Hubungan (2)

23 6 2
                                    

"Pada akhirnya harapanku hanyalah menjadi angan. Yang memang sesuatu yang berkaitan denganmu selalu menyulitkan"

***

"Loh kok? "

"Iyah, tadi si Rey biasa dia bolos pelajaran Bu Ratna, emang dasar ya lo gak kapok kapok "

"Gue gak kapok karna Bu Ratna tau gue kadang kadang pinterr hahaha" Jawab Rey dengan polosnya

"Iyah pinter pas ulangan doang" Celetuk Lula menahan tawa melihat ekspresi Rey yang langsung berubah menjadi malu

"Iyah kan ada Ten hehehe sahabat paling the best gue"

"Salah apa gue dapet temen kaya lo"


***

"Ten perasaan dari tadi lo gak fokus deh belajar"

"Iyah nih gue kepikiran Mau kemana selesai pulang sekolah"

"Gimana kalau lo temenin gue latihan band? "

"Okeh, ngomong ngomong mending lo perhatian ke gue? "

"Kalau lo gak fokus belajar nanti bisa bisa pas ulangan nilai gue jelek "

"Anjing lo"

Rey hanya tertawa dengan kata kata polosnya itu

***

Bel sekolah pun berbunyi semua siswa keluar dari sekelasnya menuju parkiran, sama hal dengannya Ten dan Rey

Saat sudah sampai parkiran ,tiba tiba Ten melihat Lula ,sepertinya Lula sedang menunggu. Pasti sedang menunggu Aldo

Ten menyuruh Rey berangkat duluan ke tempat latihan. Ten akan menemani Lula sampai Aldo datang

"Hayy Lul"

"Ten? Ngapain lo disinih? " Tanya Lula bingung dengan keberadaan Ten

"Gue mau nemenin lo nunggu si kampret datang"

"Maksud lo Aldo? "

Ten hanya menganggukkan kepalanya

10 menit berlalu, Ten mulai risau karna Aldo belum juga datang. Awan yang mulai gelap pertanda akan hujan

"Lul mending lo telfon si Aldo, tanya dia dimana kali aja dia udah pulang"

"Gue takut ganggu dia Ten"

"Aduhh please Lul lo sama dia tuh kan udah pacaran masa telfon doang kagok kaya ginih sih. Masalahnya awannya udah gelap mau hujan takutnya kita tetep nunggu Aldo tapi dianya gak datang"

"Yaudalah ayo kita pulang, mungkin Aldo masih sibuk" Jawab Lula langsung naik motor Ten. Saat Ten sedang memasangkan helm untuk Lula tiba tiba tangan Lula ditarik oleh seseorang menyuruh Lula untuk turun

"Dia pulang bareng gue " Tegas Aldo pada Ten

Lula hanya diam, ia tak enak jika harus memilih pulang bersama Aldo karna dari tadi Ten yang menemaninya, dan ia juga tak enak jika harus memilih Ten karna sekarang Aldo adalah pacarnya. Membuat Lula serba salah

"Kalau lo mau ajak Lula pulang bareng harusnya lo Kasih dia kepastian jangan kaya ginih caranya, Lula harus nunggu lo lama, dan sekarang Lula harus pulang bareng gue karna dari tadi gue yang temenin Lula"

Tiba tiba gerimis hujan datang, membuat Ten berpikir 2 kali untuk mengantar pulang Lula karna Ten lupa tidak membawa jas hujan.

"Lo liatkan, artinya Lula pulang bareng gue" Langsung Aldo menarik tangan Lula

"Tapii.. Nanti lo gimana Ten? " Jawab Lula sambil Menahan tangan Rubin

"Lo tenang aja , mending sekarang lo langsung naik mobil sebelum hujannya makin gede"

Lula mengangguk lalu pergi meninggalkan Ten. Ada rasa sakit pada diri Ten, ia tau jika Aldo melakukan ini bukan karna Aldo ingin menjaga Lula tapi karna Aldo ingin menjauhkan Lula dari Ten.

***

Setelah sampai di rumah Lula, Lula menyempatkan untuk bertanya pada Aldo

"Do sebelum aku turun aku mau nanya"

"Nanya apa? " Jawab Aldo datar

"Kamu tadi abis kemana? Aku tunggu kamu lama banget"

"Kamu mau salahin aku dari kejadian tadi? "

Aldo memang cepat tersinggung, tapi maksud Lula bukan seperti yang dipikirkan Aldo

"Bukan do, bukan gituh. Aku cuma mau tau kamu tadi kemana aja. Aku nunggu kamu. Susah ya buat kamu kabarin aku?"

Lula berusaha untuk menahan air matanya jatuh. Yang Lula inginkan hanyalah hubungan yang sewajarnya bukan seperti ini

"Kamu tau kan setiap aku gak dikelas pasti di perpustakaan, dan masalah aku gak kabarin kamu ,aku sibuk"

'Jawabannya itu lagi, aku bosen dan aku cape do dengernya. Aku cuma minta kepastian kamu' Batin Lula

"Do kok kita gak bisanya kaya hubungan orang-orang. Sewajarnya aja gituh Do. Susah kali ya Do? "

"Aku cape gak mau berantem"

"Malah baru pertama kali kita ngobrol ginih, tapi kenapa malah bawaannya berantem?"

'Please Lul udah, gue juga sama, cape sama sikap gue sendiri. Please ngertiin gue Lul tanpa perlu gue bicara gue kenapa" Batin Aldo

"Udalah lupain aja, tapi kaya yah aku harus sering nanya kaya ginih deh setidaknya kamu bisa ngomong sama aku, Udah ya Do aku turun, Makasih"

Setelah berbicara itu Lula langsung turun dari mobil Aldo.

Keduanya sama sama sakit. Hanya saja semuanya bisa melihat Lula terluka tapi tidak dengan Aldo. Luka Aldo disembunyikan begituh rapat, membuat Aldo tersakiti sendiri.

***

Heyyy akhirnya bisa update lagiihh

Makasih yang udah nyempetin baca cerita aku 💕💕
Dan makasih yang suka sama cerita aku ❤

JANGAN LUPA VOTE AND KOMENTAR 💓💓

karna itu sangat berpengaruh 💘




You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 03, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Longing HeartWhere stories live. Discover now