Malaikat Penolong?

3.5K 166 0
                                    

Hai hai JAMALY come back, makasih ya yang udah setia nunggu cerita abal-abal aku. Maaf authornya sibuk ujian mulu hehe. Let's enjoy!!!

Mila masih duduk bersama dengan Aly dan santri rebana di sebelah selatan panggung. Ia kini hanya bisa memainkan ponselnya karena tidak tau lagi apa yang harus dibicarakan setelah ejekan demi ejekan akan KUA yang diterimanya sedari tadi.

"Mbak Mila" panggil seseorang, Mila merutuki keadaan kali ini dimana ada Rozi yang datang menghampirinya dan juga Aly yang duduk di sampingnya. Mila hanya mampu memberikan senyumannya kepada mereka.

Aly yang dari tadi diam memainkan ponsel kini mendongak dan tersenyum lebar ke arah Rozi, ia mengusir keadaan canggung mereka setelah tahap perkenalan tadi.

"Mas, santri disini juga? Kok gak pernah lihat?" tanya Aly membuka percakapan.

"Bukan mas, tapi saya dulu pernah menjadi santri disini sewaktu masih MA"

"Oh gitu, kenal sama mbak Mila juga?"

"Iyalah mas, mbak Mila sih semua santri juga kenal mas baik santri baru maupun lama. Ngomong-ngomong sepertinya saya pernah lihat mas Aly deh dimana ya?"

"Ya lah pernah lihat, soalnya saya sering muncul di TV" gurau Aly yang membuat Mila tertawa kecil sehingga dua lelaki di dekatnya memperhatikannya.

"Wah kalau gitu malah kebetulannya saya gak pernah nonton TV. Hahaha"

Suasana pun menghangat akibat gurauan yang keluar dari mulut keduanya, Mila yang tidak tahan dengan kondisi tersebut pun izin untuk menemui abinya.

"Mas Aly, Mas Rozi saya permisi dulu ya mau nemuin ibu sama abi" ucapnya sembari merapikan gamisnya.

"Mbak Mila kok yang disapa dulu mas Aly sih, wah ada apa nih" Mila seakan ingin membenturkan kepala Niam saat itu juga, ia meratap kenapa keadaannya jadi tambah gini?

Mila lantas berdiri setelah para santri mempersilahkannya, ia menghembuskan napas lega setelah berhasil keluar dari jeratan santri-santri itu. Ia berjalan ke arah ibunya yang sedang mengobrol dengan beberapa tamu.

Mila duduk disamping ibunya mendengarkan percakapan ibunya dengan tamu disekitarnya. Ia menoleh ketika salah seorang tamu tersebut memanggilnya.

"Mbak Mila tadi serasi banget sama vokalis cowoknya, suaranya sama-sama bagus udah gitu ganteng sama cantik lagi. Bu hajah gak mau jodohin mereka aja?" Mila yang dipuji seperti itu hanya tersenyum dan berusaha menyembunyikan wajahnya yang sudah memerah menahan malu.

"Hahah saya terserah dianya aja bu, kalau mau ya Alhamdulillah lumayan juga besanan sama kyai besar Lirboyo"

"Ibu kok gitu sih" Mila merajuk kepada ibunya.

"Ya gak papa toh nduk lumayan juga, kamu gak mau ya sama Gus Aly dia kan ganteng baik pinter juga"

"Ibuuuu" Mila benar-benar malu luar biasa apalagi tamu-tamu tersebut malah menertawakan sikapnya kini.

-----

Mila berencana pergi jelajah kuliner bersama temannya yang memang orang asli Pati, ia sudah bersiap pergi dengan menggunakan jilbab berwarna coklat susu kini sedang mengeluarkan motor milik mbak Uswatun dari garasi. Namun keberadaan mobil avanza putih di belakangnya membuatnya menjadi sulit untuk mengeluarkannya.

Ia celingukan ke kanan dan kiri mencari orang yang hendak dimintai bantuan, namun tak ada satu orang pun di sekitar garasi karena semua orang kini sedang bekerja bakti membersihkan lingkungan sekitar pondok pesantren.

Hingga ia melihat seorang santri dari kejauhan berjalan ke arah rumah ndalem, ia belum melihat wajah santri itu secara jelas dan ia langsung saja memanggilnya.

JAMILAH (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang