*7*

8 0 0
                                    

Pukul 01:05 WIB. Ranti dan Galang langsung pergi menuju Cafe tempat Rey bekerja.
Sampai di cafe. Ranti dan Galang langsung mencari tempat duduk yang masih kosong.
"Loe mo pesen apa? Hari ini gue teraktir deh," kata Galang bangga.
"Tumben.. biasanya gue tu yang neraktir loe." ucap Ranti sedikit menyindir.
"Khusus hari ini gue yang neraktir, because malam ini gue bakal lamar cewek pujaan gue," wajah Galang terlihat berseri-seri.
"Oh.. ya. Selamat ya, hmm berarti loe gak bisa antar jemput gue," kata Ranti menyadari sesuatu.
"Hehehe.. tenang kan ada si doi," hibur Galang.
"Doi? Doi siapa?" Tanya Ranti bingung.
"Tu orangnya," Galang menunjuk je arah seorang cowok. Ya! Cowok tersebut adalah Rey. Rey terlihat berjalan gonta menuju pintu keluar sambil mainkan kunci mobilnya. Ranti manatapnya sambil tersenyum.
Merasa ada yang melihatnya
, Rey cepat-cepat menoleh ke kanan
Tempat Ranti dan Galang duduk. Melihat Rey langsung menoleh kearahnya ia cepat-cepat mengalihkan pandangannya. Melihat reaksi Ranti Rey hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.
"Btw, gimana Rahmat? Kemaren loe ketemuan sama dia di taman?" Tanya Galang.
Mendengar pertanyaan sahabatnya ia sedikit lesu.
"Rahmat kemaren mutusin gue. Dia bilang sih, dia udah di jodohin sama orang tuanya, and ternyata dia udah tunangan sebulan yang lalu," Ranti menjelaskan.
"What! Di jodohin? Tunangan? Parah... kalo dia bener-bener sayang sama loe, kenapa gak di perjuangin?" Galang malah protes.
"Udahlah, Lang. Gue gak mau denger namanya lagi, kesel gue sama dia. Habis mutusin malah di tinggal pergi," ucap Ranti dengan nada kesal.
"Untung ada Rey," tambahnya.
"Ninggalin loe! Sumpah parah tu cowok. Habis manis sepah di buang. Eh... tunggu loe tadi bilang, ada Rey. Emang dia ada di sana?" Tanya Galang.
"Yah.. mungkin kebetulan kali dia ada di taman, trus lihat gue sedih. Dia nyamperin gue, dan nenangin gue," cerita Ranti.
"Nah.. itu baru cowok. Gak kaya Rahmat, habis buat nangis malah di tinggal." Kata Galang.
"Ya.. gitu deh," Ranti kembali menyeruput kopinya.
Dari kejahuan Rey memerhatikan Ranti dari balik kaca mobilnya. Dalam hatinya, ia merasa senang Ranti kembali terlihat ceria. Ya.. walau melihat gadis yang ia sukai dari jauh. Ia sudah metasa puas. Puas melihat gadis yang ia sukai terlihat bahagia. Rey menyunggingkan senyum manisnya sebelum ia, kembali menjalankan mobilnya.

nothing is impossibleDonde viven las historias. Descúbrelo ahora