"Sambel tomat, Tante. Masakan Tante mah nggak ada duanya. Apalagi sambelnya. Enak pisan..."

"Kamu tuh bisa aja."

"Tante, saya ke kamar Aa dulu ya..."

"Iya Nak Hendra, nanti Tante panggil kalau masakannya sudah jadi semua."

"Terimakasih ya, Tante..."

Aku langsung bergegas menuju kamarnya Andri. "Aa!!" Jerit ku memanggil Andri.

"Sini masuk, Hen, sekalian ganti baju dulu. Bajunya udah gue siapin tuh."

"Iya A."

Aku langsung mengambil baju tidur yang telah disiapkan Andri. Kubuka baju dan celana jeans yang kupakai. Aku mau pamer ke Andri, kalau badanku juga nggak kalah keren dibanding dia. Eh tapi kan Andri sudah pernah liat badanku, waktu di belakang parkiran motor.

"Aa... badanku keren kan?" ucapku sambil memamerkan badanku yang hanya menggunakan celana dalam saja.

"Eeh... I-iya... Keren, Hen," kata andri lirih.

Kok dia jadi grogi gitu ya. Udah ah, dikira dia bakal kesel, taunya cuma jawab iya saja. Pake baju aja kalau gitu.

"Aa lagi ngapain sih?"

"Lagi ngerjain PR. Lo udah ngerjain PR Fisika belum?"

"Belum euy. A, nyontek ya?"

"Hen, kalau nyontek, gimana nanti kalau ujian?"

"Atuh A...." ucapku dengan mengeluarkan jurus pamungkas si ganteng.

"Iya... ntar kalau udah beres lo tinggal salin ya."

"Nak Hendra.... Andri... Makan malam dulu."

"Iya Bu......" ucap Andri. "Hen... makan dulu yuk"

"Siap A," jawab ku semangat, karena aku sudah laper banget.

Kami pun keluar kamar menuju meja makan. Walaupun sederhana, tetapi penuh kehangatan. Masakan Tante Nur juga sangat lezat. Aku betah tinggal di rumahnya Andri.

"Nak Hendra makannya yang banyak ya."

"Siap Tante. Tante.... Saya mau minta ijin."

"Kenapa Nak Hendra?"

"Anu Tante, sebulan lagi kan libur semesteran."

"Hendra!!" Ucap Andri.

Duh... Si Aa malah ngeluarin jurus siluman ular berbisa. Serem ah.

"Kenapa, Dri... kok kamu galak sama Nak Hendra?"

"Nggak ada apa-apa, Bu. Hendra suka ngelantur kalau ngomong."

"Sudah kamu diam dulu ya, biar Nak Hendra aja yang bicara."

Wuuuaaah.... Si Aa masih melotot gitu. Gimana ini... diterusin nggak ya? Nekat ah, paling dimarahin sama si Aa.

"Gini Tante, kita mau ngadain study tour ke Jogja. Saya mau minta ijin Tante, supaya Aa ikut ke Jogja."

"Andri nggak ikut kok Bu..."

"Andri, Sayang... kamu harus ikut kalau ke Jogja. Selama ini kan kamu belum pernah ke sana. Kamu harus tahu kota kelahiran Ibu sama Bapak."

"Iya, Bu. Lain kali aja Andri pergi ke Jogjanya."

"Memang permasalahannya kenapa, Andri nggak mau ikut sekarang ke Jogja? Mumpung bareng sama teman-temanmu."

"Andri kan banyak pengeluaran buat awal semester depan."

Coklat Cap Ayam JagoWhere stories live. Discover now