【12】

6.1K 1K 150
                                    

Naruto yang baru turun dari kereta melihat ke sekelilingnya. Ia pun bergegas mencari mini market untuk membeli minuman karena ia sedang kehausan. Pemuda pirang itu melihat jam pada ponsel. Ini sudah malam dan untung saja ia sudah izin pada ibunya kalau ingin mengerjakan tugas di rumah salah satu temannya.

"Selamat datang di Anu Mart. Selamat berbelanja."

Naruto langsung mencari mesin pendingin minuman yang ada di sana. Ia mengambil minuman isotonik yang sering muncul di iklan televisinya.

"Ada tambahan, tuan?" tanya seorang kasir di sana.

Naruto menggeleng. "Tidak."

Setelah membayar jumlah yang harus dibayar, Naruto melihat sebuah permen. Ia jadi ingat kalau di kacinya masih ada permen yang ia beli minggu lalu.

"Terima kasih. Silakan datang kembali ke Anu Mart."

Naruto pun keluar dari mini market tersebut dan memesan sebuah taxi lewat aplikasi di ponselnya.

"Hei, kau!"

Naruto berbalik saat mendengar suara seorang yang berteriak. Ia melihat seorang wanita dengan warna rambut merah jambu yang memegangi dompet miliknya. Naruto pun sontak langsung memeriksa dompet yang ada di saku belakang.

"Ah, itu punyaku." Naruto pun menghampiri wanita cantik itu.

"Kau menjatuhkan ini."

Naruto mengambil dompet yang diberikan oleh gadis tersebut. "Terima kasih," ucapnya.

"Tidak masalah. Lain kali hati-hati lagi atau milikmu akan diambil oleh orang lain." Wanita itu pun tersenyum kemudian masuk ke dalam mobil. Tak lama mobil tersebut melaju dan meninggalkan Naruto di sana. Pemuda itu pun tidak ambil pusing. Ia melanjutkan langkah yang sempat tertunda karena dompetnya terjatuh.

"Baiklah aku akan menjaganya agar tidak diambil orang lain." Naruto menepuk dompetnya sebelum ia masukkan ke dalam tas.

.

.

Beberapa jam yang lalu...

"Masalahku itu adalah kau, Kiba."

Tatapan tajam Shikamaru tidak membuat Kiba merasa terganggu. Ia justru berbalik memberiakan deathglear pada sang ketua dewan.

"Apa kau bilang?"

"Kau itu masalahku." Shikamaru berkata dengan penuh penekanan.

KLEK

"Shikamaru, aku perluー" Sai langsung terdiam saat disuguhi pemandangan dua pemuda yang terlihat menempel itu. "Baiklah. Aku akan pergi. Maaf mengganggu," katanya lalu menutup kembali pintu ruang dewan tersebut.

Shikamaru terdiam. Kiba yang lepas pengawasan dari Shikamaru pun ikut keluar dari ruang dewan. Sedangkan Shikamaru masih tetap di sana tanpa ada niatan untuk mengejar.

"Sial!"

Sai yang masih tak jauh dari sana langsung mengernyitkan alis saat Kiba berjalan cepat melewati dirinya. Ia pun kemudian memutar badan dan kembali ke ruang dewan.

Saat Sai membuka pintu lagi, bisa ia lihat Shikamaru yang berdiri mengepalkan tangan dengan wajah kusut. "Hei, ketua. Maaf tadi aku mengganggu kaliー"

"Mendokusai," gerutu Shikamaru.

Sai menghela napas sebelum menutup pintu. Ia memastikan bahwa tidak ada orang lain di sana.

Strange DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang