3

2.7K 430 68
                                    


Euiwoong menggeliat di dalam selimutnya. Maniknya yang masih setengah tertutup melirik jam weker di nakas. Sudah pukul 6 pagi. Segera, ia turun dari ranjang dan keluar kamar. Ketika melewati ruang tengah, ia melihat Jonghyun tertidur disana dengan kepala direbahkan di meja. Didekatnya, terdapat laptop yang masih menyala dan beberapa buku literatur yang terbuka dan halaman yang dilipat. Euiwoong yakin kalau kakak sulungnya semalam begadang lagi.

"Kak..."

Euiwoong menepuk lengan Jonghyun dengan lembut. Jonghyun mengerang sesaat sebelum membuka matanya.

"Dek? Kenapa bangun? Haus?" tanya Jonghyun setengah mengantuk.

"Ini udah jam 6, jelas adek udah bangun. Kakak kenapa tidur disini?" Kata Euiwoong, yang membuat Jonghyun terkesiap kaget.

"Astaga! Aku ketiduran?!" jerit Jonghyun panik. Ia meraih ponselnya dan mengeceknya. Beberapa detik kemudian, ia langsung mematikan laptopnya dan membereskan semua bukunya. Euiwoong hanya terdiam mengamati kehebohan kakak sulungnya.

"Kenapa panik kak?" tanya Euiwoong.

"Kakak ada rapat sama dewan direksi pukul 7. Sengaja kakak ngerjain tugas disini biar nggak tidur, tapi malah kakak ketiduran." Kata Jonghyun tanpa mengalihkan matanya. "Ish, bego bener sih!"

Lagi-lagi Euiwoong hanya menatap Jonghyun yang sudah melesat ke kamar. Ia yakin, kalau sudah begini, Jonghyun tidak akan membuatkan sarapan untuknya ataupun saudara-saudaranya yang lain. Jadilah Euiwoong pergi ke dapur untuk membuat sarapan.

Cklek!

Euiwoong nyaris terlonjak ketika pintu kamar Jonghyun terbuka. Jonghyun keluar dari sana dengan buru-buru sambil merapikan dasinya.

"Kakak berangkat dulu, dek. Kamu hari ini naik bis dulu, ya. Oh ya, tolong bikinin kakak-kakak kamu sarapan." Kata Jonghyun sambil memasukkan print out file perusahaan ke dalam tasnya.

"Nggak sarapan dulu, kak? Adek bikinin roti bakar bentar, ya." Tawar Euiwoong. Jonghyun menggeleng.

"Nggak usah. Kakak udah telat. Nanti aja kakak sarapan di kantor." Jawab Jonghyun seraya memakai sepatu. "Kakak berangkat."

Euiwoong hanya memandang pintu depan yang tertutup sedikit keras dengan sendu. Sejak orang tua mereka meninggal, Jonghyun jadi lebih sibuk. Ia lebih sering melewatkan sarapan bersama adik-adiknya dan pulang larut. Ditambah lagi dengan keempat kakaknya yang mulai berubah. Jujur saja, Euiwoong rindu suasana rumah yang dulu, yang hangat dan penuh dengan canda tawa.

Menghela nafas, Euiwoong segera mengeluarkan bahan masakan. Pagi ini ia masak nasi goreng kimchi saja yang cepat. Ia belum membangunkan kakak-kakaknya yang lain dan belum mandi. Bisa-bisa ia terlambat kalau memasak membutuhkan waktu yang lama.

"Dek..."

Euiwoong terlonjak kaget ketika Youngmin tiba-tiba ke dapur. Tanpa sadar ia menunduk takut, teringat kejadian semalam yang masih membekas diingatannya.

"Dipanggil tuh nyaut! Ngapain malah nunduk?" tukas Youngmin.

"Eh... maaf kak. kenapa?" sahut Euiwoong.

"Kak Jonghyun belum bangun?" tanya Youngmin, yang tumben sedang dalam mode tenang. Sepertinya ia sudah melupakan kejadian semalam.

"Malah udah berangkat, kak. Barusan aja pergi." Kata Euiwoong. Youngmin mengembuskan nafasnya kasar.

"Lo nggak usah masak sarapan." Kata Youngmin. Euiwoong mengerutkan keningnya bingung.

"Kok gitu kak?"

[1st Book] Trouble BrotherWhere stories live. Discover now