Part 2 | Taksa Tema

22.2K 2.6K 350
                                    

Apabila ada buku yang bagus dan sukses, penulislah yang dielu-elukan. Apabila ada buku yang mengandung kesalahan, editorlah yang dikeluhkan.





***







Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.









ᴀᴋᴜ ᴛɪᴅᴀᴋ ᴍɪsᴋɪɴ. ᴋᴇᴋᴀʏᴀᴀɴᴋᴜ ᴍᴀsɪʜ ᴀᴅᴀ ᴅᴀʟᴀᴍ ʙᴇɴᴛᴜᴋ ᴅᴇᴀᴅʟɪɴᴇ.

Post it yang tertempel di meja kerja seolah menyemangatinya. Setiap kali sindrom tanggal tua melanda, Satria biasanya membaca tulisan tersebut berkali-kali sambil menatap isi dompetnya yang fitri alias suci. Setelah itu, ia pasti akan merasa kaya lagi--kaya orang melarat.

"Perasaan, gajian baru tanggal dua puluh tujuh, deh. Dolan ke mana duit gue di tanggal tiga puluh?" gumam Satria.

Chiko si tetangga kubikel hanya mampu menggeleng miris. "Habis gajian, terbitlah tagihan. Semboyan orang kantoran Jekardah."

Berada di bilangan Jagakarsa, biaya hidup mereka sehari-hari lumayan membuat dompet tobat dini. Gaji UMR, standar hidup DPR. Untuk barang branded mungkin okelah bisa menahan diri sedikit, tetapi makanan?

Lihat wagyu? Ngiler. Bagel? Ngidam. Bebek goreng? Tancap gas. Mi Aceh? Jangan ditanya. Maka, jadilah perut Satria agak gembul. Tabungan gajinya tersimpan rapi di sana.

Andreas melirik sepintas. Tanpa menghentikan tarian jemarinya di atas keyboard, ia berdecak. "Makanya seimbangin kerja, side hustle, sama mindset dong, Sat. Jangan makan mulu yang dipikir. Entar lama-lama nama lo gue ubah jadi 'si Gembul dari SKY Media'."

"Atau Gelo--gembul jomlo," timbrung Fahmi. Penat mengurusi barisan kata, sahut-sahutan antar kubikel menjadi kesibukan sampingan mereka.

Satria yang biasanya jadi bahan bulan-bulanan. Bukan karena dia kurang ganteng--paras peranakan Arab-Jawa, mustahil sekali disebut jelek--tetapi karena dialah satu-satunya lelaki yang paling alim di sini. Maksudnya, selama dua tahun bekerja di SKY Media, belum pernah sekali pun Satria terlihat gandengan dengan perempuan.

Rekan seperjomloannya heboh bahas anak baru yang "bening", Satria justru sibuk war novel hardcover rilisan penerbit tetangga. Kalau gagal beli karena tidak kebagian stok, esok hari sambatannya bisa merembet-rembet dari Fahmi sampai Diana.

Rekan seperbanyolannya kisruh soal Angelina Jolie atau Scarlett Johansson yang lebih cakep, Satria malah meributkan Hyuga Hinata. Beda dimensi. Literally, dimensi.

Anak-anak SKY Media sampai gagal paham Satria ini ngapain saja selama hidupnya? Jika tidak membahas novel, tempat makan enak, anime, pasti review Goodreads. Asli dedengkot kutu buku.

Revisweet [PROSES PENERBITAN]Where stories live. Discover now