Bab 4. Hilirnya Awan

1.7K 295 10
                                    

Author playlist : Blossoms ~ Dong Zhen

Maaf untuk typo(s) yang nyempil di sana-sini.

Source pic : Pinterest

Happy reading! ^^

***

Ying Jie tersenyum simpul. Sang dewa berdiri mengambang di udara sambil melipat kedua tangannya di depan dada. Xian xian pikir dia bisa bersembunyi darinya? Yang benar saja. Sang dewi mungkin memiliki ilmu sihir sangat tinggi, tapi dia lupa dengan siapa dia berhadapan saat ini.

Menurut Ying, Xian xian terlalu ceroboh. Sang dewi memang menekan penggunaan ilmu sihirnya, namun ia lupa jika Ying Jie bukan dewa biasa. Selain Xian xian, Ying Jie juga memiliki gelar 'Dewa Tertinggi' jadi bukan hal yang sulit baginya untuk menemukan Xian xian.

Ying Jie merenung dalam. Rasanya tidak akan menyenangkan jika dia muncul begitu saja di hadapan Xian xian. Ia tersenyum tipis saat sebuah rencana menyelinap ke dalam pikirannya. Jika Xian xian ingin bermain-main di bumi, kenapa ia tidak ikut dalam permainan sang dewi?

Benar, akan lebih menyenangkan jika ia ikut ke dalam permainan Xian xian.

Ying Jie tidak bisa menahan diri untuk tidak tertawa saat emmbayangkan bagaimana reaksi Xian xian saat melihatnya dalam sosok manusia. Ah, pasti akan sangat lucu dan menggemaskan, pikirnya, dan ia pun menghilang pergi untuk menjalankan rencananya.

***

Hong Hui dan beberapa prajurit langsung berlari saat mendengar teriakan keras Bo Fang. Mereka berjalan menyusuri sebuah lorong pendek di sisi bangunan menuju sebuah bangunan terpisah yang ada persis di belakang bangunan utama.

"Ada apa?" tanya Hong Hui saat melihat wajah kepala prajuritnya yang pucat pasi. "Ada apa denganmu?" tanyanya lagi. Tatapannya beralih dari Bo Fang ke Xian xian secara bergantian.

Rasa ingin tahunya semakin besar saat Xian xian mengendikkan bahunya ringan.

"Pangeran Kedua, dia tidak waras!" kata Bo Fang setelah mendapatkan suaranya kembali. Dia bersembunyi di balik punggung Hong Hui sementara telunjuknya terarah lurus pada Xian xian yang tersenyum penuh arti. "Kita harus membunuhnya," sambungnya terdengar ketakutan.

Suara Bo Fang yang bergetar membuat Hong Hui menekuk keningnya dalam. "Bo Fang," panggilnya, "kenapa kau bersikap seperti ini? Apa kau lupa jika kau salah satu kepala pasukan prajurit Kerajaan Shang?"

Bo Fang menelan dengan susah payah. Dia menggelengkan kepala dengan cepat. Dia tidak akan lupa jabatan yang didudukinya dengan susah payah itu. Bo Fang bahkan harus menerima cacat pada wajahnya akibat pertempuran. "Hamba tidak lupa, Pangeran."

Hong Hui mendesah. "Lalu apa yang membuatmu ketakutan seperti ini?"

Bo Fang melirik sekilas pada Xian xian, tubuhnya tersentak saat Xian Xian menyipitkan mata dan tersenyum penuh arti padanya. "Semua orang akan ketakutan jika mereka ada di posisiku," katanya. "Dia..., dia..., bocah gila itu akan mengebiriku!" sambungnya dengan nada lebih tinggi.

Satu.

Dua.

Tiga.

Dan Hong Hui pun tertawa keras mendengarnya. Tawa itu terdengar begitu renyah dan menular dengan cepat. Empat orang prajurit yang ikut bersamanya ikut tertawa mendengar penuturan Bo Fang.

"Apanya yang lucu, Yang Mulia?" tanya Bo Fang.

Hong Hui langsung menutup mulut dengan telapak tangannya sendiri. Pria itu berusaha untuk tidak tertawa tapi ekspresi Bo Fang saat ini benar-benar membuatnya geli.

Tears of the LotusWhere stories live. Discover now