Daseot ; Sekolah dan Masalahnya (1)

2.4K 321 23
                                    


Tayo terbangun dari tidurnya. Dia melihat jam weker di meja yang baru aja menunjukkan pukul 04.30. Pemuda berahang tegas itu bergegas mandi lalu sekalian mengambil air wudhu untuk melakukan sholat subuh.

Setelah selesai, Tayo pergi ke dapur membuatkan sarapan untuk sepupunya. Cowok berwajah datar ini nggak memasak makanan berat, dia hanya membuat nasi goreng dan susu putih.

Bertepatan dengan makanan yang selesai di masak, muncul lah satu persatu para sepupunya dengan seragam yang udah menempel di badan.




"Wihh!! Nasi gorengg!!" Teriak Joni kegirangan. Dia langsung lari menuju meja makan dengan semangat.

"Nasi goreng!! Kam tu papa sayangg~~" sambung Doni dengan senyum aneh plus tangan terbuka lebar seakan ingin memeluk yang langsung di timpuk timun oleh Eka.


"Anjing!" Umpat Doni kesal. Tapi dia menahan amarahnya, karena di depannya ada makanan. Dia nggak mau marah-marah di depan makanan. Maminya bilang kalau marah-marah di depan makanan itu pamali.

Tayo hanya bisa mengelus dada sabar. Dia udah hafal sama semua sifat sepupunya. Satu bulan tinggal serumah udah cukup buat dia untuk menghafal semua karakter dan sifat mereka yang dibilang masih cukup ke kanakan.

"Eka berangkat sama siapa nanti?" Tanya Tayo ke sepupu perempuan satu-satunya yang asik menegak habis susu putih buatannya.

Sebelum menjawab pertanyaan Tayo, Eka menarik napas sebentar, "naik Ruby," jawabnya sambil nunjukkin papan skateboard berwarna hitam yang dipadukan dengan garis zig-zag putih.

"Gaya-gaya an lo naik skateboard, jatoh tau rasa. Lagian lo naik skateboard make rok? Mau ngumbar paha?" Sahut Doni dengan nada yang bisa dibilang ngajak ribut. Eka hanya mengendikkan bahunya.

"Sorry ya, gue itu udah profesional! Dan lo pikir gue gak pake celana ketat apa?! Gue bukan ceweknya si Chandra yang suka pamer dada sama paha, njing!" Balas Eka yang bikin Chandra tersedak susu.

"Ck. Ngapain bawa pacar gue segala, sihh?" Decak Chandra kesal. Padahal dia udah diam. Dia pengen hari ini tentram. Tapi apa daya.

"Gak mau bareng Chandra aja?" Tawar Tayo yang bikin Chandra melotot.

"Dih, gue mau jemput cewek gue ya, Bang!" tolak Chandra. Dia kesal karena ceweknya di bawa-bawa. Walaupun perkataan Eka tadi tidak sepenuhnya salah, pacarnya memang selalu pakai baju yang kekurangan bahan. Tapi Chandra suka.

"Gak mau, Bang Tayo...." tolak Eka kekeuh pada pendiriannya yang ingin naik skateboard.


❣ ❣ ❣

Eka meletakkan ruby ke dalam loker. Dengan berat hati, gadis berkuncir kuda ini pun meninggalkan ruby sendirian di dalam kotak yang gelap.

Setelah selesai, Eka jalan menaiki tangga untuk sampai ke lantai dua.

Di koridor, ia berpapasan dengan Chandra yang sedang merangkul kekasihnya yang kekurangan bahan itu. Eka dan Chandra hanya bertatapan sekilas setelah itu lanjut jalan tanpa sapaan.

Tapi, sepertinya kesialan sedang menimpanya. Dia menabrak- ah ralat, Eka menyenggol pundak pacarnya Chandra yang menyebabkan cewek itu jatuh ke lantai.

Gila, cuma kesenggol doang ampe jatoh? Lemah banget..

"Aduh sayang, kamu gak papa?" Tanya Chandra membantu ceweknya berdiri.

APARTEMENT  ✔Where stories live. Discover now