Part 4

2.6K 158 3
                                    

Oktaviandri

Setelah membereskan buku-buku pelajaran, gue langsung bergegas ke mini market yang berada di samping sekolah. Selama satu minggu, gue harus beli coklat Silver Queen buat si Hendra. Hari ini gue sama sekali nggak bisa jajan, karena uang jajan harian hanya cukup untuk beli satu bungkus coklat Silver Queen. Tadi pagi gue sengaja bawa kotak yang berisi nasi dan sepotong tempe plus sambel. Gue juga bawa botol minuman yang sudah diisi air putih. Kayak anak TK. Tapi daripada gue kelaperan, habis pulang sekolah kan masih ada les di Jl. Purnawarman.

Setelah beli sebungkus coklat, gue cari makhluk yang bernama Hendra. Gue lihat dia sedang menuju tempat parkir. Gue bergegas menemuinya.

"Hei..." sapa gue sambil menyodorkan coklat yang dia minta.

"Nuhun nya A..." (Terimakasih ya, Kak...") jawabnya sambil menyunggingkan senyuman manja.

Aaahhhh.... Desah gue di dalam batin. Gue suka banget lihat dia tersenyum. Nggak sia-sia deh gue bayar dengan sebungkus coklat demi melihat senyumnya itu.

"Sawangsulna..." ("Sama-sama...") jawab gue dengan bahasa yang sama.

"Besok si ganteng perlu ini lagi." sambil mengacungkan coklat yang telah dia buka bungkusnya.

"Itu mulut sama otak harus direparasi dulu ke bengkel motor. Dari sisi mananya bisa dibilang ganteng?" Sambil gue tunjuk mukanya.

"Biarin... Yang penting mah ganteng," jawab Hendra sambil ngeloyor menuju parkiran motor.

Gue melihat dia sesaat, kemudian berbalik arah menuju kelas gue. Keadaan kelas sudah sepi. Cocoklah, saatnya mengeluarkan bekal yang sudah disiapkan tadi pagi. Jika perut terasa lapar, apapun yang dihidangkan terasa nikmat. Tapi emang dasarnya gue penyuka segala jenis makanan. Prinsip gue dalam menilai makanan hanya ada dua, nikmat dan nikmat sekali.

Gue mungkin cocok menjadi pembawa acara wisata kuliner, karena apapun makanannya, gue akan bilang enak. Tapi kalau gue disuruh jadi juri Master Chef, berantakan pasti itu acara. Setelah menghabiskan makanan yang gue bawa. Gue langsung pergi menuju tempat les.

**

Hendra Hargiana

Yaah.. Besok aku nggak akan dapet coklat gratis lagi deh.... Keluhku dalam hati. Hari ini genap satu minggu Andri memberikan satu bungkus coklat Silver Queen.

"Hei..." Seperti biasa Andri menyapaku pada saat aku menuju tempat parkir motor. Dia langsung menyerahkan satu bungkus coklat Silver Queen.

"Ini yang terakhir ya gue beliin lo coklat. Berarti gue udah bisa dapet maaf dari lo."

"Nuhun pisan, A. Sing amalna Aa ditampi Gusti Nu Agung, Aamiin..." ("Terima kasih banyak kakak, semoga amal kakak diterima Tuhan Yang Maha Agung, Aamiin...") jawabku sambil mengangkat kedua tanganku.

"Aamiin...." jawab Andri sambil mengusap muka dengan kedua tangannya.

"Gue balik ke kelas dulu ya. Ada yang ketinggalan."

"Oke A..." jawab ku.

Kemudian Andri berbalik arah menuju kelasnya. Kalau aku perhatikan, kenapa setelah memberikan coklat kepadaku selalu Andri balik ke kelas. Kok nggak langsung pulang? Aku penasaran apa yang sedang dia lakukan di dalam kelas.
Kulihat Andri sedang membuka sebuah kota makanan. Kayak anak kecil aja, bawa makanan ke sekolah.

"Woooiiiii.... ini kelas khusus kakak-kakak SMU, bukan Taman Kanak-kanak. Adek pasti nyasar ya?" tanyaku sambil terkekeh melihat ekspresi wajah Andri yang terkaget-kaget.

Coklat Cap Ayam JagoOnde as histórias ganham vida. Descobre agora