlalu menuju kamarnya.

***

"Assalamualaikum, Fa mau ikut gema gak?" Isi pesan di Hp nya Aufa.
"Gema? Apaan tu?" Aufa bertanya-tanya pada dirinya sendiri.
"Wa'alaikumussalam, gema itu apaan Nilam?" Balas Aufa pada pesan Nilam tadi.
"Gema itu kegiatan yang diadakan untuk para ikhwan dan akhwat yang ingin menjadi hafidz dan hafidzah." Jelas Nilam.
"Ooo...siapa guru nya Nil?" Tanya Aufa lagi.
"Banyak Fa, gurunya ganti-ganti kadang ustadz kadang juga ustadzah.. Oh iya ada tuh ustadz yang adiknya itu kawan kamu SD dulu kalau gak salah nama adik nya Luqman." Jelas Nilam lagi.
"Oh si Luqman. Kayaknya gak bisa deh Nil, kamu tau kan udah terlalu banyak kegiatan yang aku ikutin soalnya." Jawab Aufa.

      "Aufa!" Suara ibu nya memanggil dari luar kamar.
"Iya bu ada apa?" Tanya Aufa.
"Ayuk makan dulu." Ajak ibunya.
"Ok bu." Jawab Aufa yang langsung pergi kedapur untuk makan bersama ibu dan adiknya,  mereka hanya bertiga di rumah karna bapaknya udah pergi lagi keluar kota untuk urusan pekerjaan.
"Bu Aufa kan udah kelas VIII. Nanti Aufa kalau SMA masuk mana bu?" Tanya Aufa antusias.
"Nanti lah tanya bapak mu, ibu mah tergantu bapak." Jawab ibu yang lagi menyuapi Radit.
"Yah... Ibu mah gitu, Aufa mondok aja ya bu?! Ya bu ya!" Bujuk Aufa pada ibunya dengan muka memelas.
"Duh kamu ini, liat keuangan kita dulu lah ya nak." Jawab ibunya.
"Pliss bu.. Ya bu ya." Bujuk Aufa lagi pada ibunya.
"Udah-udah habisin dulu makannya." Suruh ibunya yang mulai risau dengan rengekan Aufa.

***

Pagi itu di sekolah seperti biasa Aufa pasti berkumpul dengan empat temannya yang lain, tapi
saat ini tidak ada Nilam.

"Eh... Mana Nilam?" Tanya Aufa pada teman-temannya yang lain.
"Biasa lagi kekantor." Jawab Arisya.
"Oh iya aku juga tadi di panggil kekantor, lupa deh aku. Aku kekantor dulu ya guys." Pamit Ayu.
"Mau ada apasih ini kok pada kekantor guru semua sih." Tanya Aufa penasaran.
"Ya mana tau." Jawab Arisya.
"Assalamualaikum." Sapa Nilam.
"Wa'alaikumussalam, loh kok kamu udah disini, barusan juga Ayu ke kantor." Jawab Arisya yang bingung.
"Iya tadi ketemu aku di jalan." Kata Nilam sambil membenarkan duduknya.
"Mau ada acara apa sih, Nilam?" Tanya Risna yang sudah mulai penasaran.
"Oh itu bah buat acara Kartinian." Jawab Nilam.
"Ooo Kartinian." Jawab Risna, Arisya dan Aufa serentak.
"Loh kok kompak banget sih?" Tanya Nilam yang sedikit kaget, dan di sambung dengan tawa bersama.
" Pake kebaya warna apa ya?" Risna mulai bingung dia harus memakai kebaya warna apa dan yang seperti apa.
"Emang kamu punya kebaya?" Tanya Aufa.
"Nggak sih, rencananya aku mau sewa aja."  Jawab Risna, dengan ketawa-ketiwi nya.
"Ooo...aku mau pinjem sama bibi ku aja lah." Kata Aufa.

***

Kartini's day...

