8. FIRE

1.5K 150 3
                                    


"Désolé."

Tae Hyung terhuyung ke belakang ketika Jung Kook mendorongnya. Seperti de javu, Tae Hyung berusaha meredam kejadian-kejadian yang berputar jahat di kepala.

Kata-kata Jung Kook. Ruangan gelap. Lilin yang menyala. Papan permainan. Tangisan Tae Ri. Peluh yang membasahi seluruh tubuhnya. Semua berputar layaknya rol film lawas yang menguak kepahitan.

"Désolé," kata Jung Kook lagi dengan pelafalan Bahasa Perancis yang sempurna. Matanya menatap Tae Hyung tajam, lalu beralih pada Yo Ra. "Gwenchana?"

Yo Ra mengangguk satu kali.

"Dia menyakitimu?"

"Tidak."

"Kau yakin?"

"Iya."

Tae Hyung mendengus keras. Tersadar dari lamunannya, Tae Hyung berusaha menaikkan sudut bibir dan tersenyum sinis.

"Jangan sok pahlawan," tukas Tae Hyung.

"Aku melihatmu mencengkram bahunya."

"Memang kenapa?"

"Kau pasti mau berbuat kasar."

"Yah. Kau pikir aku psikopat sepertimu?"

"Lalu apa yang kau lakukan?"

"Aku mau menciumnya. Tapi gagal karena kau datang," kata Tae Hyung sarkastik. "Puas?"

"Yo Ra-yah." Jung Kook terkekeh. "Jangan dengarkan dia. Dia orang gila."

"Orang gila mana yang tidak mau mencium Yo Ra?" kata Tae Hyung sambil tertawa, lalu berjalan memutar di belakang Jung Kook. "Aku tahu kau juga ingin melakukan hal sama. Seperti biasa, kau hanya masih menutupinya."

"Ya, Kim Tae Hyung. Kau mabuk? Masih dalam pengaruh obat?"

"Aku tidak pernah dalam pengaruh obat."

"Kau pikir kau bisa dipercaya?" balas Jung Kook mendeceh.

"Satu-satunya orang yang tidak bisa dipercaya saat ini adalah kau sendiri."

"Kau benar-benar terdengar mabuk."

"Yah. Lagipula apa yang kau lakukan disini? Mengikuti kami? Memata-matai kami? Kau tidak punya pekerjaan lain yang lebih berguna?"

"Sejak kapan kau begitu ingin tau kehidupanku?"

Tae Hyung tertawa keras. "Yah. Aku benar-benar tidak punya waktu untuk ini," katanya diplomatis. "Kali ini, aku yang pergi. Selanjutnya, jangan harap kau punya kesempatan yang sama."

Jung Kook terkekeh sinis ketika Tae Hyung menyenggol bahu kirinya dengan keras, melenggang bebas melewati Yo Ra tanpa berbalik sedikitpun.

Di depannya, Yo Ra membatu. Entah apa yang terjadi, seumur-umur Yo Ra belum pernah melihat percakapan yang meluapkan kebencian di setiap lontaran kata. Tatapan tajam antara Jung Kook dan Tae Hyung yang begitu intens membuat Yo Ra yakin bahwa sesuatu telah terjadi diantara mereka.

Yo Ra tidak tahu pasti apa yang terjadi.

Tapi baginya, sesuatu yang sangat buruk pasti pernah terjadi diantara mereka.

*

Kim Tae Hyung mengempaskan tubuhnya di kasur sambil mengerang hebat. Setelah memejamkan mata lima detik, Tae Hyung langsung membuka ponsel dan melihat waktu yang ditunjukkan. Masih ada satu jam sebelum Tae Ri selesai dari ekstrakurikulernya di sekolah, dan Tae Hyung harus menjemputnya tepat waktu.

STIGMAWhere stories live. Discover now