【1】

9.8K 1.2K 60
                                    

KRIEETT

Semua mata kini tertuju pada seorang gadis berambut panjang yang baru saja masuk ke dalam toilet pria. Gadis itu masuk dengan santai tanpa memedulikan tatapan yang memicing ke arahnya.

"Apa yang Anda lakukan di sini? Ini adalah toilet pria," ujar seorang lelaki di sana dengan nada yang agak sinis.

"Hah?"

"Keluarlah, gadis gila! Ini bukan tempatmu!" timpal seorang lelaki lain yang masih berdiri membetulkan risletingnya.

"Tapi akuー"

"Jangan diam saja. Apa kau tuli?"

"Hei! Nona, apa kau ini mesum, hah?"

Orang yang menjadi target ocehan para lelaki di toilet itu pun menggeram. Ia sudah sangat bersabar saat dihina sedemikian rupa oleh orang-orang yang bahkan tidak dikenalnya.

Tangan gadis itu keluar dari saku jaketnya yang berwarna navy. Terlihat ia mengepalkan kedua tangannya di samping.

"Nona, apa kau tidakー"

BUGH

Dinding toilet menjadi sasaran empuk pukulan gadis tersebut. Wajahnya sudah tidak memperlihatkan ekspresi santai lagi. Ia marah.

"Sialan!"

Semua orang di toilet pria langsung memasang wajah tak percaya.

"Suara itu... kau bukan wanita?"

"Persetan! Kalian membuat hasrat buang air besarku hilang."

Pemuda yang pada awalnya dikira seorang gadis itu pun menghentak kaki keluar dari toilet pria.

Tidak jauh dari toilet seseorang menunggunya sambil menyedot kotak jus yang tinggal setengah.

"Kenapa sebentar sekali, Naruto?"

"Aku akan menyelesaikan hasrat terpendamku di rumah saja," jawabnya Naruto dengan menarik Shikamaru agar berjalan cepat.

"Hei, tunggu. Jangan tarik-tarik, Naruto! Dan kau ini kenapa, hah?"

Naruto pun melepaskan tangannya yang menarik pemuda itu. Shikamaru pun mengernyitkan alisnya melihat tingkah si pirang.

"Tidak ada apa-apa."

Shikamaru yang mendengar kata 'tidak apa-apa' dari Naruto pun semakin merasa kalau sebenarnya telah terjadi hal yang 'apa-apa'.

"Mendokusai naa."

Sesampainya di lingkungan rumah mereka, keduanya berhenti di depan rumah yang bertuliskan 'Namikaze' di sana. Ya, itu adalah rumah Naruto.

"Kau tidak ingin mampir dulu, Shikamaru?"

Pemuda dengan rambut bergaya nanas itu menggeleng pada tetangga barunya yang baru ia kenal beberapa hari lalu. Sebenarnya hari ini ia diminta oleh ibunya untuk mengajak Naruto berkeliling agar tahu daerah sekitar.

"Aku masih ada pekerjaan rumah. Lain kali saja, jyaa." Shikamaru melambaikan tangannya dan berjalan melewati rumah Naruto. Rumah Shikamaru terletak di sebelah rumah Naruto. Jadi tidak heran jika sang ibu memaksa putranya untuk berteman dengan anak dari tetangga baru tersebut

"Baiklah. Jyaa nee."

Pemuda berambut pirang nan panjang itu pun masuk ke dalam rumahnya.

"Tadaima."

Naruto melepas sepatunya dan mengganti dengan sandal khusus di dalam rumah. Pemuda itu melangkahkan kakinya ke kamar.

"Kaachan, sepertinya sedang keluar."

Strange DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang