Bab 1. Awal Perjalanan

4.4K 549 36
                                    

Author playlist : The Journey of Flower OST

Baca lebih cepat : Karyakarsa/fuyutsukihikari

***

Dilarang menyalin, menjiplak dan mempublikasikan tanpa seizin penulis.

.

.

.


Kaisar Langit membelalakkan mata saat melihat perilaku putra keempatnya yang tak biasa. "Apa yang Ying Jie lakukan?" tanyanya pada Yuan Guo yang merupakan putra ketiganya dengan nada tidak percaya.

"Ada apa dengan adikmu?" sambungnya. Ia menekuk keningnya dalam.

Yuan Guo berdeham. Ia mengangkat tangannya di depan dada sebelum menjawab penuh hormat, "Sepertinya adik keempat jatuh cinta pada pandangan pertama, Ayahanda."

"Omong kosong!" bentak Kaisar Langit, tidak sependapat. Orang nomor satu di Kerajaan Langit itu terlihat tidak suka dengan apa yang dilakukan oleh putra kesayangannya itu.

Yuan Guo melirik lewat bahunya. "Bukankah akan lebih baik jika dia jatuh cinta pada wanita lain, Ayahanda?"

Tubuh Kaisar Langit membeku. Ucapan putra ketiganya membuatnya tidak bisa berkata-kata. Dia menatap sosok putra bungsunya dengan ekspresi cemas.

"Kita tidak tahu sampai kapan racun penghilang ingatan itu bekerja. Namun kita akan merasa lebih lega jika Ying Jie sudah menambatkan hatinya pada wanita lain." Kaisar Langit masih menatap lekat putra bungsunya saat mengatakannya.

Jauh di depannya, Ying terlihat masih beradu argumen dengan Xian xian dan terus berusaha untuk membawa wanita dalam gendongannya ke dalam Istana Langit.

"Tapi wanita itu mengatakan jika dia putri dari dewa perang."

"Lalu apa masalahnya?" tanya Guo tidak mengerti.

Kaisar Langit mendesah keras. Ia menatap putra ketiganya lekat. "Apa kau lupa jika wanita yang dicintai adikmu masih memiliki kekerabatan dengan dewa perang?"

Guo tidak langsung menjawab. "Wanita itu sudah lama tiada, dan jika Ying memang mencintai putri dari dewa perang, maka kita tidak harus menghalanginya. Dan lagi, dewa perang tidak pernah mengungkit-ngungkit apa pun yang berkaitan dengan wanita itu. Bahkan namanya pun terlarang diucapkan di Istana Yen dan Istana Langit."

Kaisar Langit mengangguk, setuju. "Kau benar." Ia mendesah panjang. "Tidak seharusnya aku mencemaskan hal ini."

"Kita harus memberi Ying kesempatan membuka hatinya untuk wanita lain."

"Sepertinya akan sulit menaklukkan Dewi Xian xian," timpal Yan Guo. Pangeran ketiga dari Kerajaan Langit itu menggelengkan kepala saat melihat Xian xian melepaskan diri dari gendongan Ying dan mendaratkan satu tamparan keras di pipinya. "Ah, itu pasti sangat sakit," ujarnya dengan seringai mengejek.

Kaisar Langit melangkah maju. Giginya gemeretak, menahan marah.

"Ayahanda, jangan marah!" ucap Yan Guo, berusaha untuk menenangkan emosi ayahnya. "Rasanya akan sangat hambar jika Dewi Xian xian menerima Ying begitu saja. Aku berani bertaruh jika Ying akan melupakannya dengan cepat jika Dewi Xian xian takluk dengan mudah."

Kaisar Langit terlihat tidak setuju. Namun dia tidak mengatakan apa pun. "Cepat atasi kekacauan ini!" perintahnya tegas. "Aku tidak mau dewa perang murka karena adikmu melukai putri kesayangannya," sambungnya sebelum membalikkan badan dan berlalu pergi.

***

"Kau benar-benar pintar membuat seorang wanita marah besar." Hui Zhong menepuk bahu adik bungsunya dengan kipas lipat di tangannya. Dia menatap ke arah dimana Xian xian melayang pergi. "Apa kau sadar jika wanita yang kau buat marah itu putri dari dewa perang?"

Tears of the LotusUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum