Teman (1)

29 8 3
                                    

" Tenang ada aku disini" -Ten

***

"Lull.... Ayo berangkat ,udah siang ni ntar telat" Keluh Ten pada Lula.

Siapa sih yang bisa sesabar Ten menunggu Lula . Dari mulai Lula bangun tidur hingga make up yang seabad ini.

"Aduhh lo itu berisik banget sih ,kaya cewe tau gak "Itulah yang selalu menjadi jawaban Lula . Bisa dibilang Lula itu tak tau malu,Harusnya Lula bersyukur karna masih ada yang mau menunggunya

"Ngapain sih pake make up segala lagian nantinya luntur lagi"

Ten tau Lula melakukan ini untuk seseorang tapi Ten juga tidak suka dengan cara Lula menjadi orang lain. Seharusnya Lula menjadi dirinya sendiri saja .Percuma saja dicintai tapi bukan menjadi diri sendiri, Lebih baik tidak dicintai tapi menjadi diri sendiri.

Lula tidak jelek dan juga tidak cantik. Bisa dibilang Lula itu menarik. Diliat dari kulitnya yang putih, mata sempurna, tidak bulat dan tidak pula kecil. Tapi itu semua belum cukup untuk menarik perhatian Aldo. Lelaki pujahaan hati Lula.

"Bentar lagi juga"

" Ayo dong Lul ,gue ada ulangan nih , belum sempet ngapalin . Soalnya Buku gue di pinjem temen "

"Alahh lo mau begoin gue ?, lo mau gak belajar setahun pun lo tetep juara kelas"

Dan ya ,siapa yang tak kenal Ten siswa terpintar disekolahnya. Berbanding terbalik dengan Lula. Masih untung Ten mau berteman dengan Lula walaupun Lula agak sedikit bodoh.

Ten dan Lula sudah berteman dari kecil. Ten sudah mengerti bagaimana karakter Lula sebaliknya pun begituh.

"Selesai... Dah yuk berangkat"

***

Sesampai disekolah Luna langsung pergi kelas meninggalkan Ten di parkiran.

Ten malas jika harus kekelasnya ,jadi ia memutuskan untuk pergi ke kantin sampai bel masuk berbunyi.

Sesampai di kantin Ten langsung memesan bubur ayam karna hari ini Ten tidak sempat sarapan dikarenakan Neneknya ada dirumah membuat Ten ingin cepat cepat keluar dari rumah .

"Udah gue tebak pasti lo ada disinih" Ucap laki laki itu pada Ten dengan menepuk pundak Ten

Laki laki itu bernama Reynaldy. Rey adalah salah satu sahabat laki laki Ten. Bedanya Lula dengan Rey adalah, Lula dengan Ten berteman sejak usia Lula 8 tahun dan Ten 9 tahun ,jika dengan Rey dimulai dari Ten smp.

"Lo ngagetin gue aja"

"Lo ada disini pasti karna satu alasan, Lo ada tugas dan lo males ke kelas karna takut temen temen pada nyontek ke elo, tapi yang gue anehin perasaan kita gak ada tugas deh"

"Emang bukan karna itu"

Datanglah seorang Ibu ibu paruh baya mengantarkan bubur ayam pesanan Ten

"Lah mending lo sarapan disekolah?"

"Biasa nenek gue ada dirumah"

"Emang susah banget ya Ten lo maafin atau lupain itu semua?"

"Banget, bahkan kalau pun gue maafin rasa sakitnya tetep gak akan ilang. Makannya gue pengen dapet beasiswa biar gue bisa hidup mandiri

"Iyah deh gue doain semoga nenek lo cepet pulang dari rumah lo dan semoga lo dapet beasiswa"

***

"Do mau ke kantin gak?" Ajak Lula pada Aldo sambil memegang tangan Aldo

"Gak bisa"

"Kenapa? Perpus lagi? "

"Kalau udah tau gak perlu gue ulang lagih kan"

Itulah Aldo, masih selalu dengan sikap dingin dan Cueknya itu pada Lula padahal mereka pacaran.

Lula memang terlalu Cinta pada Aldo membuat ia tetap bertahan walaupun selalu disakiti. Banyak orang bilang bahwa Aldo belum cocok untuk Lula yang lebih cocok adalah Ten. Tapi sayang Ten dan Lula hanyalah sebatas sahabat.

Setalah berbicara seperti itu Aldo langsung pergi meninggalkan Lula sendiri.

"Udah bareng gue aja ke kantinnya"

Tiba tiba datang Ten. Ten memang yang paling bisa diandalkan. Ia bisa datang dengan tepat waktu saat Lula merasa sedih

Lula hanya menganggukkan kepalanya , lalu berjalan beriringan dengan Ten.

"Gak usah dipendem gituh mukanya, gue udah tau kok. Jadi gak usah minta gue peka buat nanya 'lo kenapa' "

"Tai emang ya lo" Tanpa sadar Lula tertawa dengan candaan Ten. Benarkan Ten memang yang paling bisa diandalkan dalam hidup Lula

"Ngomong-ngomong lo nanti pulang bareng gue ya, sekalian kita main dulu jangan langsung pulang ke rumah"

"Kaya yah gak bisa deh, Soalnya gue pulang bareng Aldo"

Ten hanya mengangguk tanda mengiyahkan. Padahal hatinya Sakit sangat sakit, tapi tak apa yang penting Lula bisa bahagia walaupun bersama Aldo

"Ngomong-ngomong kenapa lo mau ngajak gue main? Bukannya sekarang bokap lo pulang, dan lo seneng kalau bokap lo pulang"

"Iyah bokap gue pulang Lul, tapi pulangnya sambil bawa nenek gue jadi gue ga seneng deh"

Ingin sekali Ten menjawab seperti itu tapi Ten tidak bisa karna Ia belum siap dengan semuanya.

"Iyalah gue seneng tapi gue pengen main aja gituh males kalau dirumah terus terusan"

***

"Lo mau pesen apa Lul? "

"Gue batagor sama es jeruk aja deh Ten, es jeruknya jangan lu-" Kalimat Lula terpotong oleh Ten

"Jangan lupa gula dikit aja" Jawab Ten dengan senyuman manisnya

"Biasa aja kali senyumnya jangan di sok manisin"

"Ciee bilang gue maniss" Goda Ten pada Lula, Lula hanya tersenyum geli melihat kelakuan Ten

Saat Ten pergi memesan makanan
Tiba tiba datang Rey langsung menempati tempat duduk yang kosong

"Hayy Lulaaa"

"Apaan sih lo, gaje banget biasanya juga gak pake hay hay an "

"Gue lagi bahagia nihh"

"Bahagia kenapa? "

"Pasti tuh orang bahagia gara gara gak kena omelan Bu Ratna" Datang Ten membawa makanan

"Loh kok? "

"Iyah, tadi si Rey biasa dia bolos pelajaran Bu Ratna, emang dasar ya lo gak kapok kapok "

"Gue gak kapok karna Bu Ratna tau gue kadang kadang pinterr hahaha" Jawab Rey dengan polosnya

"Iyah pinter pas ulangan doang" Celetuk Lula menahan tawa melihat ekspresi Rey yang langsung berubah menjadi malu

"Iyah kan ada Ten hehehe sahabat paling the best gue"

"Salah apa gue dapet temen kaya lo"

***

Hallo ketemu lagih
Makasih yang udah nyempetin baca cerita aku...

Kalau ada typo bisa komen

JANGAN LUPA VOTE AND KOMENTAR ❤❤

Longing HeartМесто, где живут истории. Откройте их для себя