Ify yang sebodo amat membalikkan badannya menghadap mading, ia melihat nama-namanya di jurusan musik. Ia memelototkan matanya tidak terima saat namanya di bawah nama Cakka. Ia menatap Cakka dengan tatapan kesal, membuat pemuda berambut Harajuku itu yang sedang 'menggali emas' menatapnya bingung.

"Kenapa?" tanya Cakka.

"Jorok banget," cibir Agni.

"Heh Cak!! Curang banget lo ya!! Lo nyontek ke gue tapi nilai lo lebih tinggi dari gue!!" kesal Ify.

"Ya udah sih terima aja, amal ibadah gue banyak berarti daripada lo," ujar Cakka santai.

"Aaaa... Seneng banget gue, akhirnya gue dapet nilai memuaskan di jurusan gue," teriak Shilla tiba-tiba.

Rio yang berada di samping Shilla mengorek kupingnya yang berdengung. Ia menoyor kepala Shilla membuat Shilla mengaduh.

"Apaan sih Yo?!" kesal Shilla.

"Tanggung jawab lo sama kuping gue, jadi berdengung gini," ujar Rio.

"Heh pesek, nilai lo kok bisa tinggi?!" celetuk Ify sambil menabok bahu Rio.

Rio menatap Ify, "serius?!"

"Sok serius lo sek, jangan serius-serius napa."

Rio tidak memperdulikan ucapan ngawur Ify, ia melihat namanya di mading. Ia mengusap dadanya penuh kelegaan saat nilainya sangat memuaskan.

"Akhirnya orang ganteng dapat nilai tinggi," ucap Rio penuh kelegaan.

"Gantengan gue," celetuk Cakka.

"Bodo amat Cak, gue yang lebih ganteng dari pada lo berdua," ujar Iel.

"Berisik," ucap Alvin.

"Gue yang ganteng diem aja kok," lanjutnya.

Shilla, Ify, Via dan Agni hanya menatap keempatnya dengan bingung, Cakka menatap ke arah mereka berempat, ia tersenyum ke arah empatnya membuat mereka berempat bergidik jijik.

"Ciwi-ciwi kata kalian berempat yang paling ganteng siapa? Tapi gue tau sih yang paling ganteng gue daripada mereka bertiga," ujar Cakka sambil menunjuk ke arah Rio, Alvin dan Iel.

"Ayo di jawab," lanjut Cakka.

"Iel."

"Rio."

"Alvin."

Agni hanya diam saja, ia tidak akan menjawab nama Cakka walaupun Cakka adalah kekasihnya.

"Ag kok diem?" tanya Cakka, "lo gak mau bilang gue ganteng gitu?"

"Gak."

"Kita mau di sini aja kali? Gak ke kantin?" tanya Via.

"Ke kantin lah," ucap Ify, "ayo." ia menarik tangan Via.

Ify dan Via langsung berjalan terlebih dahulu ke kantin, disusul oleh Shilla dan Agni. Cakka, Rio, Alvin dan Iel mengikuti langkah kekasihnya masing-masing dari belakang. Sesampainya di kantin mereka langsung memesan makanan, menunggu pesanan datang mereka membahas hal-hal yang akan mereka lakukan saat liburan nanti. Hasilnya mereka berdelapan tidak akan ke mana-mana, karena mereka tidak memiliki tujuan untuk jalan-jalan.

"Bosen dong liburan gue kali ini?!" Cakka mendengus pasrah saat tau liburan semester ini akan sangat membosankan.

Ify yang duduk di samping Rio mengintip ke arah Rio yang sibuk dengan laptopnya, ia mengedikkan bahunya tak acuh saat ia tidak mengerti apa yang sedang Rio kerjakan.

"Kenapa kita gak liburan bareng aja?!" ujar Iel.

"Ke mana?" tanya Alvin.

"Pantai?"

Catastrophe Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang