Part 5

2.6K 153 15
                                    

Oktviandri

Liburan akhir semester ganjil masih satu bulan lagi. Sudah menjadi tradisi di sekolah kami mengadakan study tour khusus untuk siswa kelas XI. Tujuan kali ini adalah Jogjakarta. Dibantu oleh ketua kelas sebagai koordinator pengumpulan dana untuk biaya perjalanan.

Sebenernya gue memilih dirumah saja, liburan bersama nyokap. Walaupun cuma hanya diajak ke pasar aja, gue udah seneng banget. Yang penting gue deket dengan nyokap, nyaman deh. Selain itu juga, alasan gue nggak mau ikut study tour, butuh dana yang besar. Dan gue tau keadaan ekonomi nyokap gue.

"Woiiii!!!" tiba-tiba ada yang mengagetkan gue. Tapi gue tau banget siapa pemilik suara itu.

"Kebiasaan ya. Gue cium baru tau rasa!" kataku ketus.

"Weiittt. Nggak boleh. Kata Kakek, ciuman itu dilarang."

"Kan sekarang kakeknya lagi bobok, sini mulut lo, gue lumat sampe merem melek." sambil gue tarik kepalanya si Hendra

"Wuuuaaaaah... A atuh... jangan suka melecehkan anak kecil. Pedopilia tuh hukumannya pidana," kata Hendra sambil menarik kepalanya, untuk menghindari ciuman gue.

"Makanya kalau nyapa orang nggak usah pake ngagetin!" jawab gue ketus sambil gue tatap wajahnya.

Semakin sering gue liat dia, semakin gue cinta. Tapi sampai saat ini gue nggak berani berbicara sedikitpun tentang perasaan gue pada Hendra. Walaupun kelakuan Hendra seperti anak kecil, kadang manja, kadang nyebelin, tapi gue nggak yakin kalau dia sama seperti gue.

"Aa... itu matanya jangan melotot gitu. Serem liatnya tau. Aku mau tanya, si Aa ikut nggak ke Jogja?"

"Gue kayaknya nggak ikut, Hen."

"Kenapa Aa nggak mau ikut?"

"Gue nggak berani minta uang ke nyokap. Lo kan tau sendiri kondisi gue kayak gimana, lagian gue lebih suka tinggal sama nyokap."

"Atuh A... ikut ya. Ntar kan bisa sekamar bareng," rajuk Hendra sambil mengeluarkan jurus maut si ganteng.

"Arrgghhhhh..." Gue paling benci kalau liat Hendra udah pasang muka memelas kayak gitu.

"Si Aa mah jadi marah-marah gitu."

"Muka lo tuh!!! Gue coba bilang ke nyokap gue dulu ya, tapi nggak janji bakal ikut."

"Asikkk... Aa, ntar aku kerumah ya?"

"Mau ngapain?!" Jawab gue ketus, sebenernya sih seneng Hendra mau ke rumah gue.

"Mau makan malam sama Tante Nur dong. Kangen sama masakannya. Enak pisan siah, A."

"Ya udah, gue tunggu ya di rumah."

"Tapi A..."

"Apalagi sih?"

"Boleh nginep ya. Di rumahku nggak ada orang. Pada keluar kota."

"Bawa seragam sekalian kalau gitu. Baju sama celana pendek buat tidur, ada di rumah gue."

"Siap A..."

**

Hendra Hargiana

Tok.... tok... tok....

"Assalamualaikum..."

"Waalaikumsalam..." terdengar suara Andri dan Tante Nur.

"Masuk Hen," ucap Andri sambil mempersilahkanku masuk rumahnya. Kulihat Tante Nur sedang menyiapkan makan malam.

"Halo Tante. Masak apa, Tan?"

"Lagi masak sayur asem. Tadi sudah goreng ikan kembung sama tahu. Nak Hendra mau dibuatkan sambel apa? Terasi, bawang atau sambel tomat?"

Coklat Cap Ayam JagoWhere stories live. Discover now