Halaman 3

15 0 0
                                    

"Apakah... Bapak pernah jatuh dalam cinta?"

Kenneth terkejut mendengar pertanyaannya. Dia berjalan mendekati Risqhi dan mengacak-acak rambutnya secara jahil, tersenyum seraya menjawab,

"Cintaku adalah cinta terlarang,"

~♡~

[Nomor Tidak Diketahui] 03:50
Nona [Y/N]?

Kamu panik saat menerima pesan tersebut dan mulai berpikir negatif. Bagaimana jika orang ini akan menghipnotismu?! Membajak ponselmu?! Atau menculikmu?! Atau membunuhmu?! Kamu masih ingin hidup! Tidaaaaaaak!!

Kamu membanting ponselmu ke kasur saat memikirkan hal-hal itu dan bergeser ke ujung ranjang, tapi cepat-cepat mengambil ponselmu lagi ketika menerima telepon dari Nomor Tidak Diketahui, tetapi foto profil sang penelepon merupakan suatu karya seni dengan nama "Yao Jia" tertulis di satu bagiannya, jadi kamu mengangkat telepon itu.

"Halo? [Y/N]? Selamat sore!" Benar, itu suara Yao Jia. Kamu menghela napas lega.

"Se-selamat sore..."

"Mau video call?" Yao Jia memencet tombol "Video Call," wajahnya tampak di layar ponselmu dan dibelakangnya terlihat sebuah kamar. Dia masih mengenakan seragam sekolahnya dan nampaknya, kamarnya luas dan kamu bisa melihat kasur yang berukuran besar di belakangnya.

"Aku bosan jadi memutuskan untuk meneleponmu. Apa yang sedang kamu lakukan?"

Kamu memeluk sebuah boneka. "Tidak ada. Bagaimana denganmu, kakak kelas?"

"Sama, haha. Panggil aku Yao Jia atau Yao," Dia terkikik dan menyisir poninya ke belakang dengan tangannya.

Yao adalah nama suatu karakter anime...

"Baik."

"Duh, kamu kenapa sangat kaku? Jadilah dirimu sendiri ketika bersamaku. Ngomong-ngomong, kamu sudah menambahku ke kontakmu, belum?"

Kamu mengangguk kepalamu dan tersenyum.

"Bagus, bagus. Sebenarnya aku ingin meyakinkan keselamatanmu karena aku melihat Risqhi mengantarmu pulang, haha. Syukurlah kamu tidak apa-apa," Yao Jia mengedipkan satu matanya dan tiduran di kasur, ponselnya ia pegang di atas wajahnya.

"A-aku juga bersyukur karena kamu tidak apa-apa, Ya-Yao Jia..."

"Imutnya! Baiklah kalau begitu, bye-bye~" Tanpa kata-kata lain, dia mengakhiri panggilan.

Tunggu, apa barusan dia memanggilmu "imut?!"

~♡~

Pagi lainnya, dalam perjalanan ke sekolah, kamu tersenyum pada dirimu sendiri saat memikirkan bahwa pria tampan dan gagah seperti Profesor Frederick sedang menunggumu. Kamu sampai di kelas di waktu yang sama seperti kemarin dan dengan cepat menuju ke lapangan luar setelah mengganti bajumu menjadi kaos olahraga. Profesor Frederick sudah menunggumu.

"Selamat pagi, Nona [Y/N]."

"Pagi, pak."

Kalian berdua lari mengintari lapangan sekolah selama 10 menit. Kamu kelelahan, tapi untuk Profesor Frederick itu hal kecil. Melihatmu sangat kelelahan, dia memutuskan untuk mengakhiri sampai sini. Kamu berkeringat dan dia juga dan ya Tuhan, dia terlihat sangat ganteng!!!

Saat kami memasuki sekokah, dia bertanya, "Nona [Y/N], kenapa kamu tidak menjawab pesanku?"

Kamu berpikir sejenak. Pesan? Apa dia pernah mengirimu pesan? Pesan apa?

Student | Indonesian TranslationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang