Halaman 2

12 0 0
                                    

"Ini bukan aku. Ini bukan aku yang kubanggakan."

~♡~

Sudut Pandang Penulis

Tiba-tiba Cindy masuk ke dalam dan membanting pintu, berteriak.

"[Y/N]! KAMU SUDAH BANGUN?!"

Tepat setelah dia berteriak, seseorang memegang pundaknya.

"Jangan teriak-teriak di UKS, nak."

"O-oh... Maaf, pak."

Itu guru biologi, Kenneth. Dia sedang berdiri di belakang Cindy dan mereka berdua masuk. Cindy mendekati [Y/N] dan bertanya tentang keadaannya, sementara Kenneth menghampiri si perawat dan membisikkan sesuatu kepadanya. Lalu Caron menyarankan:

"Kalian berdua sebaiknya makan sebelum istirahat selesai. Dan [Y/N], saya senang kamu baik-baik saja."

Cindy mengangguk dan menarik [Y/N] keluar, lalu ke kantin. Mereka menemukan meja untuk dua orang dan Cindy membeli makanan sementara [Y/N] menunggu. Kantin sudah tidak terlalu ramai, karena istirahat selesai 10 menit lagi. Mereka harus makan dengan cepat dan kembali ke kelas. Beberapa waktu kemudian bel berbunyi, menandakan berlanjutnya kegiatan belajar-mengajar.

~♡~

Guru pun mengatakan kalimat yang sudah ditunggu-tunggu semua murid di kelas,  "Baik, anak-anak, cukup sampai disini. Kalian boleh pulang."

Sudut Pandang Kamu

Huh, akhirnya hari ini berakhir. Kamu tidak sabar untuk pulang dan menonton anime. Ini hari yang berat, menabrak seseorang dan ditegur guru agar berhenti melamun di kelas. Tetapi hal yang paling mengesankan adalah bertemu guru-guru, mereka terlihat seperti keluar dari dunia anime!

Pelajaran terakhir biologi dan Cindy mengajakmu melihat-lihat klub setelah pulang sekolah. Kamu tidak mau, tetapi dia memaksa. Apalagi Risqhi sudah mengajakmu sebelumnya. Kamu menghela nafas, mungkin untuk yang ke-100 kalinya hari itu. Tidak bisakah aku pulang saja dan melihat karakter favoritku?

Setelah mengemasi barang-barangmu, baru akan keluar dari kelas, Risqhi menepuk punggungmu dan kamu menatapnya.

"[Y/N], aku berjanji akan mengajakmu melihat klub yang ada, kan?" Dia bertanya sambil tersenyum. Tanpa memberi kesempatan untuk menjawab, tiba-tiba Cindy memotong pembicaraan kalian. Ya ampun, gadis ini. Selalu merusak suasana.

"Ah-ah-ah! [Y/N] sudah bersamaku! Benar kan, [Y/N-ie]?" Dia menyindir Risqhi dan menggenggam lenganmu. Dia menarikmu keluar, lari dari Risqhi. Kamu merasa bersalah, Risqhi terlihat sangat kaget.

  ~♡~ 

Risqhi mengeluh terhadap tindakan kedua gadis itu, dan kembali ke kelas dengan lemah. Kelas sudah kosong, hanya ada Profesor Kenneth. Dia menengok ke muridnya itu dan tersenyum.

"Ada apa?"

"Tidak ada."

"Kamu bohong. Saya tahu anak baru itu cantik, teruslah mencoba, lalu tembak dia." Kenneth menasihati, dan Risqhi hanya menunjukkan wajah yang sedih sambil membereskan mejanya. "Ketua Kelas seharusnya tidak seperti ini." Kenneth menepuk kepala Risqhi dan pergi membawa buku-bukunya. Risqhi tersentak dan mendecakkan lidahnya seperti mendapat ide, lalu menyusul gurunya.

"Profesor!"

Kenneth melihat ke belakang.

"Apakah bapak pernah... jatuh cinta?"

  ~♡~ 

"Uh... [Y/N], kayaknya aku harus ke kamar mandi." Cindy mengeluh dan ekspresimu berubah menjadi "-_-". "Ini ruang musik, kamu boleh lihat ke dalam!" Dia berkata dan langsung berlari ke kamar mandi. Kalian sedang berada di depan ruang musik ketika kamu mendengar suara piano yang sangat indah. Kamu mengintip ke dalam dan melihat seorang laki-laki memainkannya dengan lancar. Kamu pun melangkah ke dalam.

Student | Indonesian TranslationWhere stories live. Discover now