Halaman 4

21 0 0
                                    

"Jiwaku tidak stabil. Aku adalah monster."

~♡~

Frederick - 20:34
Nona [Y/N]?

Frederick - 20:34
Saya minta maaf atas kejadian hari ini, saya harap kamu tidak terluka.

Frederick - 20:35
Jung Kimiko ada diantara dikeluarkan atau dimaafkan, saya akan memastikan tida tidak mendekatimu.

Frederick - 20:35
Saya juga akan menjaga jarak agar tidak ada kesalahpahaman.

Frederick - 20:37
Selamat malam.

Malam itu, Profesor Frederick mengirimkan pesan. Apakah dia mengkhawatirkanmu? Baik sekali. Dia tidak harus meminta maaf, ini bukan salahnya. Dan kamu pun berharap si pelacur itu dikeluarkan atau masuk rumah sakit jiwa, kamu akan sangat senang.

~♡~

"Kamu... tidak punya mimpi?"

Kamu menelan ludah mendengar pertanyaan itu. Nathaniel tiba-tiba mencengkeram pergelangan tanganmu dan pensil itu jatuh ke meja. Kamu menatapnya dengan mata penuh ketakutan, wajahmu menunjukkan kebingungan dan kekhawatiran. Khawatir dia akan melakukan sesuatu yang melewati batas.

Sungguh tidak terduga. Awalnya, guru sastra ini sangat lembut dan ramah. Sebelum ini, sedikit menakutkan. Sekarang...

Psikopat?

Ya Tuhan.

"Beritahulah kepadaku, [Y/N]..." Dia memulai dengan nada yang dalam dan menakutkan.

"Beritahuku semuanya tentangmu."

"Semuanya," Dia mengulang.

Itu membuat matamu melebar, keringatmu bercucuran, saat dia menangkap pergelangan tanganmu yang lain dan menyeringai.

Dia mencoba mendekatkan bibirmu dengannya.

Pelan-pelan.

Tetapi gagal saat Kevin menghalangi mulutnya, menghancurkan suasana.

"Itu sudah cukup, Profesor."

~♡~

Kamu berteriak sendiri mengingatnya dan wajahmu memerah, menendang-nendang di tempat tidur. Profesor Nathaniel mencoba menciummu, Nathaniel yang dikagumi semua orang!!!

Ayahmu mendengarmu dan masuk ke dalam kamar. Dia melihat sekitar seperti guru killer yang sedang memeriksa kelengkapan seragam. Dia duduk di kasur dan kamu pun bangun.

Ayahmu jarang pulang. Dia selalu sibuk dengan pekerjaan jadi kamu harus membuat momen ini mengesankan. Kamu sangat rindu dan memeluknya. Ayahmu berhenti memelukmu dan mencium dahimu.

"Bagaimana sekolahmu?"

"Baik. Nggak seburuk yang kusangka, haha."

Dia hanya tertawa kecil mendengarnya, kemudian ekspresinya menjadi serius.

"Begini, nak. Ayah akan pergi ke Amerika selama seminggu. Bosku memberiku sebuah projek. Boyband itu akan mengadakan konser."

Ya, ayahmu adalah penulis untuk sebuah perusahaan hiburan yang memanajeri sebuah boyband yang sedang naik daun. Mereka mengadakan konser di Amerika dan ayahmu ikut juga. Kamu tidak terlalu suka boyband itu tetapi akan menunggu-nunggu naskah buatan ayahmu.

"Jadi anak yang baik, oke?" Dia melanjutkan dan mencium pipimu. Membuka pintu, kamu bertanya, "Ayah, konsernya bakal masuk TV nggak?"

"Mungkin? Oh, dan kamu kedatangan tamu di bawah."

Du hast das Ende der veröffentlichten Teile erreicht.

⏰ Letzte Aktualisierung: Apr 07, 2018 ⏰

Füge diese Geschichte zu deiner Bibliothek hinzu, um über neue Kapitel informiert zu werden!

Student | Indonesian TranslationWo Geschichten leben. Entdecke jetzt