3. Come Back Home

1.8K 194 8
                                    

Min Yo Ra mengunci diri di toilet dan mengelus dada. Kakinya terasa seperti jeli. Gadis itu duduk di atas WC duduk sekadar mengumpulkan kesadaran.

Ekspresi wajah cowok di bangku belakang yang seperti pembunuh berantai menghantui kepala. Yo Ra menepuk-nepuk kepala dan mengentak kaki berulang kali.

"Ottoke??" serunya. Ia tak menyangka bisa bertemu lagi dengan cowok sinting yang merusak kameranya di awal pertemuan mereka. Terlebih, mengingat ancamannya malan itu....

"Jangan muncul lagi di depan wajahku. Kalau kita bertemu lagi, kau pasti mati."

Kepala Yo Ra tersentak ke bawah. Dalam hitungan detik, ia menengadah.

"Tidak! Aku, Min Yo Ra, tidak akan takut pada orang seperti dia. Ayo Yo Ra, kau bahkan pernah mematahkan hidung bodyguard So Ji Sub!"

Mata tajam Kim Tae Hyung muncul lagi di benaknya. Yo Ra merengek. Suara rengekannya terdengar cukup keras sampai-sampai dua gadis di dalam toilet yang sedang memulas lipstik tersentak.

"Ya, kalau mau menangis jangan di toilet!" teriak gadis berwajah bak boneka itu.

Begitu pintu bilik dibuka, gadis tadi terpekik kaget melihat Yo Ra yang acak-acakan dan melangkah lemas.

"Omo! Kenapa kau keluar dari toilet seperti Sadako?!" teriak gadis yang lain.

Yo Ra mengangkat kepala, memandang dua gadis di depannya. "Mianhae." Lalu, melangkah tak acuh melewati kedua gadis itu. Sebelum menyentuh pintu, Yo Ra berbalik badan. Matanya seperti sensor robot saat meneliti wajah-wajah di depannya. Ingatannya yang kuat mengenali dua gadis itu. "Kalian berdua teman sekelasku, kan?"

Kedua gadis itu saling berpandangan. "Kau kenal dia?" tanya si rambut semi platinum.

"Tidak." Gadis berambut pirang stroberi menggeleng.

Gadis berambut semi platinum bertolak pinggang, memandang Yo Ra. "Kami tidak mengenalmu, tuh."

Sudut-sudut bibir Yo Ra terangkat. I berbisik lirih, "Padahal baru tadi pagi aku berkenalan di depan kelas." Ia meniup poni, lantas melirik badge name kedua gadis itu. "Kim Jennie. Park Chae Young. Aku akan mengingat kalian. Perbanyak makan makanan yang mengandung vitamin E, oke?" Yo Ra menjentikkan jari sembari mengerling dan mendecak lidah, memberikan gestur menembak. Ia lalu melenggang keluar toilet.

*

"Woah, daebbak. Sekolah ini benar-benar luar biasa." Yo Ra berbinar-binar begitu sampai di bubungan atap gedung Eunwon High School. Ia berputar-putar mengagumi gedung-gedung sekolah yang dapat ia amati dari gedung tertinggi Eunwon yang berfungsi sebagai gedung pertunjukan seni. Gadis itu mengambil selca di beberapa tempat. Ia menjelajahi bubungan atap sampai di sudut.

Pandangan Yo Ra terpaku pada satu arah. Ada tumpukan bangku-bangku tak terpakai dan perkakas yang ditinggalkan di pojok. Bukan itu yang menarik perhatian Yo Ra, melainkan grafiti di sepanjang birai di dekat tumpukan bangku. Ia melenggang mendekat. Jemarinya meraba grafiti warna-warni, abstrak, namun memiliki cerita. Ia memahami makna setiap cerita itu.

"Siapa pun yang membuat ini benar-benar jenius." Yo Ra berdecak.

Mendadak, tangannya ditepis kasar, membuat Yo Ra memekik. Ia lebih terperanjat begitu melihat seseorang yang sudah berdiri di depannya. Menatapnya dengan sorot mata mengintimidasi. Bola mata Yo Ra membulat. Manusia yang seharusnya ia hindari, Kim Tae Hyung, malah muncul di depan mukanya seperti kutukan kematian.

Yah, kenapa aku malah bertemu si berengsek ini?!

Tidak ingin terlibat masalah, gadis itu menunduk dan berniat menyingkir.

STIGMAWhere stories live. Discover now