ENAM

193 9 1
                                    

Bersamamu bagaikan festival kembang api. Naik ke angka dengan berjuta cahaya. Terbakar. Bertebaran. Berpisah. Dan lenyap begitu saja. Memang indah, tapi tak bertahan lama. Hanya sesaat, kemudian pergi membawa luka. Hanya sedetik, kemudian hilang untuk selamanya.

Bersamamu bagaikan parade kembang api. Hanya bisa dilihat dari jauh. Hanya bisa dinikmati seorang diri. Tapi jangan pernah coba untuk disentuh. Jangan coba berpikir untuk didekati. Jangan pernah berniat untuk dimiliki. Ia akan lenyap pergi. Hilang dan tak pernah hadir lagi. Amat perih hanya bisa melihat tanpa bisa mendekat. Sangat tersiksa hanya bisa mengagumi tanpa pernah memiliki. Sangat berat walau hanya sesaat, lalu hilang dalam gelap.

Seperti itu lah kisah kita. Bagaikan sebuah kembang api yang begitu indah disaat menyala, tapi sayang tidak bertahan dalam waktu yang lama. Hilang begitu saja di kelam langit malam. Sirna begitu saja setelah membawa cahaya. Apakah arti ini semua? Hanya indah sesaat lalu luka menyayat. Hanya manis di awal lalu perih terbakar.

Bagaimana ini semua terjadi dan dibiarkan saja. Seakan tak pernah peduli lagi terhadap apa yang dirasa. Seakan tak pernah ingin lagi apa yang dulu diinginkan. Seakan terlupakan semua yang dulu coba diimpikan. Tahu rasanya bagaimana dulu berjuang dan mempertahankan. Masih ingat rasanya untuk meyakinkan dan menginginkan. Ingat berapa hati yang dipatahkan dan direlakan. Ingat berupa kali kesalahpahaman sebelum dipertemukan pada titik kepercayaan.

Sakit rasanya bila dahulu diceritakan. Lelah rasanya bila diingatkan akan perjuangan. Bagaimana kita menyusun kepingan-kepingan yang tercecer dimana saja. Menjadikan sebuah tempat layak untuk dihuni rasa. Menjadikannya tempat sempurna untuk menulis cerita. Tapi sekarang apa? Sekarang bagaimana akhirnya? Semua yang diperjuangkan sekarang dibuang. Semua yang disatukan sekarang dibubarkan. Semua yang coba diikat sekarang dilepaskan.

Pantas lah sepi membunuh, karena rasa ini masih akan terus tumbuh. Walaupun pergimu tetap sakit yang utuh dan patah hati yang ampuh, setidaknya perjuangan selama ini lebih dari yang pernah ditempuh. Walaupun nanti akan sembuh, bekasnya akan selalu memberikan kenangan yang angkuh.


Lebih Lama dari SelamanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang