¤Chapter 3¤

20.4K 2.6K 142
                                    

Vomentnya ya chingu :')

×××

"Kenapa anak itu lama sekali?" Gerutu Baekhyun tidak sabaran. Sudah sepuluh menit menunggu Taehyung untuk makan malam bersama,nam-dongsaengnya tidak turun-turun setelah menunjukan sesuatu kepada appanya.

"Biar eomma panggil" eomma berdiri dari kursi duduknya. namun Baekhyun mencegahnya.

"Biar Baek saja!" Baekhyun langsung berjalan menaiki anak tangga yang menghubungkan lantai satu dengan lantai dua yang hanya digunakan sebagai kamar Taehyung dan Baekhyun.

Baekhyun membuka pintu kamar Taehyung tanpa mengetuk. Kebiasaannya. Ia mendapati kamar adiknya gelap dengan jendela yang terbuka lebar. Berdecak kesal ketika tidak mendapati adiknya. Ia menyalakan saklar lampu yang berada disamping pintu kamar.

Klik..

Tubuh kerempeng Taehyung yang tergeletak ditengah-tengah ruangan membuat Baekhyun terkejut sebentar. Tanpa memanggil kedua orang tuanya,Baekhyun mendekati sosok adiknya.

"Tae!" Baekhyun mengguncang tubuh namdongsaeng-nya.

Sedikit lebih keras mengguncang tubuh sang adik agar segera sadar.

Mata hazel itu perlahan terbuka. Sinar matanya langsung menyiratkan ketakutan dengan memandang resah kesegala penjuru kamarnya. Namun ketika wajah hyungnya yang menatapnya khawatir membuat Taehyung bernafas lega.

"Hyung kau percaya padaku kan? Ada hantu disini!" Taehyung memegang erat lengan hyungnya yang tak kalah kerempeng.

"Entahlah. Aku merasa hawa dikamar ini sedikit berbeda" Kata Baekhyun membuat Taehyung sedikit senang. Setidaknya kakaknya percaya padanya walau hanya sedikit.

"Kau harus percaya. Makhluk itu menampakkan dirinya ketika aku sendirian dan tadi dia berbiacara. Astaga dia tadi berbicara padaku hyung!" Taehyung memijit keningnya yang berdenyut sakit

Baekhyun menepuk pundak sang adik lalu merangkulnya

"Lupakan. Lebih baik kita turun dulu. Appa dan eomma menunggu kita" Baekhyun membantu Taehyung berdiri. Sedikit kasihan pada adiknya yang biasanya menjengkelkan,menyebalkan,dan berisik menjadi ketakutan setengah mati.

"Hyung nanti aku tidur dikamarmu ya?" Tahyung bertanya hati-hati ketika turun dianak tangga.

Baekhyun itu pelit dan kamar adalah privasinya nomor satu. Tapi melihat adiknya yang benar-benar ketakutan sampai pingsan begitu membuat Baekhyun iba.

"Ne hyung? Aku mohon" Taehyung memasang aegyonya

"Ya baiklah. Malam ini saja" Baekhyun duduk lebih dulu dikursinya. Appa dan eomma nya menatap Taehyung lebih teliti

"Kenapa wajahmu pucat sayang?" Tanya Eomma menyadari raut wajah putranya

"Tad-"

"Ah tadi aku melihat kecoa terbang dikamar mandi dan sedikit jijik. Dan aku hampir muntah tadi" potong Taehyung ketika melihat hyungnya akan menjawab

"Astaga" komentar appanya tidak panjang. Dia benar-benar sudah kelaparan menunggu anaknya yang lama.

"Astaga kamar mandimu pasti jorok sekali sampai dihuni kecoa?" Tanya hyungnya setengah menyindir

Reality|Taekook| FINWhere stories live. Discover now