Author playlist : Blossom - Dhong Zhen
***
Maaf untuk typo(s) yang nyempil di sana-sini.
Source pics : Pinterest
Happy reading!
***
"Aku tahu jika aku sangat tampan, tapi bisakah kau berhenti menatapku seperti itu?" kata Ying Jie. Ekspresinya terlihat sangat terganggu sementara Xian xian yang mendengarnya membelalakkan mata. Mulutnya terbuka lebar hingga Jie memutar kedua bola matanya, jengah.
Keduanya terdiam untuk beberapa saat, hingga keheningan menguasai udara. Beberapa kali Jie melempar makanan ikan ke dalam kolam hingga kolam teratai itu beriak oleh gerakan ikan-ikan koi yang berebut mendapatkan makanan yang dilempar oleh Jie.
Xian xian mengorek kupingnya. "Apa aku tidak salah dengar?" tanyanya. "Jelas kau mengikutiku hingga ke istana ini," serangnya dalam satu tarikan napas. Xian xian menoleh ke belakang, ia mengecilkan suaranya saat kembali bicara, "Apa kau tidak tahu malu?"
Hening.
"Apa?" tanya Xian xian lagi saat Jie mengangkat satu alisnya tinggi. "Tolong jangan katakan jika pertemuan kita ini hanya kebetulan semata."
"Jie berdecak, memalingkan muka. "Kenapa aku harus mengikutimu?"
Dewa Langit, Jie benar-benar menyulut emosi Xian xian yang sudah berada di tingkat mengkhawatirkan. "Karena kau menyukaiku," pekiknya tertahan. "Apanya yang lucu?" tanyanya saat Jie tertawa renyah.
"Kau. Kau sangat lucu," jawab Jie ringan. "Kenapa kau begitu percaya diri?"
Xian xian memiringkan kepala ke satu sisi, tidak mengerti.
"Aku menyukaimu saat berada di khayangan, sekarang sudah tidak lagi," sambung Jie dengan ada ringan. Pernyataannya tentu tidak langsung dipercaya oleh Xian xian karena dia yakin jika Jie penuh dengan muslihat. "Aku berada di sini karena ingin istirahat dan mengasingkan diri selama beberapa waktu—"
"Dengan mengambil alih tubuh Pangeran Shang Yingjie?"
Jie kembali mengangkat bahunya ringan. "Pada kenyataannya sang pangeran telah mati. Dia mati muda karena penyakitnya dan aku masuk untuk menggantikannya di sini. Tidak ada yang dirugikan selama aku tidak mengubah sejarah."
"Tapi kau mengganti rupanya menjadi wajahmu."
"Aku tidak mungkin menggunakan wajahnya."
"Kenapa?" tanya Xian xian, gemas.
"Karena aku jauh lebih tampan darinya."
Jawaban yang diberikan Jie membuat Xian xian tidak bisa berkata-kata. Dia terlalu syok, sama sekali tidak mengira jika sang pangeran langit memiliki rasa kepercayaan diri yang begitu tinggi.
YOU ARE READING
Tears of the Lotus
FantasyXian Xian putri dari Dewa Perang Yuan Feng merupakan satu dari dewi tinggi yang ada di Kerajaan Langit. Dewi berusia tujuh puluh ribu tahun itu begitu menyayangi ayahnya tanpa tahu kebenaran yang selama ini disembunyikan Yuan Feng darinya. Di si...