Part 10

1.8K 131 5
                                    

Hotel Ibis Amsterdam Centraal

Hendra Hargiana

"Hen.... Makasih ya iPhone-nya. Hape yang lama gue taro sebagai kenang-kenangan. Banyak cerita yang bisa gue kenang hanya memandang hape ini."

"Sama-sama A."

"Berapa lama lo nginap di hotel ini?"

"Aku cuma booking dua malam aja, A."

"Terus dari sini mau ke mana?"

"Mau ngajak Aa ke Roma Italy, Aa pokoknya harus ikut ya?"

"Kan jauh Hen, kalau ke Italy. Gua nggak bawa paspor. Gue cuma bawa International Student Indentity card sama Verblijfs Document."

"Verblijfs Document itu apaan A?'

"Itu kayak kartu ijin tinggal sementara di Belanda."

"Ih si Aa hebat euy, udah punya kartu ijin tinggal. Bisa jadi warga negara Belanda atuh A?"

"Bisa aja kalau mau ngajuin?"

"Syaratnya apaan kalau mau jadi warga negara Belanda?"

"Punya masa ijin tinggal sementara minimal lima tahun berturut-turut."

"Punya Aa emang masa berlakunya berapa tahun?"

"Cuma tiga tahun aja, tapi kalau mau diperpanjang juga bisa. Setelah lima tahun, gue bisa ngajuin jadi warga negara Belanda."

"Si Aa emang ada rencana mau pindah jadi warga negara Belanda?"

"Belum ada rencana buat pindah atau balik lagi ke Indonesia."

"Terus paspor Aa ada di mana sekarang?"

"Ada di Rotterdam."

"Ya udah kalau gitu besok kita jalan-jalan seharian di Rotterdam sekalian bawa paspor Aa."

"Tapi Hen--"

"Atuh A... ikut ya ke Roma?"

"Iya... iya. Lo tuh kebiasaan."

"Asikk.... Yang penting Aa ikut. Aa... Aku bawa satu kado lagi buat Aa. Mungkin Aa bakal kaget nerima kado ini."

"Emang kenapa gitu, Hen?"

"Bukan karena mahalnya, tapi aku nyarinya yang susah banget. "

"Lo tuh ya... mana kadonya?"

"Sabar atuh, A. Bentar ya, aku ambil di tas."

Kucari kado spesial buat Andri. Memang sangat sulit aku mencari barang ini, tapi kebetulan waktu jalan-jalan di Plaza Indonesia, aku menemukan barang ini.

"Nih, A." kusodorkan kotak persegi panjang.

"Gue buka ya, Hen."

"Buka aja."

Aku melihat Andri semangat untuk membuka kado yang aku berikan. Dia melihat sebuah kotak berwarna orange yang terbuat dari karton kaku dan tebal.

"Apa ini isinya?"

"Liat aja sendiri, A."

Andri langsung membuka kotak itu. Tebakanku 100% tidak meleset. Kulihat dia tertegun melihat benda yang ada di dalam kotak tersebut. Tanpa bisa berkata sedikitpun dia hanya bisa memandang kearahku dan kembali memandang isi yang terdapat dalam kotak itu. Ada setetes air yang keluar dari sudut mata Andri.

Sengaja kubelikan Coklat CAP AYAM JAGO yang saat ini sangat sulit ditemukan. Aku memberikan coklat ini bertujuan agar Andri bisa mawas diri. Aku masih teringat untuk terakhir kalinya Andri memakan satu batang Coklat CAP AYAM JAGO. Dan setelah itu, dia sama sekali tidak mau menyentuh apalagi memakan Coklat CAP AYAM JAGO.

Coklat Cap Ayam JagoWhere stories live. Discover now