Teaser

536 45 22
                                    

Kang Seul Gi, seorang fashion designer muda dan berbakat. Meski orangtuanya hanya penjahit dan dirinya berasal dari keluarga sederhana di pedesaan, Seulgi begitu gigih meraih apa yang diinginkannya. Dia mati-matian memperjuangkan mimpinya. Dan berkat kerja kerasnya itulah sekarang ia bisa menjadi seorang fashion designer di mana setiap busana rancangannya selalu diminati masyarakat luas. Tak hanya di Korea Selatan, tapi hingga manca negara.

Dijuluki sebagai gadis tomboy yang cuek terhadap lawan jenis, akhirnya Seulgi menemukan tambatan hatinya di sebuah acara amal yang digelar di sebuah hall terbuka. Saat itu, busana-busana rancangannya dikenakan oleh setiap pengisi acara, dan salah satu perusahaan penerbangan Korea Selatan ikut berpartisipasi dalam acara amal tersebut.

Di saat itulah Seulgi bertemu seorang pilot muda berprestasi bernama Jeon Won Woo, yang datang sebagai salah satu perwakilan dari perusahaan penerbangannya. Dari yang awalnya hanya bertukar kontak, sering bertemu tanpa sengaja, hingga akhirnya mereka menjalin hubungan lebih lanjut dan tinggal seatap.

***

"Hei,"

"Hei," balas gadis itu, bahkan di tengah rumitnya tumpukan kertas di atas mejanya saat ini, dia masih bisa bergurau dengan lawan bicaranya.

"Mwohae?"

"Menggambar." tanpa sadar, kurvanya merekah.

"Mm?" sahut suara bass di balik telepon, "Sibuk, huh?"

"Tidak," gadis itu menjepit ponsel dengan pundaknya, "baru bangun tidur?"

"Hu-uh,"

"Dasar kukang."

"Ya~~"

Gadis itu tertawa singkat. "Aku sudah menyelesaikan sketsa keenam, sekarang aku sedang mengerjakan yang ketujuh."

"Kau terlalu bekerja keras untuk hari penting itu."

"Jangan banyak bicara, kau yang harus memilih salah satu di antaranya ―turuti saja perkataanku."

"Hei, Seulgi,"

"Ng?"

"Makan sianglah denganku, sebelum ku tinggalkan kau besok."

"Memangnya kau sudah bangun dari tempat tidur?"

"Uh, itu...,"

Seulgi tersenyum, "Ku hitung sampai lima. Satu..., dua..., tiga..., empat...,"

"Iya, iya, oke, bawel. Oke. Jangan tutup teleponnya."

Terkikik gadis itu mendengarnya.

Memiliki pasangan yang jam terbangnya padat memang sudah menjadi resiko Seulgi yang selalu ditinggal sendirian di apartemen mereka. Seulgi pun terbiasa menunggu Wonwoo untuk waktu yang sangat lama.

***

Pagi itu terasa biasa saja. Cahaya mentari yang menyusup seenaknya ke dalam kamarnya, harumnya aroma pancake yang menyeruak dan pemandangan seorang gadis berambut panjang di dapur. Semua terlihat seperti biasanya.

"Hei," gadis itu tersenyum padanya.

Wonwoo langsung menyambar pinggangnya, cara khasnya berterimakasih pada gadis yang telah membangunkan tidurnya dengan caranya yang khas.

"Siap untuk hari ini?" tanya gadis itu, dilihatnya Wonwoo masih mengerjap-ngerjapkan mata, "Ayolah, bangun, Kukang."

"Seulgi, please." gerutu Wonwoo, "Dasar Beruang..." gumamnya.

[Chaptered] Paper PlaneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang