Prolog

9 0 0
                                    

Sudut Pandang Kamu

Pfft... scrolling di IG, liat gambar yaoi, smut, dan fluff.

Di kamar sendirian, fangirling dan teriak-teriak sendiri sambil ngeliatin gambar karakter-karakter favoritku.

Nonton anime sepanjang hari adalah kegiatanku sehari-hari.

Aku memang selalu begitu, dimanja dan kesepian dari lahir, homeschooling, nggak punya teman, tapi itu bukan masalah bagiku. Nggak punya hidup? Nggak masalah. Aku nggak peduli sama sekali.

Kamarku adalah sarangku. Rumahku adalah duniaku. Dunia luar adalah sebuah tempat yang tidak kukenal dan aku kayaknya akan mati kalau pergi kesana.

Hidupku selalu begitu, sampai sepupuku mengirimkan beasiswa ke sebuah SMA.

Dan yang lebih parah lagi, orangtuaku setuju. Huh.

  ~♡~

Kamu melihat bayanganmu di cermin, memakai seragam sekolah dan rambut yang rapih. Menghela napas sambil memikirkan betapa buruknya hari ini.

Aku nggak mau melakukan ini... Sama sekali nggak mau.

Kamu berpikir. Bagaimanapun, kamu tidak mau bertengkar dengan orangtuamu. Tidak mau lagi. Kamu mengambil barang-barangmu -dan yang lebih penting, hp dan earphonemu- dan tasmu, berjalan kebawah untuk sarapan dan pergi ke sekolah bersama ayahmu. Ibumu sangat khawatir karena ini hari pertamamu, dan kamu berpikir, "Aku sebenarnya juga nggak mau, tapi kalian paksa, sialan."

Sekolahnya tidak terlalu jauh, dan kamu tidak pernah mengira bahwa matahari dan udara pagi rasanya seenak ini. Tapi tetap saja, kamu tidak suka keluar dan bersosialisasi. Lebih baik homeschooling dan diam sendiri di kamar sambil menonton anime dan fangirling. Itu saja.

Kamu datang lebih awal karena orangtuamu semangat sekali. Kamu terkejut ketika masuk ke lorong. Sekolah ini... besar sekali! Seperti istana! Semuanya rapih, bersih, dan sempurna. Ini persis sekolah putri yang ada di anime!

"Besar sekali, tapi dimana kelas 1-2?" Kamu mengeluh karena sudah bermenit-menit kebingungan mencari kelas.

Lalu seseorang menghampirimu dan bertanya, "Permisi, apakah kamu murid baru?"

Kamu mengangguk, dengan mata mengarah ke lantai. Ini kali pertamamu berbicara dengan seorang laki-laki selain ayah dan keluarga lainnya. Pertama kali bertemu dengan orang baru, kamu belum siap menatapnya langsung.

Saat kamu menaikkan pandanganmu untuk melihat wajahnya, matamu melebar dan mulutmu menganga.

Dia... tampan sekali!!!
===================
AY PROLOG !! (°(°ω(°ω°(☆ω☆)°ω°)ω°)°) Ikuti terus ceritanya ya, setiap halaman baru akan dirilis setiap Minggu!
Penerjemah: nai_nae

Student | Indonesian TranslationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang