Hujan. Ia sudah lama bersembunyi untuk menahan rintikannya. Hingga banyak orang yang menunggu akan kehadirannya, termasuk dengan Rainna si gadis penyuka hujan yang menunggu untuk merasakan sebuah kebahagiaan. Namun, hujan mengkhianatinya.Kedatangann...
Bel istirahat telah berbunyi membuat seluruh murid di kelas mengemaskan barangnya dan menunggu sang guru keluar dari kelas.
"Baiklah sampai di sini pertemuan kita hari ini, sampai bertemu lagi di Sabtu" ucap bu Vina yang membuat murid langsung berhamburan keluar
Sama halnya dengan Rainna dan kawan kawan. Mereka berjalan ke arah kantin bersama sama. Mereka bersenandung riang selama menyusuri koridor untuk ke kantin. Dan tak lupa juga ada pertanyaan 'nanti lo pada mau beli apa?'.
"Oh iya lo semua pada mau beli apa?" tanya Zelsakya si Ratu makan
"Wegilaseh, belum gek nyampe kantin udah di tanyain aja" celetuk Natha yang membuat Zelsakya memutarkan matanya dengan malas
"Eh lebih baik gue tanya sekarang dari pada nanti nunggunya lama timbang milih makanan doang" jelas Zelsakya yang membuat Daryl langsung merangkulnya
"Weh ternyata pacar abdi pinter yah, Gak salah milik cewek abdi teh"
Zelsakya menatap Daryl dengan tajam "pacar dari Hongkong!,ogah banget gue jadi pacar lo dan ini nih ngapain nih tangan segala ngerangkul gue, jauhin gak?"
"Eh lo perut gajah! seharusnya bersyukur kalo ada yang mau sama lo, ini malah di sia siain" celetuk Natha lagi yang membuat Daryl tersenyum lebar
"Nah kan seharusnya teh eneng Zelsakya bersyukur kalo udah punya abdi"
"Heh apa apaan lo ngatain gue perut gajah,lo kira gue buncit banget apa?Dan lo juga ryl, kalo lo masih bilang gue itu pacar lo dan tangan lo masih Setia di sini. Siap siap aja tangan lo gue kasih ke Bu Heni biar di jadiin sop" Ancam Zelsakya yang membuat mereka berdua terdiam dan Daryl pun melepaskan rangkulannya.
"E gila,tega amat lo mau ngasih Daryl ke bu Heni" ucap Rainna
"Iya tuh, dia kalo ngancem mah suka kelewatan gak boleh tau!" sahut Zackya
"Dan asalkan lo tau ngancem orang juga gak boleh! " lanjut Rainna yang membuat Zelsakya cemberut
"Iya iya maaf, kaya lo berdua gak pernah aja sih"
"Eh kita kan bukan ngancem tapi ngasih peringatan iya gak Zack?" tanya Rainna lalu bertos ria dengan Zackya
"Yoi!"
"Udah ah lo semua rese!" Zelsakya pun berjalan cepat meninggalkan mereka semua dengan menyisakan gelak tawa
"Gila, galak galak ternyata ngambekan juga" ucap Rainna lagi yang membuat Daryl menatapnya dengan datar
"Galak galak yang penting dia punya abdi!"
"Eh iya sorry, masih ada pawangnya ternyata" cengeges Rainna yang membuat Zackya dan Natha tertawa terbahak-bahak
"Mampus lo, pawangnya marah!" ucap mereka dengan serempak
Rainna mengerucutkan bibirnya dengan kesal "eh tapi kok kita kagak nyampe nyampe kantin ya?"
"Ngalihin pembicaraan nih anak." gumam Zackya
"Buka mata lo lebar lebar ye mbak, ini kita udah nyampe kantin" ucap Natha yang membuat Rainna cengengesan
"Tanpa lo bilang gue juga udah tau sih"
"Yeu si Bambang" gerutu Natha
Setelah itu mereka pun duduk di bangku yang biasa mereka duduki dan sudah ada Zelsakya yang sedang makan di sana. Ya, walaupun Zelsakya ngambek pasti kalau di kantin dia duduknya juga tetap di situ dan menunggu yang lain datang sambil makan.
"Zel sorry ye" ucap Rainna yang membuat Zelsakya mendongakkan kepalanya
"Lah siapa juga yang marah sama elu" sahutnya
"Alhamdulillah kalo gitu, oh iya pada mau mesen apa biar gue yang mesenin" ucap Rainna sambil memberikan sebuah kertas dan pulpen yang diawali pada Zelsakya
"Gue udah mesen" jawabnya lalu menggeser kertas itu kepada Zackya sampai seterusnya.
Tidak sampai lima menit untuk menunggu, daftar pesanan sudah selesai dan Rainna pun segera memesankan makanannya.Mereka semua memesan menu yang sama yaitu mie ayam dengan es jeruk.Rainna pun langsung mengantri dengan siswa lainnya namun saat mengantri ia mendengar salah siswi yang membicarakannya dan juga menatapnya dengan serius.
"Oh jadi dia yang ada di foto itu"
"Tapi kok beda ya masih cakepan yang di foto"
"Gak ah, Cakepan yang asli,setuju deh gue kalo dia sama Danis"
"Cakep dari hongkong,muka pas pasan gitu lo bilang cakep?mata lo gak beres nih"
"Gue nyumbang pemutih deh, biar bening mata lo."
"Bener anjir kata Danis tu cewek mirip cabe"
"Iya juga ya, pantesan Danis kayak gak suka sama dia"
"Cabe dari mananya si? Pakaian dia sopan kok, gue tau dia anaknya baik kok. Gak seperti yang lo semua omongin."
"Dari mana lo tau?"
"Gue kenal sama dia.Walau gak deket."
"Gue bukan nanya lo koplak, gue nanya sama manusia di sebelah lo."
"Gue? Lah emang elo gak denger dia di bentak habis habisan sama Danis di aula tadi"
"Yah kasian deh, di omelin plus di tolak pula"
"Gimana gak diomelin orang dia cuma cewek caper yang nyari sensai"
Rainna menghembuskan nafasnya pelan. Sengaja di lambatkan tempo jalannya agar bisa berdiri pas,tepat di depan para siswi yang membicarakannya tadi,ia pun tersenyum seraya mengambil menatap mereka satu persatu "Buat kakak adek atau sepantaran gue yang terhormat, makasih udah ngomongin gue.berkat lo semua mungkin dosa dosa gue yang ada berkurang hehe.Makasih atas bantuannya! "
🍁 Bersambung ***
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Terima kasih buat yang udah nungguin cerita gaje ini dan membaca cerita ini
Maaf kalo ada typo dan gak nyambung alurnya
Semoga kalian suka sama cerita ini dan tunggu kelanjutan kisah Rainna sama Danis ya!