6

2.1K 292 46
                                    

Lebih lembut dari kapas, lebih halus dari sutra, lebih manis dari gula, lebih cantik dari bunga, lebih harum dari parfum. Itu adalah rasamu.

.
.
.
.

"Ijinkan saya mendata anak-anak yang ingin ikut seleksi pemilihan pengurus OSIS. Silahkan tunjuk tangan."

Serentak hampir satu kelas X MIPA 4 mengangkat tangannya berminat mencalonkan diri menjadi pengurus organisasi tersebut.

Termasuk Seonho.

"Ya baiklah, saya absen satu persatu ya," Kata kakak kelas itu, lalu mengabsen anak-anak yang hendak mengikuti seleksi.

"Apakah ada pertanyaan atau ada yang kurang jelas?"

Seonho mengangkat tangannya membuat seisi kelas menatapnya remeh.

"Kak."

"Iya, ada apa dek?"

"Apa keuntungannya kalo bisa jadi pengurus OSIS?"

Kakak kelas itu- Lee Jeno tersenyum, "Ada banyak sekali keuntungannya dek. Pertama adalah segi organisasi, kamu bisa menjadi pemimpin dan contoh bagi anak-anak yang lain. Dari segi akademik, menjadi poin plus dan tambahan nilai di rapor."

Seonho mengangguk.

"Baik dek, sepulang sekolah nanti, bagi yang mendaftarkan diri menjadi calon pengurus OSIS harap datang di ruang multi media untuk melaksanakan Technical Meeting."

Lalu Jeno dan kawan-kawan meninggalkan ruang kelas X MIPA 4.

"Lo ikutan seleksi Ho? Sebelum lo seleksi pasti lo udah ketendang, Ho," Ledek seorang siswi bergincu merah itu mengundang tawa teman-temannya yang lain.

"Kenapa kok Hoho ditendang?"

Mampoz.

Sedangkan di satu sisi, Park Jihoon dan Kim Yeri berjalan beriringan menuju kelas gebetannya masing-masing, X MIPA 1.

Banyak anggota OSIS yang berusaha datengin kelas itu, tapi karena Changbin- ketua OSIS tidak ingin ada perdebatan dari anggotanya karena ribut rebutan siapa yang masuk sana buat mandeng cogan tentunya, sang ketos menunjuk Jihoon dan Yeri buat masuk sana.

Alasannya ya karena Jihoon pacarnya Baejin dan Yeri pacarnya Guanlin.

Ingetkan semenjak di atap Jihoon sama Baejin ciuman itu, mereka udah official.

Dan tentang Seonho sama Baejin, sebenarnya.....

Flashback waktu di atap.

"Kak Jihoon, mungkin gue bukan cowok romantis kayak cowok di drakor yang lo tonton. Mereka cuman akting, sedangkan gue lagi seriusin lo kak."

"Bae hiks," Isak Jihoon terharu.

"Udah kak jangan nangis, gue cuman mau tanya, mau ga lo jadi pacar gue?"

Jihoon cuman ngangguk saking ga kuatnya ngomong, lalu dia meluk Baejin erat dan terisak di dada Baejin.

"Kak, gue minta tolong sama lo apa gue bisa?"

Jihoon ngangguk lagi.

"Bokapnya Seonho, sebenernya dia bokap tiri gue."

Jihoon mendengarkan Baejin yang melanjutkan bicaranya.

"Gue tahu kayak apa kehidupan Seonho. Dia terlalu polos kak. Ayah yang ceritain semuanya ke gue. Ayah sayang banget sama Seonho, tapi bunda gue benci sama bundanya Seonho. Alasannya Seonho yang tidak diterima di keluarga gue karena itu, karena Seonho lahir dari rahim wanita yang dia benci."

kode • guanho ( ✔ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang