17. Boy Meets Evil

1.3K 119 14
                                    

          

"Ah jinja! Aku tidak mau naik motormu lagi!" Min Yo Ra berseru kesal begitu turun dari motor Tae Hyung sembari merapikan rambutnya yang berantakan.

Melihat raut wajah Yo Ra, Tae Hyung malah terkekeh. "Kau tidak pernah dibonceng cowok, ya?"

"Yah!" Yo Ra menyergah. "Memang tidak pernah. Tapi tetap saja, aku tidak suka orang yang ngebut di jalan! Bagaimana kalau aku jatuh?!"

"Aku sudah memegangmu erat, kan?" Tae Hyung meletakkan helmnya di atas motor.

Yo Ra melangkah lebih dulu menuju restoran, sedangkan Tae Hyung berjalan santai dengan kedua tangan menyusup di saku jaket. Cowok itu memerhatikan Yo Ra dari belakang sambil menyembunyikan senyum mengingat betapa erat pelukan Yo Ra di tubuhnya sepanjang jalan.

"Selamat datang!" suara Ho Seok menggelegar menyambut kedatangan Yo Ra. "Oh, Yo Ra ternyata."

"Aku bawa pelanggan baru." Yo Ra menyeringai. Ia memberi kode pada Tae Hyung untuk menyapa sopan Ho Seok.

Begitu memasuki restoran, Tae Hyung mengedarkan perhatian ke seantero restoran, memandangi beberapa pengunjung yang sedang makan, sebelum berpindah ke arah Ho Seok. Cowok itu menunduk sebentar.

"Anyeonghaseyo."

Ho Seok melongo mencermati Tae Hyung dari puncak kepala sampai ujung kaki. Di saat bersamaan, Yoon Gi datang sambil menggulung lengan kemeja. Sebelah alisnya terangkat penuh selidik.

"Kau, Kim Tae Hyung?" tanyanya tanpa basa-basi.

"Anyeonghaseyo." Tae Hyung menunduk lagi.

Yo Ra menggigit bibir bawah melihat raut muka kakaknya yang kelihatan tidak bersahabat. Seolah tak ingin membuat keadaan makin kikuk, gadis itu meminta Tae Hyung segera duduk, sebelum mendekati kakaknya.

"Kau sudah gila membawa dia ke sini?" tanya Yoon Gi.

"Ish, dia kan temanku juga."

"Tapi dia berandal dan membuat kau hampir kena masalah."

"Perlakukan dia layaknya pelanggan. Dia ingin membeli banyak menu di sini." Yo Ra mencolek hidungnya dengan ibu jari, lalu duduk di depan Tae Hyung yang tercenung. Tae Hyung memandangnya tanpa ekspresi. Ia sadar sedang berada di posisi yang tak menguntungkan.

Yoon Gi melengos. Ia meninggalkan adiknya, walaupun masih enggan melepas pandangan lekat dan mengintimidasi ke arah Tae Hyung.

"Ho Seok Oppa," panggil Yo Ra, membuat Ho Seok sontak memosisikan diri di samping meja mereka. "Catat pesanannya."

"Ah! Tenang saja. Untuk pacar Min Yo Ra, Oppa akan menyajikan masakan yang enak."

"Pacar dari Hong Kong." Yo Ra menaikkan sudut bibir.

"Aku beli semua menu, masing-masing satu porsi."

Mendengar pesanan Tae Hyung, Ho Seok melebarkan mata. Ia mengamati Tae Hyung dengan saksama sekadar meyakini ucapan itu.

"Wah, jinjja?"

Yo Ra tersenyum puas. Ia memberikan gestur menggoyang tangan, meminta Ho Seok segera menyiapkan semua menu di restorannya. Selama menunggu menu datang, Yo Ra duduk berhadapan dengan Tae Hyung, dalam keadaan senyap. Ia berdeham, sesekali mengecek ponsel yang sepi. Selama itu pula, Tae Hyung mengamatinya. Bibirnya mengembangkan senyum sedikit, membuat Yo Ra mati gaya.

"Kenapa kau melihatku terus?" tanya Yo Ra.

"Kau cantik," balas Tae Hyung. "Sampai membuat jantungku berdebar."

STIGMAWhere stories live. Discover now