"KELUARGA 2"

12 0 0
                                    


"tok...tok... Zaaaa", panggil Rekha sambil mengetuk pintu kamar Rezza.

"Uit.. iya sabar", balas Rezza dari dalam kamar sembari membuka kunci pintu kamarnya.

"Ah lu kaya perawan aja, pake segala dikunci-kunci tuh pintu, waktu gw ga banyak nih, jam setengah 8 gw harus nganter bini gw kerja..", gerutu Rekha protes karena gerakan Rezza yang lamban.

"Iya maaf bang", jawab Rezza singkat.

"Mana lagu yang mau dibuatin squennya?" tanya Rekha lagi.

"Bentar", jawab Rezza mencoba memainkan lagu originalnya dari PCnya, untuk memberikan gambaran kepada Rekha.

"Lagu ini bang", lanjut Rezza.

"Oh lagu ini", pungkas Rekha.

"Lu tau bang, tumben, kan biasanya lu ga up to date sama lagu-lagu jaman sekarang, gw aja baru tau nih lagu", ucap Rezza merasa kagum.

"Hahaha... ini lagu istri pertama gw gimana gw ga tau", jelas Rekha asal-asalan.

"Iya suka-suka lu dah bang, atur aja atur", elak Rezza malas mendengar penjelasan dari Rekha.

"Gw tuh nge-fans banget sama Maudy Ayunda, udah cantik, suaranya enak, terus pinter lagi, pokoknya aaah deh", jelas Rekha lagi.

"Ini lagu enak banget gw, judulnya aja kece Oxygen, lagunya tentang seseorang yang sudah menganggap kekasihnya itu bagaikan udara yang kita hirup untuk hidup dan dia tidak bisa tanpa itu, gokil ga tuh", aku Rekha.

"Gw suka sama cewe yang pintar nulis lirik yang otentik, dan nyanyinya pakai jiwa, shit man,.. Maudy itu keren banget", lanjut Rekha memuji sosok pujaannya itu tanpa henti.

"Bang,. kan Judika sama Bebi Romeo juga pernah punya lagu yang judulnya "Oxygen" juga, kok lu ga puji2, tapi jujur bang gw heran, bagi gw biasa aja, tapi bagi lu luar biasa, ternyata lu bisa suka musik begini ya, gw pikir lu cuma suka musik metal, atau rock, lagu-lagu dari era band lawas dengan genre classical rock sampai grunge, ternyata lu bisa suka musik beginian juga toh, heran beneran gw", aku Rezza terheran-heran.

"Kan klo Judika sama Bebi Romeo cowo, hahaha., lagi juga namanya selera, ya relativelah, udah ga usah heran-heran, dari mana nih mainnya?", tanya Rekha mempersingkat waktu.

"Ah elu bang,.. ngeles aja kaya bajaj, tadi ngomongnya tau tuh lagu, tapi ga tau chordnya, pokoknya lu utang penjelasan sama gw ya tentang ini", gerutu Rezza yang masih bingung karena dia merasa paling tahu apa yang paling disuka Rekha dalam hal bermusik.

"Intro chordnya 1 nya dari D, terus ke 6, 3, 7 apa ke 2 gitu gw kurang jelas dengarnya, terus kalo versenya itu dari 3 ke 6, 2 terus ke 1, balik lagi", lanjut Rezza menjelaskan.

"Ya gw males nguliknya, senang dengerinnya ajalah, sama senang liat Maudynya, cantik banget ya tuh cewe hehehe", elak Rekha mengikik.

"Wah, gw bilangin bini lu yaa, lu muji-muji cewe lain didepan gw, haha", goda Rezza

"Udah ah konsen, waktu gw ga banyak", lanjut Rekha tiba-tiba serius.

"Sue lu, klo dah denger yang itu aja langsung diem", gerutu Rezza

Akhirnya mereka serius mengerjakan squencer untuk keperluan manggungnya Rezza, karena Rezza leader di band itu, jadi mau ga mau dia yang harus mempersiapkan semua keperluan untuk manggung. Tak terasa sudah jam tujuh lebih lima belas malam, Rekha pun tersadar akan kewajibannya mengantarkan pacarnya berangkat kerja.

"Za, udah jam tujuh lewat nih, gw nganter bini gw dulu ya, lu lanjutin aja dulu sendiri, gw cuma sebentar", jelas Rekha langsung siap-siap untuk keluar.

"Iya bang, udah sana nanti bini lu ngomel-ngomel lagi, hati-hati lu ya", jawab Rezza mengerti keadaan.

Rekha berlalu menuju tempat parkir motornya, tiba-tiba ada Harmony yang berpa-pasan dengannya.

"Lah udah mau pulang kamu kha", tanya Harmony yang masih duduk di atas sepeda motor.

"Ga kok, nanti gw kesini lagi, gw mau nganter bini gw berangkat kerja dulu", jawab Rekha menjelasakan.

"Oh, ya udah hati-hati ya", ucap Harmony.

"Iya hati-hati Kha", timpal seorang laki-laki yang berada satu motor dengan harmony.

"Siap Al", jawab Rekha singkat.

"Gw jalan dulu ya", pamit Rekha

Akhirnya Rekha menuju apartement tempat tinggal kekasihnya. Sebenarnya jarak dari apartement ke rumah sakit tempat kerja Dian itu tidaklah jauh, hanya dengan berjalan kaki selama 10 menit sudah bisa sampai. Namun jalan yang dilalui untuk sampai kesana sangatlah sepi jika sudah malam, jadi Rekha berinisiatif sendiri untuk mengantarkan Dian ke tempat kerjanya untuk meminimalkan hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, walaupun sebenarnya Dian tidak memintanya.

"Sayang, aku sudah dibawah, aku tunggu ya, aku cuma sayang kamu", Rekha mengirimkan pesan singkat ke Dian.

"Iya sayangku, aku udah siap kok, ini aku langsung turun", balas Dian cepat.

Tak lama terlihat Dian menghampiri Rekha.

"Ayo berangkat yang", ujar Dian.

"Hemmm, wangi banget kamu", kata Rekha sembari menyium lengan Dian yang berbalut sweater hoodie hitam polos.

"Emang kamu mau kalo aku bau", gerutu Dian.

"Yaaaah mau aja, asalkan kamu setia", pungkas Rekha.

"Aku setia ga?", tanya Dian.

"Aku ga tau, yang tau ya kamu sendiri", aku Rekha.

"Rese kamu", balas Dian sembari mencubit perut samping Rekha dari belakang.

"Ya udah jalan yuk", ajak Dian.

Rekha pun terdiam lalu menjalankan sepeda motor matic miliknya. Sesampai nya di depan RS tempat Dian bekerja,

"Aku masuk ya sayang", ucap Dian lembut.

"Iya sayang kamu jangan lupa makan ya, semangat kerjanya, kalo ada apa-apa hubugi aku, jangan ngilang ya", jawab Rekha tak lupa mengingatkan pacarnya.

"Pasti sayangku", jawab Dian sembari mencium tangan Rekha, dan tak lama menghilang dari pandangan Rekha.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 01, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Circle of LifeWhere stories live. Discover now