*Bagian 4

2.1K 161 6
                                    

Amora mengganti Flat shoesnya dengan heelsnya sebelum masuk ke ruangan Raya. Ia membawakan satu Botol shake untuk sarapan Raya. Amora masuk ke dalam ruangan dan seperti Biasa dia sudah melihat Raya tampil cantik dengan kemeja putih,rok brukat maroon dan blazzer hitam yang mencetak lekuk sempurna Raya. Benar-benar membuat Amora sangat iri.

"Morning madam,this is your Breakfast" ucap Amora dan tersenyum lebar. Ia meletakan tiga botol di meja Raya. Satu botol berisi sebuah Teh pembakar lemak,satu lagi berisi larutan pelapis lambung,dan satu lagi berisi milkshake coklat yang di campur dengan alpukat hari ini.

"Hari ini saya mengganti campuran milkshake Ibu dari pisang menjadi Alpukat. Kalorinya jauh lebih rendah dan lebih enak" ucap Amora dengan energic.

Raya tak memberi respon apapun. Ia hanya terus mengetik pada Laptopnya.
Amora mengerucutkan bibirnya karna tidak di respon.

"Saya permisi keluar dulu bu" ucap Amora dan bersiap akan pergi. Namun kemudian Amora berbalik lagi.

"Ah ya.. Hari ini pak Darmaaji ingin bertemu dengan Ibu. Beliau mengatakan akan bertemu Ibu di Best steak kemang, jam makan siang." Ucap Amora.

Raya menghela napasnya, Ia melirik jam tangannya.

"Hari ini Ibu tidak jadi ada jadwal untuk bertemu Mr.andrew. So kegiatan Ibu hari ini adalah mengecek katering untuk besok dan melihat Gladi resik untuk acara besok. Setelah itu Ibu bisa langsung bertemu Pak Darmaaji." Terang Amora. Raya menatap Amora sesaat. Lagi-lagi tak ada jawaban. Lalu Ia pun kembali akan melanjutkan pekerjaannya.

"Boleh saya Bertanya Bu?" Ucap Amora.
Raya mengangkat wajahnya lagi, menatap Amora dingin. Lalu dengan satu anggukan Amora pun tersenyum.

"Apa selama program diet Ibu, Ibu memakan sesuatu selain shake Ibu dan buat yang di campur ke dalam shaeke Ibu?" Tanya Amora.

"Tidak" jawab Raya datar dan tentu saja dingin.

"Tapi tidak mungkin kan Ibu bertemu pak Darmaaji tanpa memakan apapun?" Ucap Amora. Raya terlihat berfikir. Sesungguhnya Ia sama sekali tak memikirkan hal itu. Tapi jika Ia menimbang-nimbang benar juga kata Amora. Ia tidak mungkin tidak akan makan.

"Kalau boleh saya kasih saran. Karna itu restaurant Steak. Ibu bisa memilih Tenderloin Wagyu Steak dan bisa memilih minuman Hot Lime honey." Ucap Amora lagi dan Kali ini tetap tak ada respon apapun dari Raya. Ia hanya menatap Amora dari kepala sampai kaki lalu kembali ke kepala.

"Ada lagi yang bisa saya kerjakan Bu?" Tanya Amora

Raya menunduk menatap pakaiannya. Ia sadar bahwa bertemu pak Darmaaji tentu tidak lah tepat menggunakan pakaian kantor seperti yang dia pakai sekarang.
Raya mengambil sebuah kartu dari dalam tasnya. Lalu menyerahkan pada Amora.

"Ini kartu akses apartement saya.  Apartement saya berada 8 gedung dari sini. Tepat di barisan ini. Ambilkan baju ganti untuk Lunch saya. Foto saja baju-baju saya di sana saya akan memilihnya" ucap Raya

"Baik bu,Ada lagi?" Tanya Amora

"Ambilkan Soft Copy daftar tamu untuk acara minggu lalu di resepsionist." Ucap Raya

"Baik Bu, Ada lagi?" Tanya Amora.

"Keluarlah" ucap Raya dan langsung kembali menatap Layar laptopnya. Amora membungkuk sesaat kemudian pergi dari ruangan Raya.

***
Restaurant streak itu sudah mulai tampak ramai tentu saja karna sebentar lagi memasuki jam makan siang. Raya paling tak suka di tunggu karna Itu setiap ada janji,dia akan datang lebih dulu dan menunggu. Sudah 15 menit dia di sana duduk dengan wajah tanpa ekpresinya dan menatap ke arah Hujan yang masih suka sekali mengguyur Jakarta. Entah apa yang sebenarnya sedang Raya pikirkan. Tak ada seorang pun yang benar-benar tau tentang dirinya.

KELABU (Pre order) Where stories live. Discover now