"lain kali lo gak usah ikut lagi biar gue yang hadepin tuh ketos,tapi moga aja gue gak berurusan lagi sama dia" jawab Windy dengan tersenyum.
"Wind gue boleh tanya gak?" cerca Deksa.
"Lo tadi kenapa teriak teriak gitu?"
"maksud lo?"
"Iya tadi kenapa lo kok berani beraninya teriak berisik"
"Yang berani itu kalian pake sok sok-an ngaku ngaku lagi btw gue mau dong main ke rumah lo Deks lagi boring gue" pinta Windy untuk mengalihkan pembicaraan
Windy meminum es tehnya hingga tandas setelah menghabiskan bakso.
"Wind gue sama Deksa ikut semacem komunitas dance di Jogja nanti malem ada pertemuan lo mau ikut? nanti malem gue gak dirumah sorry'' ujar Diksi
"pulang sekolah lo mau temenin gue kan Wind nyari kaos buat latihan dance?" ucap deksa sambil mengaduk aduk es teh.
"oke" ucap Windy singkat
" Wind lo yakin gak mau join sama kita lo bisa nunjukin koreografi lo "
kata Diksi
"koreografi apaan,mana gue paham ke gitu neng geulis mah" ucap Windy menghindar dari pembahasan yang paling Windy hindari.
"Wind gue tahu lo bohong, 2 tahun lalu gue liat lo di turnamen dance Damns gue liat lo dapet juara umum waktu itu,ayolah Wind gue tahu lo bohong" seru Deksa penuh selidik.
"Sorry deh gue nggak tertarik" ucap Windy pergi menjauh dari kantin berjalan menyusuri koridor mencari toilet cewek.
Windy berlari secepatnya bahkan beberapa kali dia menabrak siswa mungkin kakak kelasnya.Bahkan beberapa kali Windy mendengar umpatan dari orang yang ditabraknya.Acuh.Windy kali ini hanya butuh tempat yang sekiranya sepi untuk dirinya sendiri, dan bagi Windy tempat itu adalah toilet pojok yang katanya angker tapi Windy tidak peduli kalau pun ada hantu nongol Windy gak takut karena dia hafal ayat kursi.
Brakk
Sekuat mungkin Windy melampiaskan emosi yang berkecamuk dalam dirinya.
Windy menatap wajahnya lekat lekat di cermin mengingat malam itu disaat dirinya harusnya bahagia.
"Aku berhenti ngedance karena kamu,saat kamu pergi menjauh saat aku bisa nunjukin kalo aku berguna" batinya
"Katanya merpati nggak pernah ingkar janji "lirihnya terisak isak baginya kejadian itu sangat nyata dan baru saja terjadi semalam.
Wajah putih Windy yang sedari tadi menangis cepat cepat disekanya kasar ,mencuci mukanya dengan air wastefel menenangkan dirinya yang bergejolak karena emosi.
Sekiranya tenang Windy keluar dari toilet berjalan menuju aula melalui koridor yang dilaluinya tadi sambil melihat lihat sekolahnya yang katanya sudah berlisensi RSBI dan juga kelas kelas akselerasi yang disediakan bagi siswa bea siswa.
***
"Deksa,ayo buruan lo lama banget kita cuma mau beli kaos gak lagi mau pergi kondangan "teriak Windy sambil menghentakan kakinya dilantai dan melihat jam tangannya.
Bagaimana tidak Windy yang sejak tadi menunggu Deksa serasa ingin sekali mencakar wajah Deksa yang sejak tadi keluar masuk kamar mandi hanya karena baju baju payahnya.
" lets go gue dah siap nih wehew"ucap Deksa sambil nyengir
"Sialan lo" Windy sambil mengerucutkan bibirnya bayangin aja udah hampir satu jam dia menunggu Deksa.
⚫⚫⚫
Windy dan Deksa pergi ke sebuah mall memasuki lantai lantai pertokoan,melihat pernak pernik berkilauan namun matanya hanya tertuju ke toko pakaian.
"Wind yang ini cocok gak?" ucap deksa menunjuk kaos warna merah maroon
"kalo gue jadi lo mending lo beli yang ini deh,tuh lo kumpulnya malem kan mending pake yang ini" kata Windy sambil membolak balik kaos abu abu swag.
"okay gue ke kasir dulu ya"
"iya buruan gak pake lama"
Windy yang saat itu sedang melihat lihat boneka Doraemon dikagetkan karena sebuah tepukan dari belakang.
"Yoks Wind pulang"
"Hmmb iya"
Mobil Deksa tepat berhenti di depan gerbang rumah Windy dengan lampu lampu redup di sekitar kost kost-an Windy dan jalanan yang sudah sepi
"Wind gue duluan ya ,see you "
"see you"
✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏
Mohon Vomentnya ya 🙏🙏
Sempatkan untuk ngevote luangkan untuk comment .Pencet bintang nya dong wkwkw.
Love you....
YOU ARE READING
Hello My Bad Nerd
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM BACA "Robek hati ku sekuat mungkin,karena rindu yang akan selalu menjahit setiap luka"-VAWT "Kini biar waktu menikam masing masing antara perasaan kita,entah melenyapkan atau menyadarkan bagi ku dirimu tetap sama dan selalu tak...
chapter 1
Start from the beginning
