prologue

3.8K 691 57
                                    

Dia diam berdiri di ambang pintu. Menatap lurus ke arahnya yang sibuk di depan beberapa layar komputer. Tak ada suara lain selain bunyi klik dari mouse dan ketukan pada papan keyboard. Dia sedang mengumpulkan keberanian. Kedua tangannya yang menggenggam segelas coklat hangat itu sedikit bergetar.

Dia pikir, dia sudah gila. Sama sintingnya dengan sosok yang membelakanginya tersebut. Keputusan ini telah bertolak belakang dengan akal sehat. Mungkin, untuk orang lain yang masih bisa berpikir jernih, seharusnya dia menggunakan kesempatan sekecil apa pun untuk pergi. Namun, kenyataannya sekarang justru bertolak belakang. Dia datang dengan sebuah rasa asing yang menghanyutkan.

"Kembali ke kamar. Tidur."

Dia terbangun dari lamunannya saat mendengar suara berat bariton dan maskulin tersebut. Sejak kapan dia mengetahui keberadaannya?

"Jangan buat aku berubah pikiran, Seungwan," gumam lelaki yang masih memunggunginya tersebut.

Dia terenyuh sejenak. Kembali meyakinkan diri dengan berbagai pertanyaan yang seharusnya membuat dia berpikir atas ketepatan akan keputusan ini. Dan bukannya ragu, hatinya justru berkehendak lain.

"Aku..." Dia menarik napas dalam dengan mata terpejam sejenak sebelum melanjutkan, "bawa aku bersamamu."

Sebuah senyum miring terulas di bibirnya. Di antara ego yang telah dimenangkan serta kebahagian yang membuatnya terhanyut dalam sebuah belenggu atas kegilaan ini.

"Kau sudah benar-benar jatuh hati padaku?"

Dan bodohnya, Son Seungwan mengangguk lugu. Sebelum kemudian menggeleng keras. Terlambat. Senyuman itu sudah mengembang di sana.





🚬



penasaran?

ANYWHEREWhere stories live. Discover now