Senja itu.

10.7K 262 5
                                    

"Allah alangkah indahnya langit-Mu tak ada yang mampu menandingi kebesaran-Mu Ya Allah...Engkau Rab ku yang memiliki rencana indah untuk hidup ku.."

Tuturnya dalam benak gadis manis yang sedari tadi memandangi langit di depan bangunan besar itu.

Akhirnya impian itu tercapai..
Gadis manis itu terus memuji Sang Penciptanya,tanpa henti ia bersyukur dan terus bersyukur. Baginya tak ada yang bisa ia lakukan saat ini selain bersyukur kepada Rab nya itu. Baginya tak ada yang adil selain Rab nya, yang pantas untuk terus di puja dan di puji.

      Karna asyiknya dengan lamunannya itu,rasa letih akibat perjalanan yang begitu lama di udara kurang lebih 13 jam 30 menit itu pun tak terasa. Ia memang bukan gadis yang terbiasa untuk berpergian seorang diri , jadi sedikit ada rasa cemas didalam hati kecilnya itu. Apalagi itu tempat yang baru pertama kalinya ia kunjungi,baginya itu tempat asing yang penuh dengan keindahan, dan akan mewarnai hari-harinya selama 3 tahun kedepan.

Tiba-tiba "Assalamualaikum ukhty." Suara wanita yang menepuk pundaknya itu pun memecah lamunannya.
"Wa'alaikumussalam." Jawabnya sedikit terkejut.
"Ukhty tahu saya kan?" Tanya wanita itu padanya.
Gadis manis itu mengerutkan keningnya tanda bahwa ia sedang mengingat siapa wanita yang kini didepannya,sebab wanita itu mengenakan niqab yang tertutup jadi ia takut salah orang.
"Ini aku...ayo kita ke apartement." Ajak wanita itu sambil menarik tangan gadis manis itu.
"Oh kamu....." belum sempat gadis manis itu berkata sudah dipotong oleh wanita itu.
"Iya aku." Dengan santainya,sambil mulai mengemudikan mobilnya yang semakin melesat laju.

     Didalam mobil mata gadis manis itu dengan sigapnya melirik setiap sudut-sudut kota itu. "Bagaimana perjalanannya?" Tanya wanita itu padanya yang memecah keheningan diantara mereka.
"Hm...lumayan melelahkan,tapi semuanya terbayarkan saat aku melihat bangunan besar tadi." Jawab gadis manis itu.
"Haha...kamu hanya fokus pada bangunan itu saja ya?" Tawa wanita itu begitu renyah.
"Kenapa kamu tertawa? Apakah masih jauh lagi apartemennya?" Tanya gadis manis itu penuh bingung.
"Apartement kita sudah lewat....eits jangan panik, aku ingin ke super market membeli bahan makanan saja." Cepat wanita itu melanjutkan omongannya karna ia tahu gadis manis itu ingin sekali komplen.

***

Sesampainya di apartemennya...
"Huh...kenapa kita mutar jauh-jauh padahal apartemennya sangat dekat." Keluh gadis manis itu sembari membaringkan tubuhnya di atas sofa yang empuk nan lucu.
"Hey...dasar kamu ini tukang ngeluh,gak dulu gak sekarang masih aja suka ngeluh. Aku begitu tadi ingin mengajak mu jalan-jalan sebelum kamu sibuk dengan kegiatan mu besok." Jawab wanita itu sambil sedikit melotot pada gadis manis itu.
"Tapi kamu hampir menyiksa ku, aku sudah lelah tahu. Malah kamu bawa mutar-mutar, toh aku pun tak akan ingat jalan yang tadi." Jawabnya membela diri.
"Berisik! aku tidak terima keluhan mu. Sebaiknya kamu kemaskan barang-barang mu itu setelah itu kita makan." Suruh wanita itu.
Tanpa kata ia pun mengerjakan apa yang di suruh wanita itu.

***

Sehabis makan mereka duduk di balkon apartment..
Ya apartment mereka cukup tinggi untuk melihat keseluruhan kota yang indah di malam hari,sembari menyeruput coklat hangat.
"Bagaimana?" Tanya wanita itu
"Ya,seperti ini lah... sulit namun harus ku lewati iya kan?" Jawabnya sedikit ketus.
"Aku tahu pasti sakit." Sambung wanita itu sembari menyandarkan punggungnya dikursi. Tak menjawab gadis manis itu hanya memejam kan mata, dan terbayang lah belasan tahun yang lalu didalam otaknya bak memutar mundur sebuah film...


Assalamualaikum maaf ya jika banyak typo dan ceritanya kurang menyenangkan.
Jangan lupa vote & komen.😊
Syukran.

Mengikhlaskan Sebuah Rasa.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang