Empat

193 11 0
                                    

"Ya sekarang yang mendapat tanda tangan paling sedikt adalah Riska Meilani" ucap Ridwan
"Riska silahkan maju kedepan" lanjutnya

Riska hanya meghela napas, dia sudah yakin kalau dia pasti bakal dihukum, lalu dia berdiri pergi kedepan. Menerima hukuman apa yang ia dapat nantinya.

"Jadi hukuman lo...." Rezi menggantungkan kalimatnya, dia sedang berfikir hukuman apa yang pantas buat adik kelas seperti Riska.

"Hukumannya lo harus beliin teman ruangan lo coklat" sambungnya.

"E-rmmm ngg-gak ada hukuman yang lain kak?" Ucapnya,
Riska tidak memiliki banyak uang untuk membeli coklat sebanyak itu.

"Nggak ada, pokoknya lo harus beliin coklat buat teman-teman lo" Tegasnya

"Baik kak" ucap Riska malas.

🌻🌻

Author Pov

Setelah kejadian kemarin Riska akhirnya membeli coklat buat teman-temannya. Bukan coklat yang seperti temannya fikirkan, ternyata Riska cukup cerdik, dia membeli Permen rasa coklat untuk dibagikan ke teman ruangannya. Sampai-sampai ketiga pembibing mereka keheranan karena ulah Riska itu.

"Loh, kok Permen sih? Bukannya gue kemarin bilang beliin coklat?" Ucap rezi keheranan.

"Ini rasanya apa kak?" Tanya riska, sambil menyodorkan permen itu kepada rezi

"Coklat" balasnya statis

"Nah itu, jadi gue udah laksanain hukuman kakak" ucap riska, dengan penuh kemenangan

"Tapi gu--" Belum juga rezi membalas namun ucapannya terpotong oleh Ridwan

"Udah lah Zi, yang penting dia udah laksanain hukumannya. Jangan perbesar lagi masalah yang tidak seharusnya" ucap Ridwan.
"Sekarang kamu boleh duduk Ris" sambungnya.

"Baik kak" ucap Riska, seraya berjalan menuju bangkunya

Hari ini mereka hanya mengelilingi sekolah yang di temani pembimbing mereka. Alasan mereka mengelilingi sekolah agar siswa baru tahu dimana letak perpustakaan, ruang bk, uks dll.

🌻🌻

Setelah cukup lama mengelilingi sekolah, mereka kembali keruangan.
Diruangan mereka bakal dapat tugas lagi, buat besok, hari penutupan MOS.

"Jadi besok kalian bikin surat untuk kami bertiga, pokoknya isi surat itu rasa jengkel kalian kepada kami bertiga, misalnya ada sifat kami bertiga yang tidak kalian sukai, kalian boleh tulis di surat itu" ucap Tika menjelaskan pada siswa baru

"Kalian nggak perlu takut, di surat itu kalian nggak usah cantumkan nama kalian" sambung Ridwan, dia tahu pasti adik kelasnya itu rada takut tulis yang gituan, apa lagi hal buruk yang mereka lakukan kepada adik-adik kelasnya itu.

"Baik kak" ucap mereka bersamaan.

"Yah sudah, kalian boleh pulang" ucap Tika
Anak ruangan VI langsung berhamburan karena mendengar kata Pulang yang keluar dari pembimbing mereka.

◾◾◾
Partnya kali ini pendek. Soalnya gue lagi malas befikir

RISKAWhere stories live. Discover now