*Bagian 25

2K 164 46
                                    

Sudah 3 hari Raya di opname dan selama itu pula Aldi bolak balik untuk mengunjungi Raya. Meskipun Raya selalu berpura-pura tidur saat Aldi datang. Raya sungguh tak ingin membuat percakapan apapun dengan Aldi. Bahkan kalau bisa Ia ingin menghindari Aldi. Amora tidak di izinkan untuk menjenguk Raya. Raya hanya meminta Amora untuk menyelesaikan pekerjaanya selama Ia di opname. Amora menurut paling tidak di rumah sakit ada yang menjaga Raya.
Aldi selalu berusaha pulang cepat dan bahkan meninggalkan Putri begitu saja tanpa penjelasannya. Seperti hari ini Aldi sudah akan pergi lagi namun kali Ini Putri menahannya.

"Kamu mau kemana?" Tanya Putri

"Kamu pulang sendiri ya. Aku ada urusan" ucap Aldi. Putri menahan tangan Aldi.

"Kemana?" Tanya Putri. Aldi melirik jam di tangannya. Ia tak ingin ketika Ia datang Raya tidur lagi.

"Kita bicara nanti ya" ucap Aldi

"Katakan dulu kamu mau kemana?" Tanya Putri lagi. Aldi menghela napasnya.

"Rumah sakit" ucap Aldi

"Hah? Siapa yang sakit? Mama papa atau caca?" Tanya Putri. Aldi tak menjawab. Ia sungguh tak tau harus mengatakan apa.

"Raya?" Tanya Putri ragu.

"Aku hanya.." ucap Aldi dan tak mampu melanjutkan kalimatnya 

"Jadi benar dia? Pergilah" ucap Putri dan akan meninggalkan Aldi. Namun Aldi menahan kedua bahu Putri.

"Put.. dengerin dulu ini ngga kaya yang kamu pikir. Aku dan Raya.." ucap Aldi dan di putus Putri.

"Memangnya apa yang aku pikir?" Tanya Putri

"Maafin aku. Seharusnya aku jujur dari awal." Ucap Aldi

"Pergilah. Barangkali Raya membutuhkan mu sekarang" ucap Putri

"Sakitnya cukup parah, apa kamu tidak ingin menemuinya? Atau mungkin kamu bisa menghubungi teman mu yang lain?" Tanya Aldi

"Kenapa aku harus menemuinya? Kenapa teman-teman ku harus menemuinya? Memangnya siapa dia?" Ucap Putri.

"Put.." ucap Aldi

"Kalau kamu ingin mengunjunginya atau menjaganya. Datang saja sendiri." Ucap Putri

"Kamu bilang kamu sayang sama dia,apa ngga sedikit pun kamu khawatir?" Ucap Aldi sedikit membentak ini pertama kalinnya Aldi meneriaki Putri.

"Tapi aku juga manusia" bentak Putri balik.

"Kamu ngga bener-bener tau apa yang udah aku lewatin. Aku memang sayang tapi aku jauh membenci dia. Aku benci dia. Aku setengah mati membenci dia." Lanjut putri dan air matanya pun mengalir.

" Silahkan pergi dan lakukan apapun untuk Raya tapi jangan minta aku untuk menemui dia. Jangan tolong" lanjut Putri dan mengatupkan tangannya memohon kepada Aldi. Aldi menghampiri Putri. Namun putri mundur satu langkah.

"Tolong jangan minta aku seperti itu. Tolong jangan buat aku terlihat menjadi orang jahat. Bukan aku yang salah. Kenapa harus aku yang merasa bersalah" isak Putri.

Aldi ingin memeluk putri, namun putri mundur lagi selangkah. Ia menggeleng.

"Tolong jangan minta aku melakukan itu. Aku benar-benar tersiksa dengan cukup medengar namannya. Tolong jangan buat aku terlihat seperti sahabat yang membuang sahabatnya. Bukan aku yang membuang tapi dia yang pergi. Tolong jangan sudutkan aku" isak Putri yang semakin menjadi.

"Aku benar-benar ingin mati setiap kali melihatnya,melihat dia tertawa melihat dia baik-baik saja setelah apa yang udah dia lakukan sama aku." Isak putri lagi.

KELABU (Pre order) Where stories live. Discover now