Day 6: Xiao Gui

478 78 24
                                    

/jangan lupa vote dan komennya yha ^^ /



Sebenarnya, hubungan kamu dengan Xiao Gui tidak lebih dari sekadar teman sekelas.

Sebenarnya dan seharusnya.

Tetapi entah kenapa teman-teman sering menjodohkan kalian berdua.

Bukan menjodohkan, sih .... Tapi terus menerus menyoraki kalian serta berharap bahwa kalian menjadi sepasang kekasih itu apa namanya coba?



Nama aslinya bukanlah Xiao Gui, tetapi dia memaksa setiap orang memanggilnya demikian. Seorang pemuda selengehan dengan seribu satu ide keisengan, yang entah mengapa sebagian besar selalu ditujukan padamu. Kadang menyembunyikan kotak pensilmu, kadang mengambil bukumu diam-diam, kadang menyikut lenganmu saat kamu sedang menulis, kadang melepas ikat rambutmu, dan sejuta kejahilan lainnya.

Belum lagi model rambutnya yang aneh, yang sering kamu cerca dengan frasa 'tak pantas sebagai seorang siswa'. Ya, bagimu tak masuk akal bagi seorang siswa sekolah menengah untuk menata rambutnya model dreadlocks seperti itu. Seperti bukan anak sekolah saja. Kamu bertanya-tanya apa yang Xiao Gui lakukan sehingga guru-guru tak jua 'mendisiplinkan' model rambut aneh tersebut.

Sifatnya yang demikian berbanding terbalik dengan kamu yang cenderung konservatif. Menjadi siswa yang baik, pendiam, mendengarkan segala ajaran dari para guru, mengerjakan tugas dengan maksimal, mendapat nilai yang baik, dan sebagainya. Bagimu, hidup cukuplah berporos pada roda monoton tersebut, tidak perlu aneh-aneh. Yang penting adalah bagaimana caranya bertahan hidup di dunia sekolah menengah yang keras ini.

Oleh karena itu, tipikal manusia semacam Xiao Gui sama sekali tidak masuk akalmu.



Tiada hari tanpa Xiao Gui mengisengimu; tiada hari pula berlalu tanpa seluruh isi kelas mendengar teriakanmu. Ya, kamu otomatis naik pitam dan langsung mengomel tatkala Xiao Gui melancarkan aksinya. Biasanya, Xiao Gui yang cenderung cuek akan menganggap angin lalu semua cerocosan gerammu, lantas memamerkan cengiran khasnya—yang selalu sukses membuatmu malah tambah marah.

Kalau sudah demikian, biasanya teman-teman akan melontarkan celetukan-celetukan tak bermakna, seperti "Udah deh kalian jadian aja" atau "Mulai deh pasutri ini ribut lagi".



Kesel, nggak, sih?



Buatmu, manusia-manusia semacam Xiao Gui perlu dipertanyakan eksistensinya. Akan lebih baik dan lebih damai jika pemuda itu dilenyapkan dari muka bumi.



Kamu menarik napas dalam-dalam, lalu membuangnya perlahan. Tarik napas, kembali buang secara perlahan. Kamu berusaha meredam emosimu, karena pikirmu tak ada gunanya marah-marah, selain membuang tenaga. Pemuda itu tampak tak peduli dengan kedongkolanmu terhadapnya.

Toh sebentar lagi hari-harimu di sekolah menengah akan berakhir. Kamu akan segera lulus dari sekolah ini, mengucapkan selamat tinggal terutama pada Xiao Gui yang menyebalkan dan tak akan bertemu dengannya lagi.



.・。.・゜✭・.・✫・゜・。.

20 Days 🔹 Idol ProducerWhere stories live. Discover now