ANGEL - 13

4K 260 11
                                    

"Pagi guys," teriak Ray ketika ia masuk kelas.


"Idih, itu muka lo berdua loyo bener." Rayhan menunjukan kedua sahabatnya, Lyly dan Vivi.

"Nih si Vivi ngajakin gue movie marathon ampe subuh," gumam Lyly.

"Yee kok gue sih."

"Ya emang elo."

"Elo juga kali."

"Elo keles!"

"Elo!"

"Elo!"

"Ih pada ributin apa sih?" ucap Sandra yang baru saja tiba.

"Nih macan dua Sand," ucap ray membuat Vivi dan Lyly menatap Ray dengan tajam.

"DIAM LO!" semprot Lyly dan Vivi.

"Serem banget sih."

"Mending kita ke kantin yuk Sand, lapar nih gue gara-gara lihat mereka adu mulut terus," ajak Ray yang langsung diangguki oleh Sandra.

Ketika Sandra sedang berjalan bersama Rayhan menuju kantin, tiba-tiba seseorang menarik pergelangan tangan Sandra membuat ia berhenti di tempat.

"Mau ke mana neng?"

"Idih, nung nang neng nong lo," ujar Ray.

"Lepasin ih," gerutu Sandra.

"Lo duluan aja Ray," ucap Sandra kemudian.

"Mau ke mana sih?"

"Menurut lo?"

"Makan?"

"Terus kenapa nanya?"

"Basa-basi aja. Yaelah jadi cewek kok gak ada manis-manisnya sih," ucap Varo kemudian melepaskan tangan Sandra.

"Gue udah manis kali," ucap Sandra sambil berlalu membuat Alvaro menggelengkan kepalanya.

Sandra, Assyfa Yusfina Sandra seseorang yang telah menjungkir balikan perasaan dan pikirannya. Seseorang yang telah singgah di hatinya. Alvaro sudah sangat bersyukur karena ia bisa berteman baik dengan Sandra. Seseorang yang sulit untuk ia raih sebelumnya, kini menjadi seseorang yang selalu menemani hari-harinya.

---

"Neng Abang jemput." Begitulah pesan Alvaro yang sedang dibaca oleh Sandra.

"Ok!" gumamnya sambil mengetik.

Tak disangka, seseorang yang dulunya tidak berarti apa-apa kini telah menjadi seseorang yang selalu menanyakan "Apakah kamu tidak apa-apa?"

Seiring berjalannya waktu, kehadiran Alvaro membuat dirinya merasa nyaman.

Entahlah ... Dengan Reno, hubungan mereka masih sama. Sandra yang selalu menjaga jarak dan Reno yang selalu mempersempit jarak.

"Laki-laki itu kurang peka atau gimana sih?"

Itulah kata-kata yang selalu berputar di pikiran Sandra. Ia tak habis pikir, kok ada ya manusia macam Reno?

ANGELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang