(19). Who is She?

Start from the beginning
                                    

"Tentu, nyonya Park!"

"Geureom... Aku tidur dulu ne... See you!"

"Jaljjayo chagi..."

*Pip
(Telepon terputus)

Makanan pun datang. Aku segera memakannya. Saat akan meninggalkan kafe, tiba-tiba seorang yeoja menabrakku.

"Akh..." ringis si yeoja sambil memegangi kaki nya.

"I'm so sorry. Are you okay?" tanyaku.

"Yes. I'm okay, but I think my leg is dislocated." jawabnya sambil menatapku.

WHAT!!

Dia....

"CHANNIE!!!???"

"KAU.... NOONA KU??"

Yeoja itu kemudian langsung memelukku. Ya, aku menyadarinya. Dia yeoja yang selama ini hilang dari keluargaku. Yeoja itu adalah noona ku. Park Yoora.

"Apa yang noona lakukan disini? Kenapa tidak pernah kembali ke rumah?"

"Mian.. Aku... Tidak bisa"

"Mwo? Waeyo noona? Apa karena Appa?"

"..."

"Noona!"

"Hm?"

"Noona, kajja kita masuk dan bicara sebentar!"

"Maaf Channie, noona harus pergi. Tolong jangan beritahu mereka kalau noona ada disini. Aku tau kau ditugaskan appa kesini kan? Berarti kita bisa sering bertemu. Maaf. Kita bisa bicara lain kali. See you!" ucapnya kemudian berjalan meninggalkan kafe.

"Noona!!" panggilku. Dia pun berhenti berjalan.

"Besok kita bertemu lagi disini!" ucapku. Kemudian dia berbalik arah menatapku.

"Of course!"
Dia pun mengacungkan jempol kemudian berbalik arah. Sedetik kemudian dia mulai berlari entah kemana.

"Jadi selama ini noona disini? Apa kau hidup dengan baik disini? Apakah mereka tidak mengenalimu disini? Atau memang kau sengaja bersembunyi? Ada apa sebenarnya noona? Apa yang terjadi hingga kau tak mau kembali ke rumah?"
Batinku.

Skip

"Akhirnya aku sampai di hotel. Ahh... Aku sangat lelah hingga tubuhku rasanya ingin tumbang. Ditambah dinginnya salju yang seakan menusuk tulangku. But, I'm okay. Sekarang waktunya mengistirahatkan otak ku." ucapku sambil merebahkan badan ku ke kasur.

Aku pun memasang alarm agar aku tidak bangun kesiangan. Dan karena aku ingin menyelesaikan beberapa dokumen penting untuk rapat besok, maka aku tidak boleh bangun kesiangan.

Kalau diingat-ingat, tiap hari yang menjadi alarm untukku adalah istriku. Dia selalu tepat waktu membangunkanku. Alhasil, aku tidak pernah terlambat bekerja.

"Aaaaahhh.... Aku jadi sangat merindukanmu... Aku ingin cepat pulang dan menerkam mu..." ucapku lirih.

Skip

Pagi-pagi aku sudah disibukkan dengan beberapa dokumen tentang masalah kantor. Karena terlalu sibuk, aku jadi lupa sarapan. Aku bahkan tidak sempat menghubungi Baekhee.

Tok tok tok

"Masuk"

"Sajangnim, ini ada surat dari seorang yeoja." ucap Seulgi sambil menyerahkan sebuah surat dalam genggamannya.

"Siapa nama pengirimnya?"

"Jeosonghaeyo, saya tidak tau nama pengirimnya."

"Baiklah, kau boleh pergi"

Love is NO PerfectWhere stories live. Discover now