Chapter 2 : Hari Pertama Masuk Sekolah ✅

99.4K 4.6K 68
                                    

Gambar di atas itu adalah Chelsea anggap saja begitu.

Ciel POV

Hari pertamaku masuk sekolah begitu buruk bahkan di jalan tadi bajuku basah karena mobil sialan itu. Mobil itu melaju kencang hingga membuat genangan air hujan membasahi bajuku. Lihatlah banyak orang yg melihat ke arahku dengan pandangan mengejek bahkan gadis aneh ini mengikutiku sejak tadi padahal aku sudah mencampakannya.

' El kenapa gadis itu sedari tadi mengikutimu?. ' kata Key wolf yg ada di dalam tubuhku.

' Aku tak tahu. ' kataku cuek.

' Bukankah tadi dia bilang ingin berteman denganmu? Ah ya kalung yg ibu berikan padamu itu hebat juga bisa menyamarkan bau tubuhmu. ' kata Key. Kalung pemberian ibu memang bisa menyamarkan bau tubuhku.

' Ya, untung saja mom memberiku kalung ini dengan begitu keberadaanku aman ' kataku menjawab ucapan Key setelah itu aku memutuskan mindlink.

" Kita kan teman jadi biarkan aku mengantarkanmu ke ruang kepala sekolah? " katanya dramatis, huft siapa juga yg bilang kita teman dasar gadis aneh.

" Ya " gadis itu adalah werewolf aku tahu itu. Hanya saja dia tak tahu bahwa aku memiliki darah werewolf di dalam tubuhku.

" Bisakah kau berbicara banyak? Oh ayolah aku ingin mendengar celotehanmu tentang apapun itu asalkan kau mau berbicara lebih dari sekedar satu atau dua kata saja! " dia berkata sembari memutar kedua bola matanya jengah. Siapa yg suruh dia berbicara denganku, dasar bodoh!

" Tidak " kataku cuek. Aku sungguh ingin menjauh darinya yg entah siapa tadi namanya, aku lupa.

" Sudahlah, meskipun kau tak menganggapku teman tapi aku akan tetap menganggapmu sebagai temanku. " dia berkata seenaknya saja. dasar gadis gila sudah di cuekin masih saja bilang begitu.

" Terserah "

Aku muak dengan celotehannya yg membuat kepalaku sakit dan kini aku terselamatkan karena saat ini aku sampai di ruang kepala sekolah.

" Di sinilah letak ruang kepala sekolah dan aku akan pergi meninggalkanmu sendirian.  " pergi saja sana aku tak peduli.

" Ya pergilah. " kataku kejam biarlah agar dia tak cerewet lagi padaku.

" Kejam sekali kau ya sudahlah semoga saja kau satu kelas denganku. " mimpi saja kau sana semoga saja aku tak satu kelas denganmu.

Tok tok tok

" Masuk! " Kata seseorang di dalam ruangan tersebut dan aku yakin bahwa dialah kepala sekolahnya.

Aku melangkahkan kakiku memasuki ruangan ini. Lalu tanpa basa-basi aku segera duduk dan langsung menanyakan apa yg menjadi tujuanku datang kemari.
" Maaf sir, bisa aku bertanya di mana letak kelasku? " aku berkata dengan masih memasang wajah datar.

" Ya, tapi sebelum itu katakan dulu namamu? " bukannya menjawab tapi dia malah bertanya padaku huft tinggal beritahu saja di mana letak kelasku, kenapa harus menanyakan namaku segala sih.

" Ciel Areolla Quentin " kataku tak minat sungguh aku ingin cepat pergi dari ruangan ini.

" Baiklah jika begitu kau ikut saja dengan Mr.Tayler, dia yg akan menunjukanmu diamana letak kelasmu. " Kenapa tak sedari tadi saja dia mengatakannya dan dengan begitu aku tak akan menunggu lama di sini. Kau sungguh menyebalkan sir Abraham Peterson.

" Ikutlah denganku dan siapa tadi namamu? " dia bertanya padaku.

" Ciel Areolla Quentin " kataku malas, harus berapa kali aku memberitahukan namaku huft memuakkan.

My Prince Vampire [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang