6- Lo kenapa sih?

8.2K 396 5
                                    


"Ei."

Cia menoleh, dilihatnya wajah Andra tersenyum lebar. Cia tahu keinginan Andra datang kerumahnya malam ini, dan Cia tidak bisa menolak karna Mamanya.
Perkataan Mamanya terngiang di otak Cia.

'Mama kan temenan sama Mamanya si Andra, kamu juga harus jadi temen dia dong.'

Cia hanya bisa mati kutu.

"Mau ngerjain dimana?" tanya cowok itu dengan mata penuh harap.

"Baseng."

Andra menyipitkan matanya, "Baseng itu apaan?" tanyanya.

Cia memutar bola matanya, "ck. Ga penting, udah keruang belajar aja," Andra nyengir kuda dan mengikuti Cia dari belakang.

Cia membuka pintu ruangan itu. Andra masuk duluan melihat-lihat. Senyum tipis terukir dibibirnya, melihat foto Cia ketika masih kecil. Sedangkan Cia, dia ke kamarnya mengambil buku fisikanya.

Andra menelusuri foto-foto itu,ketika melihat foto Cia yang masih kecil-mungkin TK-Cia berpegangan tangan dengan seorang anak kecil. Cewek itu. Andra mengenalnya, hatinya seketika memanas.

"Ki..?" lirihnya, dia temen Cia?

"Woi!"

Andra kaget, dilihatnya Cia sudah duduk di dekat jendela.

"Ngapain lu? sini !" ajaknya.

Andra mengikuti Cia.

Cia memperhatikan Andra, "gue cantik ya waktu kecil?" pertanyaan Cia barusan membuat Andra tertawa lepas.

"Kenapa lo ketawa?" Cia mengernyit.

Andra menggeleng, "nggak. Muka lo pas kecil kayak labu. Bulet banget," Andra mencubit pipi Cia geram.

Cia sontak melepasnya, "eh, apa sih cubit-cubit. Kalo mau baperin gue, gak mempan" Cia memukul dahi Andra dengan keras.

Andra meringis, "uuuh."

"Lebay lo! kek banci tahu gak!"

"Eh gue bukan banci ya."

Cia tertawa jahil, "lo takut gelap."

Andra diam, lalu tersenyum, "cieee, inget ya lo? tandanya lo mulai perhatian sama gue." tawanya.

"Najis."

Andra tertawa lepas. Sedangkan Cia dia mulai mengerjakan soal latihan olim.

"Gue bener kan, kita bakal ngerjain soal bareng," Andra memancing Cia agar mengobrol dengannya lagi.

"Diam lo. Gue lagi fokus," jawabnya cuek tanpa melihat Andra. Andra cemberut dan mengikuti Cia mengerjakan soal.

Setelah satu jam berlajar, Andra merasa lapar.

"Ci.. Lap—" ucapannya terpotong karena tiba-tiba saja lampu padam.

Cia diam. Andra panik.

Andra meraba-raba meja untuk menemukan ponselnya, begitu dia ingat ponselnya tertinggal, dia semakin panik.

"Ci.. Ci.. Lo kok ga ada suara?" suara Andra terdengar panik dengan nafas tersenggal.

Cia menahan tertawanya.

"Ci.. Ci lo dimana!?" Andra melangkah kedepan kearah Cia.

Cia tertawa lepas, "kek banci l—" Cia terdiam ketika merasakan tubuhnya dipeluk oleh Andra.

Nafasnya tersenggal-senggal, "An—Andra," panggil Cia.

Andra tidak menjawab. Cia mulai ketakutan dan mengeluarkan ponselnya yang berada didalam saku celananya. Lalu dia menyalakan Flashlight dan mengarahkannya kepada Andra.

CIANDRA [✔️]Where stories live. Discover now