Day 10: Qian Zhenghao

430 63 18
                                    

udah 900++ views aja nih hwhwhwhw maaci yaaa <3 <3 <3


Dengan dua tangan yang memegang erat satu cup mie instan yang masih mengepul kamu mendudukkan diri di salah satu kursi yang tersedia di halaman depan sebuah minimarket. Kamu letakkan cup tersebut di atas meja, menggunakan garpu plastik untuk mengaduk mie yang terendam air panas tersebut agar matang dengan sempurna dan bumbunya tercampur dengan baik. Kamu perlahan-lahan meniup permukaan kuah mie tersebut agar hawa panasnya perlahan menghilang.

Menurutmu, mie tersebut belum matang benar, karena itu kamu menutup kembali cup nya dan menahannya dengan garpu plastik yang sama.

Setelah itu kamu menyandarkan punggung ke sandaran kursi. Sebuah helaan napas lolos dari mulutmu.



Hari ini adalah hari yang berat untukmu. Kamu bangun terlambat. Judul skripsimu ditolak untuk kesekian kalinya. Kamu mendapat teguran keras dari dosen hanya karena lupa membawa modul penuntun praktikum. Belum lagi pelajaran di kelas yang terasa menjemukan bagimu.

Setelah melalui hari yang panjang nan berat tersebut, kamu masih belum diperbolehkan pulang. Sore ini, sesuai jadwalnya, kamu harus pergi untuk mengajar privat. Ya, kamu memang bekerja sebagai guru privat dari seorang murid sekolah menengah. Sudah hampir satu tahun kamu menekuni pekerjaanmu ini. Suka dan duka datang silih berganti. Tetapi yang jelas, kamu bisa dikatakan sudah cukup dekat dengan muridmu ini.



Qian Zhenghao namanya. Seorang murid laki-laki berpipi tembam layaknya bakpau yang membuatmu gemas dan selalu ingin mencubit—menguyel-uyel tepatnya—pipi besarnya tersebut. Seorang murid sekolah menengah dengan senyum manis yang menggemaskan. Seorang pemuda yang tak hanya pintar secara akademis, tetapi berbakat dalam hal tarik suara dan rap.

Sebuah hobi dan talenta yang cukup unik menurutmu.



Qian Zhenghao adalah murid yang menyenangkan. Ia cepat dan tanggap dalam belajar. Tips-tips belajar darimu selalu ia terapkan, lalu berbangga dan berterima kasih padamu atas peningkatan nilainya. Di sosial media pun kalian sering berinteraksi, tak hanya membahas soal pelajaran, tetapi topik-topik lainnya, dari yang penting sampai yang kurang penting.

Bahkan, saking dekatnya kalian, acapkali Zhenghao memanggilmu Jiejie, bukannya Laoshi seperti yang seharusnya. Kamu sebenarnya senang-senang saja dipanggil demikian, malah membuatmu semakin gemas padanya. Tetapi terkadang kamu harus menegur atau memperingkatkannya lantaran ia memanggilmu Jiejie di depan orang tuanya.

Menurut mereka: tidak sopan.



Tetapi, seberapa menyenangkannya mengajari seorang Qian Zhenghao, terkadang ada masa-masa dimana kamu merasa jenuh untuk mengajar. Kalau boleh ingin izin untuk satu hari, benar-benar langsung pulang ke kediamanmu setelah seharian berkutat di kampus. Ingin mengistirahatkan diri, menikmati me time layaknya teman-temanmu yang lainnya.

Seperti sekarang ini.



Bukannya tidak bisa. Sebenarnya, ada banyak kesempatan yang bisa kamu gunakan untuk meminta izin cuti satu hari mengajar, sekadar untuk tidur di rumahmu. Bahkan orang tua Zhenghao bukanlah tipe orang tua yang kaku, yang tidak memperbolehkanmu mengambil hari libur. Mereka sendiri yang mengatakan kalau kamu tidak kuat, kamu tinggal izin saja. Tidak ada pemotongan gaji.

20 Days 🔹 Idol ProducerWhere stories live. Discover now