ANGEL - 20

4.1K 234 7
                                    

Kali ini, Sandra menghabiskan jam istirahatnya di teman belakang perpustakaan di temani sebuah novel yang baru di belinya kemarin ditambah angin sepoi-sepoi yang mempertenang suasana.

Tempat ini sangat cocok untuk orang yang sedang dalam mood jelek seperti Sandra. Jika sedang dalam mood jelek, Sandra lebih memilih untuk menenangkan diri sendiri. Memilih untuk berdiam diri tanpa di temani siapa pun.

Suara derap langkah membuat Sandra menutup buku yang sedari tadi berada di pangkuannya. Ia merogoh saku roknya untuk mengambil handphone dan earphone. Untuk kali ini saja, ia sedang tidak ingin di ganggu oleh SIAPA PUN.

Alvaro yang sedari tadi mencari Sandra pun bernapas lega kala melihat orang yang di carinya sedang asyik duduk sendiri dengan pandangan kepada buku yang dipegangnya. Dengan menenteng dua buah minuman kaleng dan satu bungkus roti, Alvaro mendekati sang pujaan hati.

"Woy! Diem-diem bae." Alvaro mendudukan dirinya tepat di samping Sandra. "Kenapa sih?" tanyanya sambil menyodorkan minuman dan roti yang ia bawa. Sandra menoleh sekilas kemudian mengambil minuman yang disodorkan Alvaro tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Melihat Sandra yang masih diam tanpa mengucapkan apa pun, Alvaro pun dengan iseng mencabut satu earphone milik Sandra, kemudian dipasangkan di salah satu telinganya.

Melihat Sandra yang masih diam tanpa mengucapkan apa pun, Alvaro pun dengan iseng mencabut satu earphone milik Sandra, kemudian dipasangkan di salah satu telinganya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mengalunlah sebuah lagu milik ta-ku...

Are you down for me? Down for me
Are you down for me? Down for me
Are you down for me?
You still down for me?

Fall into you, you’re like a maze
Can you hear me? You’re stuck in your ways

Before you go, I want you to know that
I’m down
Down for you
For you
For you
For you

---

"Neng, ayo pulang!" seru Varo ketika melihat Sandra yang sedang berdiri sendiri di depan gerbang sekolah.

Sandra mendongak, melihat siapa yang berbicara. Setelah tahu siapa yang berbicara, Sandra pun menggelengkan kepalanya bermaksud untuk menolak ajakan Varo. Ia sedang tidak mood berbicara dengan kakak sahabatnya itu.

"Pulang sama siapa emang?" tanya Varo setelah ia turun dari motornya

"Kak Reno," jawab Sandra dengan santai membuat Alvaro mendengkus.

"Si brengsek itu?"

Sandra berdecak. "Udah sana, pulang deh lo."

"Idih, sensi amat si neng," balas Alvaro sambil mencolek dagu Sandra membuat si empunya menggeram marah.

"Ayo Sand," ucap seseorang mengalihkan perhatian keduanya. Sandra tersenyum seraya menggangguk.

"Gue jalan duluan ya Bang!" pamit Sandra yang hanya dibalas gumaman oleh Varo.

ANGELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang