Hurt

2.1K 265 7
                                    

" Kalian mau kemana?"

Yuka dan Yuras, yang saat malam baru kembali ke masion terpisah milik mereka menemukan bahwa keluarga Luciel, semuanya telah berpakaian rapih dan mengemasi barang-barang mereka.

" Obatilah luka Luciel. Kami beeum sempat mengobati dirinya apalagi di bagian kaki yang paling parah"

Bukannya menjawab, Liffus malah menatap Yuras dengan pandangannya yang sendu.

Yuras dan Yuka tahu. Pasti ada sesuatu yang terjadi disini.

" Luciel mengusir kami. Tolong jagalah dia untuk kami selama kami tidak ada" lanjut Liffus lagi sambil sesekali memandang pintu kayu kamar Luciel yang masih tertutup.

" Aki sudah berusaha membujuknya namun Pangeran tidak menjawab sedikitpun. Kupikir setidaknya kalian bisa sedikit mantra penyembuh. Dan.... Berikan obat ini pada Pangeran sesuai catatan yang kubuat. Dia membutuhkannya"

Dengan enggan Gin menyerahkan satu kotak emas dengan lipatan kertas diatasnya. Ia ingin tetap bersama Luciel, melindunginya sambil menebus kesalahannya.

Tapi, sekarang dia harus pergi. Disaat Luciel seharusnya benar-benar membutuhkannya.

" Jaga diri kalian baik-baik" Yuka berucap pelan. Dengan isyarat Liffus akhirnya mengerti dan berjalan keluar dari masion itu. Setelah tidak ada suara, barulah Yuras membuka pelan pintu kamar Luciel dengan kunci cadangannya.

Didalam, keadaan Luciel sudah seputih mayat. Tubuhnya mengigil sementara kakinya biru membengkak. Darah yang keluar dari bibirnyapun kini berubah menjadi hitam sementara suhu tubuhnya diatas rata-rata.

" Luciel..." menutupi paniknya, Yuras mencoba untuk membuat Luciel trap terjaga. Jika dia tidur sekarang, maka akibatnya akal fatal dan Yura tidak akan mebiarkan hal buruk mendekati anak tersebut.

Yuka disisi lain, sibuk memberi kompresan pada kali dan kening Luciel yang dingin. Dia membuka baju sekolah Luciel, menghilanglan keringat yang menempel lalu menggantinya dengan baju yang lebih hangat.

" Kenapa kakak harus membunuhnya Yuras? Aku tidak mau seseorang mati atas namaku" rancau Luciel. Dari matanya jatuh air mata yang deras, menggambarkan betapa kecewanya ia pada keluarga yang mulai ia percayai.

" Aku bahkan membentaknya tadi. Kakak pasti akan benar-benar membenciku sekarang"

" Aku tidak berguna namun berani lancang didepannya. Aku benci diriku sendiri Yuras" isak Luciel lagi. Bibirnya yang pucat terus merancau, membuat Yuras semakin tidak tega dan terus merapalkan mantra penyembuh agar keadaan Luciel sedikit membaik.

Yuras tidak menyangka, akan ada hari dimana kejadian dulunya terulang lagu sekarang.

" Kak, tulang kakinya bergeser. Aku harus mengembalikan itu seperti semula" lapor Yuka meminta ijin.

Membenarkan letak tulang pasti akan sangat sakit, namun itulah satu-satunya cara yang mereka miliki sekarang.

Maya Yuras beralih pada Luciel yang merintih pelan. Tangan anak itu sudah sedingin es, sementara bibirnya terus bergetar untuk menahan rasa sakit.

" Luciel, Yuka akan membenarkan letak tulang kakimu dan itu mungkin akan sangat menyakitkan. Tolong gigit kain ini jika kau tidak bisa menahan sakitnya lagi"

Luciel tidak lagi mampu merespon sehingga Yuraslah yang memasukan gumpalan kain itu dngan hati-hati kemulut Luci dan memberi isyarat agar Yuka melakukannya dengan cepat dan hati-hati.

Crak

" ARGH!" Luciel melolong saat pergelangan kakinya telah kembali ke posisi semula. Bulir bening itu kembali menetes, dari kelopak matanya ataupun dari tubuhnya yang rapuh.

Nafas Luciel masih memburu karena demam, jadi dengan telaten keduanya terus merawat Luciel sampai akhirnya anak itu tidur dengan nyenyak.

Setelah membacakan mantra penyembuh, keduanya keluar dan meninggalkan Luciel yang sebenarnya masih terjaga didalam kamarnya.

" Badanku mungkin terasa remuk dan ngilu. Namun, kenapa hatiku jauh terasa lebih sakit saat kakak tidak ada disini?"

Holaa, kembali lagi dengan saya yang tanpa sengaja membuat chapter pendek ini😂

Chapter depan antara hari ini, besok, atau lusa deh, balasan atas chapter pendek bin aneh ini😅

Jangan lupa buat vote dan comment ya, gak lama dan gak bakalan rugi kok^^

Sekian dari saya, thanks for reading all~

[END] Angel or Devil : RewriteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang