Ke-Tiga

58 4 0
                                    

"Jadi terkenal itu mudah, tapi punya teman yang bisa dianggap sahabat itu yang susah."

-Dari Vanya, teruntuk semua pembaca-

Agustus 2015. Di Surabaya.

VANYA POV.

Suatu hal yang menyenangkan bagiku, bertemu hari Selasa lagi dan latihan basket lagi. Memang hari Selasa khusus jadwal latihan basket putri. Untuk putra, mereka latihan hari jumat sore.

Sore ini, Dev tidak bisa menemaniku. Dia harus menyelesaikan tugas PKn-nya untuk besok.

Devaldy❤: Latihan basket pulang jam berapa, dear?

Vanyazee: Aku ga tau dear. Kalo kamu gabisa jemput, aku bisa pulang sama Pak Mardi. I'll be okay:)

Devaldy❤: Kalo aku udah selesai, aku jemput kamu gapapa.

Vanyazee: Gausah sayang, I'll be okay❤

Devaldy❤: I'll be okay too, dear❤. Aku jemput. Jangan nolak yaa:))

Vanyazee: Yaudah, nanti aku kabari lagi, biglaffdev❤

Devaldy❤: Sure:)biglaffvan❤

Kira-kira begitu percakapan LINE ku dengan Dev tadi sebelum mulai latihan.

"Hari ini akan saya lakukan seleksi untuk masuk di tim inti." Kak Kris membuka suara setelah kami selesai pemanasan. "Akhir bulan ini akan ada turnamen. Dan karena kelas dua belas sudah pensiun, maka kelas sebelas yang tinggal tujuh butir ini harus di seleksi lagi." lanjutnya.

"Kok butir sih Kak?" Kak Devia, dia kelas sebelas, memprotes ucapan Kak Kris barusan. Karena dia merasa tidak pantas disebut butir.

Kak Kris hanya terkekeh sebentar, "Daripada saya bilang ekor?" katanya menanggapi.

Kami ikut terkekeh mendengarnya. Benar, Kak Kris memang hangat dan bersahabat.

Seorang kakak kelas dua belas mengangkat tangan, Kak Kris menatapnya, "Kelas dua belas beneran pensiun nih, Kak?" tanyanya.

Kak Kris mengangkat bahu, "Katanya kesiswaan sih gitu."

"Yaahhh.." terdengar rengekan kekecewaan dari kelas dua belas.

"Udah tua, tau diri." cibir Kak Kris yang membuat kami tertawa.

"Yaudah, yang kelas dua belas boleh istirahat sama duduk duduk di tribun jadi supporter." Perintah Kak Kris.

Kelas dua belas menjalankan perintah Kak Kris barusan. Sedangkan kami, kelas sepuluh yang baru masuk dan kelas sebelas yang katanya tinggal tujuh butir ini bersiap siap untuk seleksi. Doakan aku ya?

***

"Saya akan membagi menjadi dua tim dalam satu quarter. Yang belum saya panggil berarti masuk di quarter berikutnya. Oke?" Kak Kris mulai menentukan ritme permainan.

"Tim pertama. Kapten Devia, Novi, Vanya, Reta, Bianka. Tim kedua. Kapten Melva, Jesse, Rere, Andin, Sandra. Yang lain, menyusul." Kak Kris mulai membagi tim.

SUNSET SELEPAS BASKETWhere stories live. Discover now