Perfect Love||Part5

1.9K 77 2
                                    

Mobil berwarna hitam itu sudah terparkir di halaman rumahnya, Arkan membuka sabuknya, sementara itu Keina masih diam di dalam mobil ada rasa ragu untuk turun dari mobil Arkan, lelaki itu menyadari Keina yang kini masih terdiam.

"Kau kenapa?" Tanya Arkan mulanya ia ingin keluar lebih dahulu, tetapi karena melihat Keina terus diam akhirnya Arkan memutuskan untuk tidak turun dari mobil.

"Apa ini tidak keterlaluan?" Arkan mengerutkan keningnya, Keina berkata dengan resah. "Membohongi kedua orangtuamu, apa kita harus melakukan sandiwara ini?" Tanya Keina dengan ragu, Keina memang menyetujui tawaran Arkan namun disisi lain ia ragu, apa semuanya akan berjalan dengan lancar? atau malah berjalan dengan buruk, selama hidupnya ia tidak pernah membohongi orang lain, selama ini Keina hidup dengan tenang tidak seperti sekarang karena ia malah harus terlibat kedalam sandiwara yang Arkan tawarkan.

"Keina, aku sudah menegaskan sebelumnya, bahwa kau cukup menjadi kekasihku, jangan memikirkan apapun, membohongi orangtua memang tidak baik, namun ini semua aku lakukan Karena demi kebaikan, dan aku harap kau tidak akan menarik kembali perkataanmu itu, ku Mohon." Arkan terdengar memohon, lama saling diam hingga nafas keduanya di buang dengan kasar.

"Baiklah, kalau begitu apa saja yang harus aku lakukan Arkan? Sebelumnya aku memang tidak pernah berpacaran." Benarkah Keina tidak pernah pacaran? Arkan sedikit ragu dengan itu, mana mungkin Keina belum pernah pacaran lalu bagaimana dengan para lelaki yang ia kunjungi di bar, mungkin kan jika mereka itu pacaran, atau mungkin hanya cinta satu malam? Batin Arkan terus menyelidik.

"Hmmm begini Keina, kau hanya perlu menuruti semua apa kataku, selebihnya nanti kita bicarakan lagi." Ujar Arkan.

Keina mengangguk, "Baiklah." Setelah mendengar itu Arkan segera keluar dari mobilnya lebih dulu, dan mau tak mau akhirnya Keina mengikuti Arkan, Keina hanya mengikuti langkah Arkan dari belakang, rasa gugup menghampirinya, disini Keina hanya ingin membantu dengan kata lain membalas budi Arkan yang telah banyak membantunya, Keina harus bisa ini keputusannya tidak mungkin bukan jika tiba-tiba Keina membatalkannya itu malah akan membuat Arkan kecewa.

Keina sudah masuk kedalam rumah Arkan, ia mematung semakin ragu untuk masuk, tampaknya Arkan menyadari keterdiaman Keina, lelaki itu berbalik lalu menarik lengannya membuat Keina terkejut, dan Arkan benar-benar menggengam tangannya.

"Keina." Suara itu mampu membuat keduanya terdiam, Kira menatap putranya yang sedang bergandengan tangan, "Ahh nak kenapa baru kemari?" Keina di peluk begitu saja, membuat tautan tangannya dengan Arkan saling terlepas, awalnya canggung namun melihat sifat Ibunya Arkan yang begitu penyayang membuat Keina malah menyunggingkan senyuman, disini ia merasa di cintai di peluk oleh seorang Ibu untuk pertama kalinya dalam hidupnya.

Arkan hanya menatap sesaat, dia senang melihat Ibunya yang mulai menyukai Keina, dan ini bagus dengan kehadiran Keina Ibunya akan lupa kepada gadis yang sering pakai cara untuk di jodohkannya, syukurlah ia menemukan orang yang tepat seperti Keina.

"Oh yah apa kau sudah makan?"

"Ah anu... aku..."

"Sudahlah Kalau begitu ayo makan nak, kebetulan Ibu sudah memasak untuk makan malam." Belum sempat Keina melanjutkan jawabannya Kira sudah menarik tangannya, Keina sempat menatap Arkan, dan lelaki itu memberi isyarat untuk mengikuti apa kata Ibunya hingga mau tak mau akhirnya Keina mengikuti langkah Kira Ibunya Arkan.

Beberapa hidangan sudah menjejer disana, Keina masih diam, menatap Arkan yang kini sudah mulai mengambil makanannya, untuk kedua kalinya Keina berada di tengah-tengah keluarga hangat ini, ia sangat bersyukur bukan bersyukur mendapatkan makanan enak, melainkan bersyukur karena ia bisa merasakan bagaimana indahnya kebersamaan bersama keluarga, walau dirinya sadar jika ini bukan keluarganya.

Perfect LoveWhere stories live. Discover now