3⃣3⃣

3.1K 721 185
                                    

Woojin segera menuju basement kantor Yuehua Company bersama dengan Jihoon dan motornya. Astaga, untuk kali ini Woojin ingin egois. Tidak peduli seberapa penting pembicaraan direktur itu dengan Hyungseob, Woojin ingin egois untuk menemuinya sekarang.

Maka setelah ia memarkirkan motornya, Woojin langsung melepas helmnya dan berlari masuk ke gedung. Jihoon yang masih terbingung mengikutinya, meski ia tidak tahu alasan Woojin terburu-buru begitu.

Di jam pulang kantor begini, lobby cukup ramai dengan pegawai yang ingin pulang. Sayangnya menjadi lebih ramai ketika kedua pria rupawan dengan seragam keren menghampiri meja resepsionis.

"A-ada yang bisa kubantu, Tuan?" Pegawai dengan nama Choi Minki menyambut kedua pilot itu.

"Bisa aku bertemu dengan Ahn Hyungseob? Apa dia sudah pulang?" Tanya Woojin dengan sedikit terengah, dia habis berlari.

Oh! Sekarang kebingungan Park Jihoon sudah terjawab, Woojin pasti ingin menemui kekasihnya di sini. Dia baru tahu kalau pria mungil itu bekerja di Yuehua Company.

"Ah, kurasa Ahn Hyungseob belum pulang. Jika kau ingin menemuinya, silahkan ke ruang editor di lantai 4." Jawab Minki setelah mengetik beberapa huruf pada layar komputernya.

Woojin bernapas lega dan tersenyum sumringah memperlihatkan deret giginya yangㅡ  ya begitulah. "Terima kasih."

Setelahnya ia dan Jihoon pergi menuju lift, beberapa wanita dan pria lain juga berusaha untuk menaiki lift yang sama dengan mereka. Bahkan seseorang yang tadinya berada di lift tidak jadi keluar.


"Ini, pakai topimu, rambutmu berantakan karena berlari." Jihoon menyerahkan topi pat milik Woojin, sementara dia sudah memakai miliknya sendiri.

Woojin mengangguk dan memakai topinya, beberapa orang di lift terdengar menggumam dan menjerit kecil.

Pintu lift terbuka, Woojin dan Jihoon segera keluar dari tempat sesak itu. Sayangnya pegawai yang lain juga ikut turun sehingga membuat keramaian lainnya.

"Eum.. ada yang bisa memberitahuku di mana ruang editor?" Tanya Woojin pada kedua wanita yang sedang mendongak untuk melihat wajah tampan kedua pilot itu.

"Aku tahu! Aku tahu! Temanku seorang editor, ikuti aku." Kim Taeyeon, salah satu dari wanita itu menarik tangan Woojin untuk mengikutinya. Sementara Choi Yoojung, wanita di sebelahnya menarik lengan Jihoon.









Di dalam ruangan keenam editor, terdapat atmosfir yang aneh. Direktur mereka secara tiba-tiba memasuki ruangan tanpa permisi dan berbicara serius pada Hyungseob. Kelima editor lainnya sampai ragu untuk meninggalkan ruangan, jadi yang mereka lakukan hanya menatap kedua orang itu.

"Percaya padaku, Hyungseob-ssi. Aku benar-benar melihat Woojin-ssi dengan kekasih barunya." Jungjung menopangankan tangannya pada meja, sementara Hyungseob masih terduduk dikursi kerjanya.

"Maaf, Sajang-nim. Semua kalimatmu membuatku kebingungan terus-menerus, aku tidak tahu mana yang benar dan mana yang bukan." Ucap Hyungseob pelan sambil menunduk.

"Tidakkah kau paham? Aku menyukaimu, apalagi yang kau tunggu? Kenapa kau malah berpacaran dengan Woojin-ssi? Apa yang kau cari darinya? Harta? Aku punya. Profesi? Aku seorang direktur. Ketampanan? Aku bahkan lebih darinya. Woojin-ssi sering meninggalkanmu dengan pekerjaannya, berbeda denganku yang hampir setiap hari bersamamu. Aku akan memberikanmu apapun yangㅡ Hey! Ada ribut-ribut apa di luar?" Tanya Jungjung ketika mendengar keramaian dari luar ruangan. Bahkan di balik pintu kaca itu bisa ia lihat ada banyak pegawainya yang menggerombol.

Pintu kaca terbuka, Woojin dan Jihoon dengan seragam pilot lengkapnya masuk setelah mengucap terima kasih kepada dua wanita yang eumㅡkurang tinggi. Pegawai yang mengekori mereka menunggu di luar, tidak berani masuk karena ada direktur di sana.

[√] Blind Date; JinSeobNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