"Bu gini udah cantik belum? Bu ada bedak gak? Lipstick gitu?" Tanya Aufa sambil berputar-putar.
"Udah-udah, itu di lemari ada." Jawab ibunya sambil tersenyum melihat tingkah anaknya yang bertingkah semacam princess.
"Bu ni udah belum ni? Pas gak merahnya." Tanya Aufa sambil memuncung-muncungkan bibirnya.
"Udah-udah sana berangkat kesiangan ntar." Kata ibunya tanpa menjawab pertanyaan Aufa.
"Bu, air sirup nya mana?" Tanya Aufa sambil mengambil tasnya.
"Itu yang diteko. Jangan lupa nanti dibawa pulang lagi ya, jangan sampe hilang." Pesan ibu pada Aufa yang sedikit ceroboh itu.
"Iya bu iya siap deh. Aufa berangkat sekolah ya." Pamit Aufa sembari mencium tangan ibunya.

"Fa, kamu dimana? Udah berangkat kah?" Pesan singkat di Hp Aufa. Yang di buka Aufa setelah sampai di sekolah.
"Udah di sekolah ni. Kamu Dimana Ris?" Balas Aufa pada pesan singkat Risna.
"Oh... Aku baru mau on the way ni Fa." Kata Risna.

       "Assalamualaikum." Sapa seseorang perempuan dari belakang Aufa.
"Wa'alaikumussalam." Jawab Aufa yang langsung membalikan badannya.
"MasyaAllah, cantiknya kamu Fa." Kata Nilam yang terkejut melihat dandanan Aufa.
"Ih biasa aja kok Nil. Kamu lebih cantik kok tu pake kebaya putihnya." Kata Aufa yang mulai tersipu malu.
"Ih Aufa mau dong di pakein kerudung model kayak kamu gitu!" Sahut teman perempuan Aufa yang lain.
"Eh... Ya Allah... Sini deh aku pasangin." Jawab Aufa dengan menyengir bebas.
"Ok Fa ke toilet aja yuk." Ajak teman perempuannya itu.
"Nil, aku ke toilet dulu ya, kalau ada Risna bilang ya aku di toilet." Pamit Aufa pada Nilam.
"Oh iya Fa." Jawab Nilam kalem.

Akhirnya Aufa pun pergi bersama temannya ke toilet. Dan kurang lebih 15 menit Aufa dan temannya pun kembali ke kelasnya dan ternyata di kelas sudah ramai dan juga sudah ada si heboh Risna.

"Hoy... Sayang aku!" Sapa Risna pada Aufa.
"Hy! Ya Allah cantik ya kamu Ris." Balas sapa Aufa pada risna.
"Ih cantik a kebaya kamu." Kata Risna.
"Ini motif kebaya melayu kan." Kata Ayu sambil memegang bagian rok Aufa.
"Iya ini kebaya motif melayu." Jawab Aufa di tambah senyum manis berlesung pipi.
"Eh Arisya mana. Kan lomba pameran makanan udah mau di mulai, Nasi gorengnyakan di tempat dia?" Tanya Aufa sambil celingak-celinguk mencari Arisya.
"Oh Arisya bentar lagi datang." Kata Nilam yang baru bergabung bersama mereka.
"Oh iya miss kartini perwakilan dari kelas kita siapa." Tanya Risna.
"Ya udah pasti Sisil lah!  Eh kekerasan ya aku ngomongnya" Jawab Ayu yang langsung menutup mulutnya karna terceplos keras sekali.
"Gede banget sih suara mu cempreng." Ujar Aufa.
"Ih... Lupa bah." Jawab Ayu sambil memuncungkan bibirnya.
"Ih tolong dong telfonin Arisya udah siang banget nih." Keluh Aufa yang semakin panik karna belum melihat tanda-tanda kedatangan Arisya.
"Panik banget sih kamu." Terdengar suara laki-laki yang datang.
"Duh Rid jemput Arisya deh sana biar cepet." Suruh Aufa dengan muka yang sudah gak karuan.
"Aduh bidadari tolong dong mukanya jangan gitu." Kata Farid  dengan santainya.
"Ya elah Rid, Rid kamu mah gombal terus." Sahut Zihan dari ujung ruangan.
"Diam jak bah Han.. Nguping aja kamu tu." Marah Farid pada Zihan.
"Stop bah, capek tau aku dengar kalian ngomong ndk penting gitu, coba tolong aku gitu bah telfonin kek jemput kek. Bukan nya malah ribut." Kata Aufa dengan penuh rasa kesal, dan langsung berlalu pergi meninggalkan teman-temannya.





Maaf jika typo dan jika ceritanya membosankan.
Jangan lupa vote & komen ya.😊
Syukran.

Mengikhlaskan Sebuah Rasa.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang